48
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Pantai dan Pesisir Pangandaran
4.1.1 Elevasi daratan Topografi
Hasil pemetaan topografi daratan menunjukan bawa kondisi topografi pesisir Pangandaran terdiri dari dataran rendah yang luas di sepanjang pantai dan
pesisir. Dataran rendah nampak mulai dari Desa Sukaresik sampai Desa Babakan. Hal ini ditandai dengan warna ketinggian rendah yang hampir homogen
disepanjang pesisir daerah tersebut. Dataran rendah pada umumnya membentang dalam radius 1500 m dari garis pantai.
Daerah perbukitan berada di bagian selatan Desa Pangandaran dan menghadap langsung dengan Samudera Hindia. Pada jarak 500 m dari garis pantai
wilayah ini didominasi oleh ketinggian 25 – 50 m, sedangkan pada jarak 1000 m
dari garis pantai kondisi topografi didominasi oleh ketinggian 50 – 100 m.
Perbukitan yang membentuk tanjung ini merupakan kawasan Cagar Alam. Berdasarkan survei lapang, perbukitan ini merupakan daerah kars
gampingkapur. Di area ini banyak ditemukan cekungan-cekungan dan memiliki ketinggian lebih dari 100 m, selain itu daerah ini merupakan pantai berbatutebing
batu. Wilayah pantai dan pesisir Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan
Sidamulih memiliki topografi yang kompleks mulai dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Wilayah bagian utara-timur Pangandaran merupakan
wilayah berbukit-bukit dan bergunung-gunung. Klasifikasi topografi daratan di wilayah penelitian disajikan pada Gambar 12.
49
Gambar 12. Kelas elevasi daratan topografi wilayah pesisir Pangandaran berdasarkan tingkat kerentanannya terhadap bencana tsunami
Berdasakan hasil pemetaan klasifikasi elevasi daratan menurut matriks risiko tsunami, dapat diketahui bahwa daerah dengan ketinggian daratan kurang
dari 10 m memiliki jarak yang sangat dekat dengan laut. Luas area untuk kelas ini memiliki luas 3.044,92 Ha. Wilayah dengan ketinggian 10
– 25 m memiliki luas 1.979,02 Ha, daerah dengan ketinggian tersebut masih dominan berada di bagian
utara Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih Tabel 6. Daerah yang memiliki topografi lebih tinggi berada pada jarak yang lebih jauh dari garis pantai.
Tabel 6. Luas daerah kelas elevasi daratan topografi No
Tingkat kerentanan Kelas elevasi
Luas Ha 1
Sangat Tinggi – 10 m
3.044,92 2
Tinggi 10
– 25 m 1.979,02
3 Sedang
25 – 50 m
657,34 4
Rendah 50
– 100 m 305,15
5 Sangat Rendah
100 m 244,35
Total 6.230,78
50
Mengacu pada Tabel 6 di atas, dapat diketahui bahwa pada umumnya topografi pangandaran memiliki ketinggian kurang dari 10 m. Luas area untuk
kelas ini lebih besar dari kelas-kelas yang lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa daerah pantai dan pesisir di Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih
memiliki tingkat kerentanan tsunami yang sangat tinggi apabila dilihat dari segi elevasi daratannya.
Elevasi daratan yang relatif rendah merupakan wilayah dengan tingkat kerentanan yang sangat tinggi. Hal ini menurut Oktariadi 2009b akan lebih
berpotensi untuk terkena limpasan tsunami dalam skala luas di bandingkan daerah yang memiliki topografi lebih tinggi. Rendahnya topografi daratan mempengaruhi
seberapa luas masuknya tsunami ke daratan.
4.1.2 Kemiringan daratan Slope