14
selatan Banyuwangi Jawa Timur sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5. Morfometri pantai yang berbentuk demikian akan mempengaruhi refraksi
gelombang dan menyebabkan gelombang tsunami tidak dapat keluar lagi karena sebagian atau seluruh gelombang tersebut dipantulkan oleh dinding teluk.
Akibatnya gelombang tsunami akan meningkat dan interaksi gelombang tersebut berlangsung dalam waktu yang lama. Kondisi tersebut dapat menjadikan wilayah
pesisir tersebut mempunyai tingkat kerusakan yang lebih parah jika terjadi bencana tsunami.
Gambar 5. Pantai dengan bentuk menyerupai gigi gergaji sawtooth : a Pantai barat Sumatera dan b Pantai selatan Jawa Timur
Subandono, 2007
2.3.3 Topografi dan kemiringan daratan pantai dan pesisir
Menurut Oktariadi 2009b jarak jangkauan tsunami ke daratan sangat ditentukan oleh tinggi dan rendahnya suatu daratan. Terjal atau landainya
morfologi pantai juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap jangkauan a
b
15
gelombang tsunami. Semakin tinggi letak suatu daerah maka semakin aman dari terpaan gelombang tsunami.
Pada daratan pantai yang terjal, tsunami tidak akan terlalu jauh mencapai daratan karena tertahan dan dipantulkan kembali oleh tebing pantai. Sementara di
daratan pantai yang landai, landaan tsunami dapat menerjang sampai beberapa kilometer masuk ke daratan. Keadaan ini seperti yang terjadi di Banda Aceh. Pada
saat tsunami melanda Banda Aceh gelombang dapat menerjang masuk sejauh 5 km dari garis pantai Oktariadi, 2009b. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka
kelerengan pantai menurut USDA-NRCS 1986 dapat diklasifikasikan seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Indikator kelerengan pantai USDA-NRCS, 1986 No
Jenis Kelerengan Pantai Kepekaan Terhadap Tsunami
1 Datar
Sangat peka 2
Landai Peka
3 Agak curam
Agak peka 4
Curam Kurang peka
5 Sangat curam
Tidak peka
2.3.4 Sungai-sungai dan kanal pengendali banjir
Sungai-sungai dan kanal pengendali banjir dapat memberikan berbagai pengaruh terhadap rambatan gelombang tsunami. Tsunami yang merambat
melalui sungai atau kanal dapat menimbulkan kerusakan yang lebih hebat dari yang diperkirakan. Keadaan ini terjadi karena dengan adanya sungai atau kanal
maka akan semakin mendorong tsunami untuk melintas lebih jauh ke daratan. Sebagai contoh, bahwa tsunami yang memasuki California lewat sungai dan
kanal-kanal pengendali banjir dapat memasuki daratan sejauh satu mil 1,609 km
16
atau lebih, terutama jika terjadi pada saat pasang NTHMP, 2001. Klasifikasi daerah terhadap jarak dari sungai adalah membagi daerah kedalam kelas-kelas
berdasarkan jarak dari sungai. Klasifikasi tersebut menjelaskan tingkat kerentanan pantai terhadap bencana tsunami berdasarkan jauh dekatnya daerah tersebut dari
sungai.
2.3.5 Ekosistem pesisir