berhak, oleh karena itu bank pemegang sertifikat terakhir wajib memberitahukan kepemilikan sertifikat tersebut kepada bank penerbit
Investasi Mudharabah Antar Bank Syari’ah IMA IMA. d. Kemudian pada saat sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank
Syari’ah IMA jatuh tempo, penyelesaian transaksi dilakukan oleh bank Penerbit Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syari’ah IMA
dengan melakukan pembayaran kepada pemegang sertifikat terakhir sebesar nilai nominal Investasi face Value dengan menggunakan nota
kredit melalui kliring,menggunakan Bilyet Giro BI atau menggunakan transfer dana secara elektronik. Sedangkan imbalan Sertifikat Investasi
Mudharabah Antar Bank Syari’ah IMA akan dibayar pada hari kerja pertama bulan berikutnya.
Selanjutnya penghitungan imbalan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syari’ah IMA dihitung berdasarkan tingkat realisasi imbalan
Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syari’ah IMA mangacu pada tingkat imbalan Deposito Investasi Mudharabah pada bank penerbit sesuai
dengan jagka waktu penanaman.
3. Mekanisme Operasi Pasar Uang Antar Bank Syariah
Pembayaran Sertifikat IMA oleh bank penanam dana dapat dilakukan dengan menggunakan nota kredit melalui kliring atau bilyet giro
Bank Indonesia dengan melampiri lembar kedua Sertifikat IMA, atau transfer dana secara elektronis. Dalam hal pembayaran Sertifikat IMA
dilakukan dengan menggunakan transfer dana secara elektronis, bank
penanam dana wajib menyampaikan lembar kedua Sertifikat IMA kepada Bank Indonesia. Pada saat Sertifikat IMA jatuh waktu, bank penerbit
membayar kepada bank\ pemegang Sertifikat IMA sebesar nilai nominal investasi. Tingkat realisasi imbalan Sertifikat IMA mengacu pada tingkat
imbalan deposito investasi Mudharabah bank penerbit sesuai dengan jangka waktu penanaman. Besarnya imbalan Sertifikat IMA dihitung berdasarkan
jumlah nominal investasi, tingkat imbalan deposito investasi Mudharabah sesuai dengan jangka waktu penanaman dana dan nisbah bagi hasil yang
disepakati.
I. Penelitian Terdahulu
Maria Ulfah 2008, yang melakukan penelitian dengan judul ”Analisa Perkembangan Asset, Dana Pihak Ketiga DPK, dan Pembiayaan Perbankan
Syariah Di Indonesia”. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dan menganalisa tingkat pertumbuhan perbankan syariah pada tahun 2003– 2008 dan memprediksi
pertumbuhan perbankan syariah pada tahun 2009.III – 2010.IV dengan menggunakan indikator-indikator asset, dana pihak ketiga DPK, dan
pembiayaan perbankan syariah sebagai variabel bebas dan perkembangan perbankan syariah sebagai variabel tidak bebas. Menganalisis dengan
menggunakan Autoreggresive Integrated Moving Average ARIMA kemudian diperoleh hasil bahwa pada periode 2009.III-2010.IV jumlah asset, dana pihak
ketiga DPK, dan pembiayaan perbankan syariah tidak mengalami peningkatan yang berarti dan cenderung stabil. Sementara itu, tingkat pertumbuhan asset,
DPK, dan pembiayaan pada periode tersebut mengalami penurunan.