3. Kota Merauke sekaligus administrasi dari Distrik Merauke, adalah ibukota Kabupaten sebagai pusat pemerintahan Kabupaten, tempat berbagai kebijakan
pembangunan wilayah dicetuskan dan dilahirkan. Terdapat beragam Etnis baik pendatang maupun orang papua asli serta multi profesi, wilayah kota Merauke
memiliki jumlah penduduk terbesar mencapai 86.924 jiwa BPS 2011 atau 44.6 persen dari jumlah penduduk di Kabupaten Merauke yang tinggal di kota
ini.
Waktu penelitian mulai dari penyusunan proposal, penelitian lapangan sampai penulisan Tesis dilaksanakan pada bulan November 2012 sampai bulan Mei
2013. Lokasi penelitian disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian
3.3 Jenis Data dan Alat
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data Sekunder diperoleh dengan mengumpulkan dan mempelajari
dokumen RTRW, RPJMK, visi misi pemerintah daerah Kabupaten Merauke, Data penduduk Merauke dalam angka untuk sepuluh tahun sejak tahun 2002 sampai
2011 dan data Provinsi Papua dalam angka, Laporan pemetaan partisipatif Tempat penting dan laporan kegiatan ditingkat kampung dari beberapa sumber, serta
laporan dinas Kehutanan, dinas Pekerjaan Umum, dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dinas Pertanian tanaman Pangan, Balai Taman Nasional Wasur dan
Badan Pengembangan Investasi Daerah. Sumber data perorangan berupa makalah dan tulisan serta buku cetak.
Data primer kearifan Tempat penting dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam informan masyarakat adat baik di kampung maupun di
kota. Data persepsi kelompok para pihak : Pemuda, Akademisi, LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, Tokoh perempuan, pengusaha dan pemerintah. Data
perubahan tutupan dan penggunaan lahan sebelum dan sesudah RTRW ditetapkan Tabel 3 menyajikan Secara rinci dan terstruktur mengenai jenis data, sumber data,
analisis data dan kelauran yang diharapkan.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa hardware seperti Laptop dengan kapasitas memadai, tape recorder, alat tulis menulis, buku catatan
lapangan. Software pembantu alat analisis berupa MS-Office 2007, ArcGIS dan printer Canon untuk mencetak berbagai hasil Penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan empat metode analisis, yaitu : Deskriptif Kualitatif Etnografi mengenai Tempat penting dan konsensus
masyarakat adat, analisis interpretasi citra satelit untuk mendapatkan data perubahan tutupan dan penggunaan lahan sebelum dan sesudah ditetapkannya RTRW, analisis
presepsi dengan menggunakan wawancara dan group diskusi terfokus FGD untuk mendapatkan arahan strategi implementasi kebijakan rencana detil yang telah
mengakomodir Tempat penting Suku Malind.
3.4.1 Participatory Rural Appraisal Rapid Rural Appraisal PRARRA
Participatory Rural Appraisal PRA atau Rapid Rural Appraisal RRA setelah diterapkan sebagai metode oleh banyak pihak, merasakan adanya proses
pembelajaran timbal balik, antara pembawa program dan penerima program, antara yang di dalam insider dan yang dari luar outsider, Chamber, 1993.
Suatu metode pendekatan dalam proses pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, yang tekanannya lebih pada keterlibatan masyarakat dalam
keseluruhan kegiatan pembangunan. Pemberdayaan masyarakat dan partisipasi merupakan azas dan strategi dalam paradigma pembangunan yang berpusat pada
rakyat. Metode PRA menekankan pada aspek keterlibatan aktif masyarakat dalam keseluruhan perencanaan disamping peningkatan kemandirian serta kekuatan
internal.