93
4.3.5 Ketinggian rendaman tsunami Flowdepth
Klasifikasi kelas ketinggian rendaman gelombang tsunami flowdepth dibangun untuk melihat tingkat bahayanya. Pada kasus skenario ke-1 ketinggian
rendaman tsunami berkisar antara 0,5 – 2,7 m. Ketinggian rendaman tsunami
cenderung lebih besar di daerah yang berbatasan langsung dengan laut. Keadaan ini dikarenakan daerah tersebut mengalami dampak gelombang tsunami secara
langsung. Berdasarkan hasil klasifikasi tingkat kerawanan terhadap ketinggian rendaman tsunami diketahui bahwa ketinggian rendaman tsunami pada skenario
ke-1 menghasilkan tingkat kerawanan tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Peta kelas ketinggian rendaman gelombang tsunami yang dibangkitkan oleh
gempa berkekuatan 7,7 SM disajikan pada Gambar 32.
Gambar 32. Kelas ketinggian rendaman gelombang tsunami flowdepth di berbagai lokasi pesisir Pangandaran pada skenario ke-1
Daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi berada di sepanjang pantai Kecamatan Sidamuli dan Kecamatan Pangandaran. Pada umumnya sebagian besar
94
tinggi rendaman tsunami yang dibangkitkan oleh gempa berkekuatan 7,7 SM tergolong sangat rendah, dimana ketinggian rendamanya rata-rata lebih kecil dari
0,5 m. Hal ini dapat diketahui dari luasan rendaman tsunami dengan kelas ketinggian rendaman 0
– 0,5 m memiliki luas area yang paling besar Tabel 16. Keadaan ini menandakan bahwa tsunami yang diakibatkan gempa
berkekuatan 7,7 SM tidak begitu membahayakan, dengan kata lain tingkat kerawanan pantai sangat rendah sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap
kerusakan di wilayah pesisir Pangandaran. Secara lengkap mengenai luasan kelas ketinggian rendaman tsunami untuk setiap desa di Kecamatan Pangandaran dan
Kecamatan Sidamulih disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Luasan kelas ketinggian rendaman tsunami di setiap desa pada skenario
ke-1 Nama Desa
Luas area kelas ketinggian rendaman tsunami Ha – 0,5 m 0,5 – 1,5 m 1,5 – 2,5 m 2,5 – 2,7 m
2,7 m Babakan
38,62 18,02
Pananjung 14,97
6,11 Pangandaran
53,40 57,32
3,68 0,94
Wonoharjo 20,11
12,43 Sukaresik
41,10 27,63
Cikembulan 21,87
15,08 Total
190,07 136,59
3,68 0,94
Hasil model yang dibangun pada skenario ke-2 menghasilkan ketinggian rendaman tsunami yang lebih besar dibandingkan skenario sebelumnya. Pada
kasus skenario ke-1 ketinggian rendaman tsunami berkisar antara 0,5 – 7 m.
Ketinggian rendaman tsunami cenderung maksimum pada jarak 100 m dari garis pantai menuju daratan Gambar 33. Ketinggian rendaman tsunami semakin
menurun seiring semakin jauh dari garis pantai menuju daratan. Keadaan ini disebabkan keadaan topografi daratan yang semakin meningkat.
95
Pada umumnya sebagian besar tinggi rendaman tsunami untuk kasus tsunami pada skenario ke-2 didominasi oleh kelas ketinggian redaman 2,5
– 5 m. Luasan rendaman tsunami dengan kelas ketinggian rendaman 2,5
– 5 m mencapai 452,82 Ha. Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya ketinggian rendaman
tsunami tergolong tinggi. Keadaan ini mengakibatkan wilayah pesisir Pangandaran memiliki tingkat kerawanan yang tinggi apabila terjadi tsunami yang
diakibatkan gempa berkekuatan 8,5 SM. Kelas kerawanan tinggi merupakan daerah yang berisiko tinggi terhadap tsunami dan menjadi zona berbahaya untuk
dijadikan kawasan permukiman ataupun aktivitas kependudukan.
Gambar 33. Kelas ketinggian rendaman gelombang tsunami flowdepth di berbagai lokasi pesisir Pangandaran pada skenario ke-2
Desa Pangandaran dan Desa Sukaresik merupakan daerah yang paling luas digenangi tsunami dengan kelas ketinggian rendaman 2,5
– 5 m, sehingga kedua desa ini tergolong memiliki tingkat kerawanan tinggi. Ketinggian limpasan
96
tsunami untuk daerah di Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih dominan digenangi tsunami dengan ketinggian 2,5
– 5 m, sedangkan ketinggian genangan tsunami 5 m tingkat kerawanan tsunami sangat tinggi paling sedikit
menggenangi lokasi kajian Tabel 17. Tabel 17. Luasan kelas ketinggian rendaman tsunami di setiap desa pada skenario
ke-2 Nama Desa
Luas area kelas ketinggian rendaman tsunami Ha – 0,5 m 0,5 – 1,5 m 1,5 – 2,5 m 2,5 – 5 m
5 m Babakan
52,35 120,56
90,57 99,42
0,25 Pananjung
20,61 43,73
25,93 17,93
Pangandaran 13,85
51,09 69,76
138,28 50,77
Wonoharjo 19,70
27,59 34,56
30,39 Sukaresik
35,69 76,50
48,87 105,32
13,59 Cikembulan
25,53 40,75
44,10 61,48
0,62 Total
167,73 360,22
313,79 452,82
65,23 Hasil analisis dari model yang dibangun pada skenario ke-3
memperlihatkan ketinggian rendaman tsunami di setiap daerah mengalami peningkatan. Pada umumnya desa-desa di Kecamatan Pangandaran dan
Kecamatan Sidamulih paling luas tergenangi gelombang tsunami dengan ketinggian 2,5
– 5 m. Hal ini menjadikan wilayah tersebut terggolong kedalam kelas yang memiliki kerawanan yang tinggi terhadap bencana tsunami. Pada
umumnya daerah yang digenangi tsunami dengan ketinggian paling tinggi berada di sepanjang pantai Kecamatan Sidamulih dan Kecamatan Pangandaran. Semakin
jauh dari arah pantai ketinggian rendaman tsunami berangsur-angsur mengalami penurunan. Kelas ketinggian rendaman gelombang tsunami untuk skenario ke-3
diperihatkan pada Gambar 34. Desa Pangandaran merupakan daerah yang paling luas tergenang
gelombang tsunami dengan ketinggian 2,5 – 5 m. Luas area di daerah tersebut
yang digenangi dengan ketinggian 2,5 – 5 m mencapai 156,56 Ha. Selain itu Desa
97
Pangandaran digenangi tsunami dengan ketinggian lebih besar dari 5 m, dimana luasnya mencapai 118,39 Ha. Keadaan ini menjadikan Desa Pangandaran
memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi mengingat daerah tersebut memiliki populasi yang tinggi.
Gambar 34. Kelas ketinggian rendaman gelombang tsunami flowdepth di berbagai lokasi pesisir Pangandaran pada skenario ke-3
Hasil analisis terhadap ketinggian genangan tsunami memperlihatkan kelas yang memiliki tingkat kerawanan sangat tinggi memiliki cakupan yang lebih luas.
Tempat kedua yang memiliki cakupan paling luas adalah tingkat kerawanan sedang, disusul tingkat kerawanan rendah dan terakhir adalah tingkat kerawanan
sangat tinggi dan sangat rendah. Tsunami yang diakibat gempa berkekuatan 8,5 SM dan memiliki episentrum paling dekat dengan daratan mengakibatkan wilayah
di Kecamatan Sidamulih dan Kecamatan Pangandaran tergolong kedalam kelas dengan tingkat kerawanan yang tinggi. Informasi mengenai luasan kelas
98
ketinggian rendaman tsunami untuk setiap desa di Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih secara lengkap disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18. Luasan kelas ketinggian rendaman tsunami di setiap desa pada skenario ke-3
Nama Desa Luas area kelas ketinggian rendaman tsunami Ha
– 0,5 m 0,5 – 1,5 m 1,5 – 2,5 m 2,5 – 5 m 5 m
Babakan 60,57
99,26 133,85
147,06 17,55
Pananjung 17,02
40,04 40,05
42,02 Pangandaran
8,79 21,67
38,47 156,56
118,39 Wonoharjo
23,02 47,05
31,08 55,92
1,49 Sukaresik
32,13 69,02
71,76 109,39
45,35 Cikembulan
25,92 53,46
44,33 81,77
10,17 Total
167,45 330,50
359,72 592,72
192,95 Prediksi tsunami yang dibangkitkkan oleh gempa yang berkekuatan 8,9
SM menunjukan tingkat kerawanan yang jauh lebih besar. Dapat dilihat bahwa daerah berwarna merah yang menunjukan daerak dengan tingkat kerawanan
sangat tinggi meluas dari skenario-skenario sebelumnya. Semakin tinggi dan luas rendaman tsunami di daratan, maka tingkat kerentanan terhadap bahaya tsunami
semakin besar. Semakin besar tingkat kerentanan, maka semakin besar risikonya dan sebaliknya. Terjadinya bencana tsunami akibat gempa tersebut menjadikan
kawasan di Kecamatan Sidamulih dan Kecamatan Pangandaran memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi.
Luas limpasan tsunami tertinggi yang dibangun pada skenario ke-4 berada pada kelas ketinggian rendaman tsunami lebih besar dari 5 m. Tempat kedua
berada pada kelas ketinggian rendaman tsunami 2,5 – 5 m, sedangkan luas
limpasan tsunami paling rendah berada pada kelas ketinggian redaman tsunami kurang dari 0,5 m. Besarnya kekuatan gempa yang menjadi sumber tsunami
mempengaruhi ketinggian rendaman tsunami di daratan. Kelas ketinggian rendaman tsunami di wilayah kajian untuk skenario ini disajikan pada Gambar 35.
99
Gambar 35. Kelas ketinggian rendaman gelombang tsunami flowdepth di berbagai lokasi pesisir Pangandaran pada skenario ke-4
Mengacu pada Tabel 18 diketahui bahwa daerah di Kecamatan Sidamulih dan Kecamatan Pangandaran secara umum memiliki tingkat kerawanan yang
sangat tinggi apabila terjadi tsunami yang diakibatkan gempa berkekuatan 8,9 SM. Desa yang tergolong memiliki tingkat kerawanan sangat tinggi terbesar
berada di Desa Pangandaran, Desa Babakan, Desa Cikembulan dan Desa Sukaresik. Pada umumnya daerah yang memiliki tingkat kerawanan sangat tinggi
berada pada jarak 500 m dari arah pantai sedangkan daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi berada pada jarak 100 m dari arah pantai. Secara keseluruhan,
tsunami yang dibangkitkan oleh gempa berkekuatan 8,9 SM akan mengakibatkan kerawanan yang sangat tinggi untuk daerah-daerah yang berada di sekitar pantai
dan pesisir Kecamatan Sidamulih dan Kecamatan Pangandaran. Luas kelas ketinggian rendaman tsunami di setiap desa pada skenario ke-4 ini secara lengkap
disajikan pada Tabel 19.
100
Tabel 19. Luasan kelas ketinggian rendaman tsunami di setiap desa pada skenario ke-4
Nama Desa Luas area kelas ketinggian rendaman tsunami Ha
– 0,5 m 0,5 – 1,5 m 1,5 – 2,5 m 2,5 – 5 m 5 m
Babakan 8,68
30,35 56,30
229,00 279,49
Pananjung 15,82
52,97 73,43
126,88 77,56
Pangandaran 6,93
9,72 8,89
39,84 309,82
Purbahayu 1,66
2,78 0,33
Sukahurip 4,04
7,01 0,20
Wonoharjo 45,36
58,98 62,81
120,66 60,53
Cikembulan 14,43
30,67 54,27
170,90 126,53
Pejanten 25,55
26,03 1,12
Sukaresik 22,75
60,15 73,60
145,05 132,43
Total 145,22
278,66 330,95
832,33 986,36
4.4. Integrasi Overlay Morfologi Pantai dengan Model Tsunami