3 LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar
LKS jenis ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya terdapat di dalam buku. Fungsi utama LKS ini adalah membantu peserta didik mengahafal
dan memahami materi pelajaran. 4
LKS yang berfungsi sebagai penguat Materi pembelajaran yang dikemas didalam LKS ini lebih mengarah pada
pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku pelajaran. LKS ini cocok untuk pengayaan.
5 LKS yang berfungsi petunjuk praktikum
Salah satu isi dari LKS ini adalah petunjuk pelaksanaan praktikum.
c. Tujuan dan Fungsi LKS
Tujuan LKS diberikan yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan oleh guru sehingga dapat mengefektifkan pelaksanaan belajar
mengajar pada suatu konsep.
7
Pendapat lain menyatakan tujuan penyusunan LKS dalam Kegiatan pembelajaran memiliki tujuan tertentu, yaitu :
8
1 Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi
dengan materi yang diberikan. 2
Menyajikan tugas-tugas yang mengingatkan pengusaan peseta didik terhadap materi yang diberikan.
3 Melatih kemandirian belajar peserta didik.
4 Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.
Lembar Kerja Siswa juga akan memberikan manfaat bagi guru dan siswa. guru akan lebih terbantu karena memiliki bahan ajar yang sudah disiapkan.
Sedangkan untuk siswa adalah alat bantu yang dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang didapat.
9
7
Marno, op. cit., cet.2., h. 77
8
Andi Prastowo, op. cit., h. 206
9
Marno, op. cit., cet.2., h. 78
d. Langkah-langkah Penyusunan LKS
Keberadaan LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Maka dari itu, sebuah keharusan
bahwa setiap pendidik ataupun calon pendidik agar mampu menyiapkan dan membuat bahan ajar yang inovatif. Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai atau
tidaknya sebuah kompetensi dasar yang dikuasai oleh peserta didik.
Untuk dapat membuat LKS sendiri, maka perlu memahami langkah-langkah penyusunannya. Berikut langkah-langkah penyusunan LKS :
10
1 Tahap Persiapan
Menyiapkan lembar kerja siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah : a
Melakukan Analisis Kurikulum Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam menyusun LKS.
Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Pada umumnya, dalam menentukan materi, langkah
analisisnya dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang diajarkan. Selanjutnya, kita juga harus mencermati kompetensi
yang harus dimiliki oleh peserta didik. Jika semua langkah tersebut telah dilakukan, maka kita harus bersiap untuk memasuki langkah berikutnya, yaitu
menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa b
Menyusun Peta Kebutuhan LKS Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS
yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKS-nya. c
Menentukan judul-judul LKS Perlu diketahui bahwa judul LKS ditentukan atas kompetensi-kompetensi
dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Jika judul-judul LKS telah ditentukan, maka langkah selanjutnya yaitu
mulai melakukan penulisan.
10
Andi Prastowo, op. cit., h. 212
d Penulisan LKS
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: merukuskan kompetensi dasar, menentukan alat penilaian, menyusun materi, dan
memperhatikan struktur LKS 2
Langkah – langkah Penulisan Pertama, merumuskan kompetensi dasar. Untuk merumuskan kompetensi
dasar, dapat kita lakukan dengan menurunkan rumusnya langsung dari kurikulum yang berlaku. Contohnya, kompetensi dasar yang diturunkan dari kurikulum 2013.
Kedua, menentukan alat penilaian, dimana penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi.
Ketiga, menyusun materi. Materi Lembar Kerja Siswa dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang
akan dipelajari. Materi dapat diambi dari berbagai sumber, seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian, dan sebagainya. Keempat, memperhatikan struktur
LKS. Ini adalah langkah terakhir dalam penyusunan sebuah LKS. Ibarat akan membangun sebuah rumah, maka harus paham benar tentang struktur rumah. Ada
fondasi dibagian dasarnya, kemudian diatasnya ada tembok dan beton, dan dibagian paling atas adalah atap. Jika sampai bagian-bagian itu salah satunya tidak
ada atau terbalik penyusunannya, maka bangunan rumah tidak mungkin terbentuk. Hal yang sama juga terjadi dalam penyusunan Lembar Kerja Siswa. Harus
dipahami bahwa struktur LKS terdiri dari enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,
tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, serta penilaian. Ketika menulis LKS, maka paling tidak keenam komponen inti tersebut harus ada. Untuk lebih
memperjelas mengenai langkah-langkah penyusunan LKS yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dilihat dalam bentuk bagan alur sebagai berikut :
11
11
Ibid., h. 214
Menulis LKS
Gambar 2.1. Diagram alur langkah-langkah penyusunan LKS 3
Langkah-langkah Mendesain LKS Lembar Kerja Siswa didesain untuk digunakan peserta didik secara mandiri.
Pendidik hanya berperan sebagai fasilitator; dan peserta didiklah yang diharapkan berperan secara aktif dalam mempelajari materi yang terdapat dalam LKS.
Apabila desain yang dibuat terlalu rumit bagi peserta didik, maka peserta didik akan kesulitan dalam memahami materi. Berikut ini batasan umum yang dapat
dijadikan pedoman pada saat menentukan desain LKS :
12
a Ukuran
Mengggunakan ukuran yang dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang telah ditetapkan. Maka, ukuran LKS yang mampu mengakomodasi hal
ini adalah A4 karena dengan A4 peserta didik akan mempunyai cukup ruang untuk membuat bagan. Apabila kita menentukan ukuran LKS adalah A5,
peserta didik akan kesulitan membuat bagan, karena ruangan yang tersedia sangat terbatas.
12
Ibid., h. 217
Analisis Kurikulum Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Menentukan Judul-Judul LKS
Merumuskan KD Menentukan Alat Penilaian
Menyusun Materi Memperhatikan Struktur Bahan Ajar
b Kepadatan Halaman
Halaman tidak terlalu dipadati dengan tulisan. Halaman yang terlalu padat akan mengakibatkan siswa sulit memfokuskan perhatian.
c Penomoran
Penomoran materi juga tidak boleh dilupakan dalam mendesain LKS. Sebab, dengan adanya penomoran, dapat membantu peserta didik, terutama
bagi yang kesulitan untuk menentukan mana judul. Hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi peserta didik untuk memahami materi secara
keseluruhan. Karena itu, menggunakan huruf kapital atau penomoran. d
Kejelasan Memastikan bahwa materi dan instruksi yang diberikan dalam LKS dapat
dengan jelas dibaca oleh peserta didik. Selengkap apa pun materi yang disiapkan, tetapi jika peserta didik tidak mampu membacanya dengan jelas,
maka LKS tidak akan memberi hasil yang maksimal. Hal ini tentu saja mengganggu kenyamanan saat membacanya. Karena itu, pastikan bahwa
cetakan di halaman yang satu tidak menembus ke halaman sebaliknya.
e. Pengembangan LKS