Keterampilan Generik Pada Materi Kimia dan Fisika

Pengembangan keterampilan generik sains siswa melalui kegiatan praktikum dapat dilakukan dengan melatih siswa untuk terampil dalam mengamati, mengukur, serta menarik kesimpulan terhadap suatu objek tertentu. Berbagai keterampilan yang dikembangkan selama praktikum akan membantu siswa dalam mempersiapkan diri di jenjang yang lebih tinggi. Keterampilan Generik Sains adalah kemampuan dasar yang bersifat umum, fleksibel, dan berorientasi sebagai bekal mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih tinggi atau melayani tugas-tugas bidang ilmu pekerjaan yang lebih luas, yaitu tidak hanya sesuai bidang keahliannya tetapi juga bidang lain. 23 Dengan demikian definisi-definisi tersebut, walupun dinyatakan secara berbeda namun sama-sama memiliki unsur-unsur pokok yang menjadi ciri dari batasan keterampilan. Unsur-unsur itu adalah : 1 Di dalam keterampilan terdapat beberapa tujuan yang berhubungan dengan lingkungan yang diinginkan. 2 Di dalam keterampilan terkandung keharusan bahwa pelaksanaan tugas atau pemenuhan tujuan akhir tersebut dilaksanakan dengan kepastian yang maksimum. Berdasarkan aspek-aspek yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa “Generic Skill is a personal attributes and values which should be acquired by all graduates regardless of their discipline or field of study. In other words, they should represent the central achievements of higher education as a process”.

b. Keterampilan Generik Pada Materi Kimia dan Fisika

Keterampilan Generik yang dapat dikembangkan melalui pengajaran fisika ada Sembilan 9 : 24 1 pengamatan langsung; 2 pengamatan tak langsung; 3 kesadaran tentang skala besaran; 4 bahasa simbolik; 5 kerangka logika taat- 23 Saptorini, Peningkatan Ketampilan Generik Sains Bagi Mahasiswa Melalui Perkuliahan Praktikum Kimia Analisis Instrumen Berbasis Inkuiri. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, h. 190-191 24 Iwan Permana Suwarna, Mengembangkan Keterampilan Generik pada Matakuliah IPBA, Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2011., h. 4 asas; 6 inferensi logika, 7 hukum sebab akibat; 8 pemodelan matematika; 9 membangun konsep. Makna dari setiap Keterampilan Generik Sains tersebut dijelaskan Brotosiswoyo, manusia memiliki alat indera, tetapi untuk ilmu fisika yang terutama pada benda mati, pengelihatan dan pendengaran merupakan dua indera yang paling banyak dipakai. Hal tersebut dikatakan mengamati objek secara langsung dan dinamanakan pengamatan langsung. 25 Dalam melakukan pengamatan langsung, alat indera yang digunakan manusia memiliki keterabatasan. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut manusia melengkapi diri dengan berbagai peralatan. Misalnya listrik adalah salah satu objek yang ada tetapi tidak dapat di lihat, di dengar atau di cium. Karena itu menggunakan alat Ampere-meter. Ini dikenal sebagai pengamatan tak langsung. Kesadaran akan skala besaran, merupakan skala ruang ukuran, objek yang digarap terentang dari yang sangat besar Jagad Raya, sampai sangat kecil elektron. 26 Untuk memperjelas gejala alam yang dipelajari oleh setiap rumpun ilmu diperlukan bahasa simbolik yang merupakan alat untuk mengungkapkan sejumlah hukum atau perangai alam. 27 Misalnya gerak benda secara mekanika hanya dapat diungkapkan dengan bentuk persamaan diferensial. Pengamatan panjang tentang gejala alam yang dijelaskan melalui banyak hukum-hukum, orang akan menyadari keganjilan dari sifat taat assasnya secara logika. Untuk membuat hubungan hukum-hukum itu agar taat assas, maka perlu ditemukan teori baru yang menunjukkan kerangka logika taat assas. 28 Logika sangat berperan dalam melahirkan hukum-hukum sains. Banyak fakta yang tak dapat diamati langsung dapat ditemukan melalui inferensia logika dari konsekuensi-konsekuensi logis yang dilahirkan semata-mata inferensi logika. Tanpa melihat bagaimana makna konkret sesunggunya. 25 B. Suparto Brotosiswoyo, Pekerti Mipa - Hakikat Pembelajaran Fisika. Jakarta : PEKERTI bidang MIPA, 2000, h. 6 26 Ibid., h. 11 27 Ibid., h. 12 28 Ibid., h. 14 Rangkaian hubungan antara berbagai faktor dari gejala yang diamati diyakini sains selalu membentuk hubungan yang dikenal sebagai hukum sebab akibat. Untuk menjelaskan hubungan-hubungan yang diamati diperlukan bantuan pemodelan matematik yaitu rumus-rumus yang melukiskan hukum- hukum alam. 29 Dalam fisika misalnya model Newton, tetapi mekanika yang sama dapat diungkpakan dengan model Hamilton. Tidak semua fenomena alam dapat difahami dengan bahasa sehari-hari, karena itu diperlukan bahasa khusus ini yang dapat disebut konsep. Jadi belajar sains memerlukan kemampuan untuk membangun konsep, agar bisa ditelaah lebih lanjut untuk memerlukan pemahaman yang lebih lanjut, konsep-konsep inilah diuji keterterapannya. Pengembangan keterampilan generik sains dapat dilakukan dengan adanya praktikum sehingga dapat melatih keterampilan siswa. Sehingga pada saat ini para ahli belum ada yang merumuskan secara rinci dan lengkap tentang kemampuan-kemapuan generik khususnya pada bidang biologi. Yang ada adalah pada bidang kimia dan fisika. Keterampilan generik yang dikembangkan oleh Taufik Rahman yang diadaptasi oleh Brotosiswoyo tahun 2001, berikut adalah keterampilan generik biologi. 30 1 Pengamatan Observasi Observasi adalah suatu teknik pembelajaran yang dapat berdampak pada pengembangan ilmu pengetahuan Biologi. Proses pengamatan terjadi melalui panca indera pengelihatan, penciuman, perabaan, pengecapan dan pendengaran. Pengamatan dalam keterampilan generik ini dibagi menjadi dua bagian yang diantaranya adalah pengamatan langsung dan tak langsung. Pengamatan langsung yaitu dengan kegiatan mengamati objek dengan menggunakan panca indera baik menggunakan alat maupun dengan tidak menggunakan alat. Contohnya mengamati langsung sel xylem dengan menggunakan mikroskop. 29 Ibid., h. 16 30 Taufik Rahman, Pengembangan Program Pembelajaran Praktikum Unutk Meningkatkan Kemampuan Generik Calon Guru Biologi, Disertasi Pada Pasca Sarjana S3 Pendidikan UPI Bandung, Bandung 2008,.h. 54, tidak dipublikasikan Pengamatan tidak langsung adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan gejala dan perilaku alam yang tidak dapat diamati secara langsung tetapi efeknya dapat diketahui dan memerlukan alat tertentu untuk dapat mendeteksinya. Contohnya pengukuran suhu badan yang hanya akan diketahui dengan menggunakan thermometer, tekanan darah yang dapat diukur menggunakan tensi meter. 2 Kesadaran tentang skala besaran Kesadaran mengenai skala besaran adalah mengenai pemahaman akan perbandingan ukuran benda yang sesungguhnya dengan ukuran benda tiruannya. Dalam objek biologi terdapat objek-objek yang ukurannya sangat kecil seperti sel, gen, bakteri, virus. 3 Bahasa simbolik Bahasa simbolik berfungsi untuk menggambarkan symbol dalam pembelajaran sains, misalnya dalam mengenal lambang unsur, terdapatnya symbol P untuk parentum, dan F untuk filium 4 Kerangka logika Kerangka logika adalah suatu kemampuan untuk berfikir sistematis oleh seseorang. Contoh dalam ilmu biologi adalah mengenai sistem klasifikasi makhluk hidup di mana pada sistem klasifikasi tersebut mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan karakteristik mulai dari tingkat tertinggi sampai terendah. 5 Inferensi Inferensi logika adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengambil suatu kesimpulan atau garis besar dari suatu rujukan. 6 Hubungan sebab akibat Kemampuan Generik ragam sebab akibat, terdapatnya sebab akibat dan hukum sebab akibat, hubungan antara sebab akibat dalam hukum sebab akibat memiliki nilai kepastian yang tinggi dan jika dilakukan pengulangan akan hasil yang sama. 7 Pemodelan Pembelajaran sains sangatlah luas, sehingga banyak objek yang tidak dapat dipelajari langsung dari objek aslinya. Maka dari itu diperlukannya model benda tiruan. Model dapat berbentuk benda dua dimensi gambar, tabel, grafik dan bagan atau tiga dimensi berupa torso. 8 Abstraksi Abstraksi adalah suatu kegiatan yang menggambarkan hal-hal abstrak ke dalam bentuk nyata. contohnya rantai respirasi dan pembentukan ATP, prosesnya diabstraksikan ke dalam bentuk gambar. Berdasarkan penjelasan mengenai makna keterampilan generik sains. Maka tidak semua Keterampilan Generik dapat dikembangkan. 31 Sehingga jenis keterampilan generik sains yang dibuat dan sesuai dengan subkonsep, setiap subkonsep bisa 1 jenis Keterampilan Generik dan dapat diukur juga dari kemampuan kognitif. Berikut Tabel 2.2. Jenis Keterampilan Generik terhadap materi bakteri. Tabel 2.2 Jenis Keterampilan Generik Terhadap Materi Archaebacteria dan Eubacteria Jenis Ketarampilan Generik Sains Subkonsep Achaebacteria dan Eubacteria Pengamatan langsung Hubungan Sebab Akibat Ciri-ciri Archaebateria dan Eubacteria Pemodelan Inferensi Klasfikasi Archaebacteria dan Eubacteria Pengamatan langsung Kesadaran akan skala besaran Struktur sel bakteri Pengamatan langsung Pemodelan Inferensi Kelompok bakteri berdasarkan bentuk- bentuk sel yang hidup berkoloni, habitat, cara memperoleh makanan dan kebutuhan oksigen Pemodelan Reproduksi bakteri Pemodelan Inferensi Peranan bakteri dalam kehidupan sehari-hari 31 Dwi Nur Apriani, dkk, Pembelajaran Learning Cyle 7E terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Generik Sains Siswa, chem in edu 2 1, 2012 Tabel 2.3 Indikator Keterampilan Generik Sains dengan Indikator Hasil Belajar Indikator keterampilan Generik Sains Indikator Hasil Belajar Pengamatan langsung : Mengumpulkan fakta-fakta hasil percobaan a. Mendeskripsikan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria, serta pengelompokan Archaebacteria b. Mengamati bentuk-bentuk sel Eubacteria yang membentuk koloni dan pemanfaatan bakteri c. Dapat menghitung perbesaran mikroskop Dapat mengunakan indera dalam melakukan percobaan Kesadaran akan skala besaran Dapat mengetahui kepekaan yang tinggi terhadap skala numerik sebagai ukuran skala mikroskopis ataupun makroskopis Pemodelan Mengungkapkan fenomena dalam bentuk sketsa, gambar dan tabel a. Dapat melakukukan prosedur langkah kerja b. Menjelaskan perkembangbiakan bakteri c. Mengidentifikasi peran bakteri dalam kehidupan Hubungan Sebab akibat Dapat Membuat hipotesis Menentukan variabel terikat dan bebas a. Menyajikan laporan hasil pengamatan bakteri b. Menyajikan laporan tentang pemanfaatan serta peran bakteri dalam kehidupan c. Peran bakteri dalam kehidupan sehari-hari Inferensi Dapat menarik kesimpulan Tabel 2.4 Keterampilan Generik Sains dengan Indikator Pencapaian Pembelajaran Keterampilan Generik Sains Indikator Pencapaian Pembelajaran Pengamatan Langsung Mengumpulkan fakta-fakta hasil percobaan berdasarkan indera pengelihatan Dapat mengunakan indera ketika melakukan percobaan Kesadaran akan skala besaran Dapat mengetahui kepekaan yang tinggi terhadap skala numerik sebagai ukuran skala mikroskopis ataupun makroskopis Sebab akibat Membuat hipotesis Menentukan variabel terikat dan bebas Pemodelan Mengungkapkan fenomena dalam bentuk tabel atau charta Inferensia logika Menarik kesimpulan

3. Hakikat Hasil Belajar