Produk Domestik Bruto PDB

pemerintah nilainya lebih kecil dari pengeluaran yang tertera dalam anggaran pemerintah sisi pengeluaran anggaran negara. 3. Pengeluaran Investasi Investment Expenditure Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto PMTDB merupakan pengeluaran sektor dunia usaha. Pengeluaran ini dilakukan untuk memelihara dan memperbaiki kemampuan menciptakanmeningkatkan nilai tambah. Termasuk dalam PMTDB adalah perubahan stok, baik berupa barang jadi maupun barang setengah jadi. Untuk mengetahui berapa potensi produksi, akan lebih akurat bila yang dihitung adalah investo neto net investment, yaitu investasi bruto dikurangi penyusutan. Penghitungan PMTDB ini menunjukkan bahwa pendekatan pengeluaran, lebih mempertimbangkan barang-barang modal yang baru newly capital goods. Barang-barang modal tersebut merupakan output baru, karena itu harus dimasukkan dalam perhitungan PDB. 4. Ekspor Neto Net Export Ekspor neto adalah selisih antara nilai ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih besar dari pada impor dan sebaliknya ekspor neto yang negatif menunjukkan bahwa ekspor lebih kecil dari pada impor. Perhitungan ekspor neto dilakukan bila perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain dunia. Nilai PDB berdasarkan metode pengeluaran adalah nilai total lima jenis pengeluaran tersebut yaitu: PDB = C + G + I + X-M.....................................................................2.5 Dimana: C = konsumsi rumah tangga G = konsumsi pemerintah I = PMTDB X = ekspor M = impor. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data PDB berdasarkan harga konstan riil yang digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun menggunakan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor neto ekspor dikurangi impor atau dengan perolehan perhitungan sebagai berikut: PDB=C+G+I+X-M.

G. Pembiayaan Perbankan Syariah

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Menurut sifat penggunaannya pembiayaan dapat dibagi menjadi 2 dua hal berikut:

1. Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi. Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi 2 hal berikut: a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:  Peningkatan produksi baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi maupun secara kualitatif yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi;  Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang. b. Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan untuk:  Pendirian proyek baru yaitu pendirian atau pembangunan proyekpabrik dalam rangka usaha baru;  Rehabilitasi yaitu penggantian mesinperalatan lama yang sudah rusak dengan mesinperalatan baru yang lebih baik;  Modernisasi yaitu penggantian menyeluruh mesinperalatan lama dengan mesinperalatan baru yang tingkat tekhnologinya lebih baiktinggi;  Ekspansi yaitu penambahan mesinperalatan yang telah ada dengan mesinperalatan baru dengan tekhnologi sama atau lebih baiktinggi;  Relokasi Proyek yang sudah ada yaitu pemindahan lokasi proyekpabrik secara keseluruhan termasuk sarana penunjang kegiatan pabrik seperti laboratorium dan gudang dari suatu tempat ke tempat lain yang lokasinya lebih tepatbaik.

2. Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.kebutuhan konsumsi dapat dibedakan atas kebutuhan primer pokok atau dasar dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok, baik berupa barang, seperti makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal maupun berupa jasa, seperti pendidikan dasar dan pengobatan. Adapun kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan yang secara kuantitatif maupun kualitatif lebih tinggi atau lebih mewah dari kebutuhan primer baik berupa barang seperti makanan dan minuman, pakaianperhiasan, bangunan rumah, kendaraan dan sebagainya, maupun berupa jasa seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, pariwisata, hiburan, dan sebagainya. Bank syariah dapat menyediakan pembiayaan komersil untuk pemenuhan barang konsumsi sebagai berikut : 1. Al-Bai’bitsaman ajil salah satu bentuk murabahah atau jual beli dengan angsuran. 2. Al-ijarah al-muntahia bit-tamlik atau sewa beli. 3. Al-Musyawarakah mutanaqhishah atau decreasing participation, dimana secara bertahap bank menurunkan jumlah partisipasinya. 4. Ar-Rahn untuk memenuhi kebutuhan jasa. Dalam penyaluran dana yang berhasil dihimpun dari nasabah atau masyarakat bank syariah menawarkan beberapa produk perbankan sebagai berikut: 1. Pembiayaan Mudharabah adalah bank menyediakan pembiayaan modal investasi atau modal kerja secara penuh trusty financing,sedangkan nasabah menyediakan proyek atau usaha lengkap dengan manajemennya.Hasil keuntungan dan kerugian yang dialami nasabah dibagikan atau ditanggung bersama antara bank dan nasabah dengan ketentuan sesuai kesepakatan bersama. Prinsipmudharabah dalam perbankan digunakan untuk menerima simpanan dari nasabah, baik dalam bentuk tabungan atau deposito dan juga untuk melakukan pembiayaan. Rukun mudharabah antara lain ada shahibul maal modalnasabah, adanya mudharib pengusahabank, adanya amal usahapekerjaan, adanya hasil bagi hasilkeuntungan, dan adanya aqad ijab-qabul. 2. Pembiayaan Musyarakah adalah pembiayaan sebagian dari modal usaha,yang mana pihak bank dapat dilibatkan dalam proses manajemennya.modal yang disetor dapat berupa uang, barang perdagangan trading asset, property, equipment atau intang ible asset seperti hak paten dan goodwiil dan barang- barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. 3. Pembiayaan Murabahah dalam istilah fiqh ialah akad jual beli atas barang tertentu. Dalam transaksi jual beli tersebut, penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan termaksud harga pembelian dan keuntungan yang diambil. Murabahah dalam teknis perbankan adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia bank dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Rukun murabahah antara lain penjual, pembeli, barang yang diperjual- belikan, harga dan Ijab-qabul. 4. Pembiayaan Al Bai’Bithaman Ajil adalah pembiayaan untuk membeli barang dengan cicilan.syarat-syarat dasar dari produk ini hampir sama dengan pembiayaanmurabahah. Perbedaan diantara keduanya terletak pada cara pembayaran, dimana pada pembiayaan murabahah pembayaran ditunaikan setelah berlangsungnya akad kredit, sedangkan pada pembiayaan Al Bai’Bithaman Ajil cicilan baru dilakukan setelah nasabah penerima barang mampu memperlihatkan hasil usahanya. 5. Pembiayaan Salam diaplikasikan dalam bentuk pembiayaan jangka pendek untuk produksi agrobisnis atau industri jenis lainnya. 6. Pembiayaan Isthina’ diaplikasikan dalam bentuk pembiayaan manufaktur, industri, kecil-menengah, dan konstruksi.dalam pelaksanaannya pembiayaan isthina dapat dilakukan dengan dua cara,yakni pihak produsen ditentukan oleh bank atau pihak produsen ditentukan oleh nasabah.pelaksanaan salah satu dari kedua cara tersebut harus ditentukan dimuka dalam akad berdasarkan kedua belah pihak. 7. Pembiayaan sewa beli ijarah wa iqtina atau ijarah muntahiyyah bi tamlik adalah akad sewa suatu barang antara bank dengan nasabah, dimana nasabah diberi kesempatan untuk membeli obyek sewa pada akhir akad atau dalam dunia usaha dikenal dengan finance lease Harga sewa dan harga beli ditetapkan bersama diawal perjanjian. Dalam pembiayaan ini yang menjadi