Transaksi Pasar Uang Antar Bank Syari’ah

penanam dana wajib menyampaikan lembar kedua Sertifikat IMA kepada Bank Indonesia. Pada saat Sertifikat IMA jatuh waktu, bank penerbit membayar kepada bank\ pemegang Sertifikat IMA sebesar nilai nominal investasi. Tingkat realisasi imbalan Sertifikat IMA mengacu pada tingkat imbalan deposito investasi Mudharabah bank penerbit sesuai dengan jangka waktu penanaman. Besarnya imbalan Sertifikat IMA dihitung berdasarkan jumlah nominal investasi, tingkat imbalan deposito investasi Mudharabah sesuai dengan jangka waktu penanaman dana dan nisbah bagi hasil yang disepakati.

I. Penelitian Terdahulu

Maria Ulfah 2008, yang melakukan penelitian dengan judul ”Analisa Perkembangan Asset, Dana Pihak Ketiga DPK, dan Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia”. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dan menganalisa tingkat pertumbuhan perbankan syariah pada tahun 2003– 2008 dan memprediksi pertumbuhan perbankan syariah pada tahun 2009.III – 2010.IV dengan menggunakan indikator-indikator asset, dana pihak ketiga DPK, dan pembiayaan perbankan syariah sebagai variabel bebas dan perkembangan perbankan syariah sebagai variabel tidak bebas. Menganalisis dengan menggunakan Autoreggresive Integrated Moving Average ARIMA kemudian diperoleh hasil bahwa pada periode 2009.III-2010.IV jumlah asset, dana pihak ketiga DPK, dan pembiayaan perbankan syariah tidak mengalami peningkatan yang berarti dan cenderung stabil. Sementara itu, tingkat pertumbuhan asset, DPK, dan pembiayaan pada periode tersebut mengalami penurunan. Dadang Firmansyah 2008, yang melakukan penelitian dengan judul ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi Swasta Di Indonesia”. Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Produk Domestik Bruto PDB, jumlah tenaga kerja yang bekerja, Infrastuktur jumlah panjang jalan, variabel dummy krisis ekonomi dengan Penanaman Modal Dalam Negeri. Variabel bebasnya yaitu Produk Domestik Bruto PDB, tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang bekerja, infrastruktur adalah panjang jalan, variabel dummy dan variabel tidak bebasnya yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Produk domestik bruto PDB, Jumlah Tenaga Kerja, Infrastruktur dan variable dummy secara serempak mempunyai pengaruh terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri. Roikhan Mochamad Aziz 2008, yang melakukan penelitian dengan judul ” Pemodelan Obligasi Syariah Indonesia dan Malaysia Dengan Metode System Dynamics”. Penelitian ini menggunakan metode System Dynamics yang bertujuan untuk menjelaskan perkembangan Obligasi Syariah Indonesia dan Malaysia, melakukan analisis pemodelan Obligasi Syariah Korporat Indonesia dan Malaysia dengan metode System Dynamics, membuat kebijakan yang perlu dilakukan bagi Negara Indonesia untuk meningkatkan kemajuan Obligasi Syariah Korporat, dan melihat prospek perkembangan Obligasi Syariah Korporat di Indonesia yang akan terjadi di masa mendatang. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu inflasi Indonesia dan Malaysia, Sertifikat Bank Indonesia SBI, Indonesia Rupiah IDR, Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Obligasi Syariah, Tbills malaysia, Malaysia Ringgit MYR, Indeks Kuala Lumpur Composite Index KCLI, dan Obligasi Malaysia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indeks Obligasi Syariah Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan Obligasi Syariah Malaysia, perkembangan Obligasi Syariah Indonesia sampai tahun 2015 dipengaruhi oleh variabel ekonomi makro sehingga diperlukan skenario sensitivitas terhadap SBI dan market share untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi dan nilai kapitalisasi pasar Obligasi Syariah Indonesia pada tahun 2015 di atas nilai Obligasi Syariah Malaysia dengan adanya kebijakan intervensi pajak dan SBSN. Fery Ardianus dan Amelia Niko 2006, yang melakukan penelitian dengan judul ” Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Inflasi Di Indonesia Periode 1997:3-2005:2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Jumlah Uang Beredar, kurs, PDB dan suku Bunga terhadap Inflasi dengan menggunakan Ordinary Least Squares PAM. Hasil menunjukkan bahwa kurs dan suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Inflasi. sedangkan JUB dan GDP tidak berpengaruh terhadap inflasi. Emilianshah Banowo dan Budi Hermana 2005, yang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Equivalent Rate Simpanan Mudharabah Dengan Sertifikat Wadiah dan Sertifikat Bank Indonesia”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan equivalent rate simpanan mudharabah dengan Sertifikat Wadiah dan Sertifikat Bank Indonesia. Variabel bebasnya yaitu Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI, Sertifikat Bank Indonesia 1 bulan, Sertifikat Bank Indonesia 3 bulan dan variable tidak bebas yaitu equivalent rate simpanan mudharabah. Menganalisis menggunakan tujuh model regresi linear tanpa jeda waktu dan tiga model regresi dengan jeda waktu time-lag kemudian diperoleh hasil secara umum menunjukkan bahwa nisbah simpanan mudharabah berhubungan dengan instrumen moneter Bank Indonesia, baik Sertifikat Bank Indonesia maupun SWBI. Tetapi simpanan mudharabah untuk semua jangka waktu tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan inflasi pada periode yang sama. Analisis regresi dengan jeda waktu menunjukkan ada peningkatan kecocokan model dan signifikansinya. Hasil ini diartikan bahwa tingkat suku bunga SBI atau presentase bonus SWBI bisa dijadikan instrumen moneter oleh Bank Indonesia untuk mempengaruhi equivalent rate simpanan mudharabah pada periode berikutnya. T. Rifqy Thantawi 2005, yang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kebijakan Bonus SWBI dan Penjaminan Pemerintah Terhadap Tingkat Imbalan Pasar Uang Antar Bank Berdasarkan Prinsip Syariah Di Indonesia”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat indikasi imbalan PUAS dengan tingkat indikasi bonus SWBI dan penetapan maksimum suku bunga penjaminan suku bunga PUAB, serta mengetahui pengaruh tingkat indikasi bonus SWBI dan penetapan maksimum suku bunga penjaminan suku bunga PUAB terhadap tingkat indikasi imbalan PUAS. Tingkat indikasi bonus SWBI, penetapan maksimum suku bunga penjaminan suku bunga simpanan, dan penetapan maksimum suku bunga penjaminan suku bunga PUAB sebagai variabel bebas dan tingkat indikasi imbalan PUAS sebagai variabel tidak bebas. Penelitian ini menggunakan analisis faktor dan regresi untuk analisis matematisnya dan