maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
e. Evaluasi Kinerja Portofolio Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja
performance portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.
3. Prinsip-Prinsip Umum Investasi syariah
a. Prinsip Halal dan Thayyib Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah:186 yang artinya:
”Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.
Dengan dasar ayat diatas maka pembiayaan dan investasi hanya dapat dilakukan pada aset atau kegiatan usaha yang halal, tahir, spesifik
tidak membahayakan, bermanfaat dan merupakan kegiatan usaha yang spesifik dan dapat dilakukan bagi hasil dari manfaat yang timbul.
b. Prinsip transparansi guna menghindari kondisi yang gharar sesuatu yang tidak diketahui pasti kebenarannya dan berbau maysir.
Praktek gharar
dan spekulatif dalam berinvestasi akan
menimbulkan kondisi keraguan yang dapat menyebabkan kerugian, karena tidak dapat memperlihatkan secara transparan mengenai proses
dan keuntungan laba yang diperoleh. Dengan demikian pemilik harta
atau investor dan pemilik usaha atau emiten tidak boleh mengambil resiko yang melebihi kemampuan yang dapat menimbulkan kerugian
yang sebenarnya dapat dihindari. c. Prinsip Keadilan dan Persamaan
Masalah keuntungan dalam kegiatan bisnis merupakan suatu keuntungannya agar senantiasa diarahkan pada suatu kegiatan bisnis
yang berorientasi pada pendekatan proses dan cara yang benar dalam memperoleh keuntungan dan bukan pendekatan yang semata
mengedepankan besaran nominal hasil keuntungan yang akan diperoleh. Oleh karenanya Islam melarang segala macam jenis usaha yang berbasis
pada praktek riba karena riba merupakan instrumen transaksi bisnis yang bersifat tidak adil, diskriminatif, dan eksploitatif. Hal ini sesuai dengan
firman Allah dalam QS. Al-A’raf:29 artinya: ”Katakanlah Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan dan katakanlah luruskan muka dirimu
disetiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu
pada permulaan demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya”. d. Dari segi penawaran dan permintaan, pemilik harta investor dan
pemilik usaha emitenmaupun bursa dan self regulating organization lainnya tidak boleh melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan
yang disengaja atas mekanisme pasar.
4. Norma Dalam Investasi Syariah
Prinsip dasar transaksi menurut syariah dalam investasi keuangan yang ditawarkan sebagai berikut:
a. Uang sebagai alat pertukaran bukan komuditas perdagangan, dimana fungsi uang adalah sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan
daya beli suatu barang atau harta, sedangkan manfaat atau keuntungan yang ditimbulkannya berdasarkan atas pemakaian barang atau harta yang
dibeli dengan uang tersebut. b. Transaksi dilakukan atas harta yang memberikan nilai manfaat dan
menghindari setiap transaksi yang zalim. Setiap transaksi yang memberikan manfaat akan dilakukan bagi hasil.
c. Setiap transaksi harus transparan, tidak menimbulkan kerugian atau unsur penipuan disalah satu pihak baik secara sengaja maupun tidak
sengaja. d. Resiko yang mungkin timbul harus dikelolah agar tidak menimbulkan
resiko yang besar atau melebihi kemampuan menanggung resiko. e. Dalam Islam setiap transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia
menanggung resiko. f. Manajemen yang diterapkan adalah manajemen Islami yang tidak
mengandung unsur spekulatif dan menghormati hak asasi manusia serta menjaga lestariya lingkungan hidup.
Islam sebagai aturan hidup nidham al hayat yang mengatur seluruh sisi kehidupan umat manusia, menawarkan berbagai cara dan kiat