diterjemahkan kedalam kebutuhan-kebutuhan yang spesifik menjadi arah perencanaan strategi dan tindakan teknik. Tindakan-tindakan teknik yang
dilakukan dalam Quality Function Deployment QFD meliputi empat proses utama, yaitu product planning, design planning, process planning dan production
planning. Proses-proses tersebut merupakan suatu susunan proses yang terstruktur
dan sistematis, yang memudahkan teknisi untuk mewujudkan keinginan customer dengan tepat. Setiap proses saling berurutan dan
berkesinambungan satu dengan yang lain, sehingga tidak dapat dilakukan secara terpisah.
3.5.1. Tahapan QFD
7
Ada beberapa tahapn dalam membuat QFD, antara lain: 1.
Fase I adalah mengumpulkan suara pelanggan voice of customer, yaitu penentuan kebutuhan atribut yang diperoleh melalui kuesioner.
2. Fase II adalah menyusun rumah kualitas house of quality, yang terdiri
ataspenentuan derajat kepentingan, evaluasi kinerja atribut terhadap pesaing, nilaitarget, rasio perbaikan, sales point, bobot, normalisasi bobot,
parameter teknik,hubungan antara parameter teknik dengan kebutuhan konsumen, hubungan antar parameter teknik, nilai matriks interaksi
dengan parameter teknik, prioritas dari setiap parameter teknik. 3.
Fase III adalah analisa dari tahap-tahap di atas.
6
Agung Yuniarto. Hari. 2006. Pengukuran dan Peningkatan Kinerja Perusahaan Dalam Kerangka Business Process re-engineering BPR Dengan Menggunakan Metode Quality Function
Deployment QFD. Volume 3, Nomor 2, Edisi Mei 2006. ISSN 1693-704 X
7
Ginting, Rosnani. Perancangan Produk. Graha Ilmu. Yogyakarta. Hlm. 143-146
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3.5.2. Manfaat QFD
8
Adapun manfaat dari QFD adalah sebagai berikut: 1.
Rancangan produk baru dapat dipusatkan pada kebutuhan pelanggan karena kebutuhan tersebut sudah lebih dulu dipahami.
2. Kegiatan menganalisa dapat lebih diutamakan dan dipusatkan pada
kebutuhan pelanggan. 3.
Dapat menganalisis kinerja produk perusahaan terhadap pesaing utama untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
4. Dapat memfokuskan pada upaya rancangan sehingga akan mengurangi
waktu untuk perubahan rancangan secara keseluruhan sehingga akan mengurangi waktu pemasaran produk baru
5. Dapat mendorong terselenggaranya tim kerja antardepartemen
6. Dapat menyediakan cara untuk membuat dokumentasi proses dan dasar
yang kuat untuk pengambilan keputusan.
3.5.3. Struktur QFD
Penerapan metodologi QFD dalam proses perancangan produkjasa diawali dengan pembentukan matriks perencanaan produkjasa atau disebut
dengan house of quality. Bagan HOQ dapat dilihat pada Gambar 3.3.
8
Ginting, Rosnani. Perancangan Produk. Graha Ilmu. Yogyakarta. Hlm. 136-137
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3. House of Quality
3.6. Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch Triz