Tabel 9. Struktur Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Natuna Tahun 2005 – 2007
No. LAPANGAN USAHA
2005 2006
2007 1.
Pertanian, Peternakan, Kehutanan Perikanan
16.416 19.621 20.731
2.
Pertambangan Penggalian
344 1.029 1.473
3.
Industri Pengolahan
1.839 1.189 1.948
4.
Listrik Gas Air Bersih
99 99 95
5.
Bangunan, Hotel Restoran
3.016 2.342 2.795
6.
Perdagangan, Hotel Restoran
2.832 3.882 3.638
7.
Pengangkutan Komunikasi
454 1.006 949
8.
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
56 106 96
9.
Jasa-jasa
4.294 4.240 5.821
10.
Lainnya
43 43 426
KABUPATEN NATUNA
29.393 33.008 38.008
Sumber: Natuna Dalam Angka, 2008
4.9 Strategi dan Kebijakan Ketenagakerjaan Kabupaten Natuna
Untuk mencapai sasaran dan strategi kebijakan pengembangan investasi dan peningkatan lapangan pekerjaan diperlukan beberapa program yang saling
terintegrasi RPJM Kabupaten Natuna 2006-2011: memiliki empat program pokok yakni:
1. Program Peningkatan Investasi daerah.
2. Program Peningkatan keterampilan dan kapasitas angkatan kerja.
3. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenagakerja
4. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.
Dalam melaksanakan program peningkatan kesempatan kerja, maka diperlukan beberapa kegiatan diantaranya, menyusun informasi bursa tenagakerja,
penyebarluasan informasi bursa tenagakerja, kerjasama pendidikan dan pelatihan, penyiapan tenagakerja siap pakai, pengembangan kelembagaan produktivitas dan
pelatihan kewirausahaan, pemberian fasilitas dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat. Rencana Strategis Renstra SKPD Dinsosnaker
Kabupaten Tahun 2006-2011, memaparkan program-program terkait bidang ketenagakerjaan, antara lain sebagai-berikut:
1. Program peningkatan kualitas dan Produktivitas Tenagakerja.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan keahlian dan kompetensi tenagakerja sesuai dengan kebutuhan pembangunan diberbagai
sektor, dalam rangka menciptakan kesempatan kerja, mengisi lowongan pekerjaan baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. 2.
Program Peningkatan Kesempatan Kerja. Program ini bertujuan meningkatkan kesempatan kerja bagi penganggur,
setengah pengangguran, mendorong mobilitas tenagakerja pada industri padat karya serta menciptakan lapangan kerja produktif yang seluas-luasnya.
Dengan sasaran program adalah terbukanya peluang kerja dan kesempatan berusaha bagi tenagakerja.
3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenagakerja.
Program ini bertujuan menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis antara pelaku industri, melalui peningkatan pelaksanaan hubungan industrial
yang merupakan sarana untuk mempertemukan aspirasi pekerja dengan kemampuan perusahaan. Dengan sasaran program ini adalah terciptanya
hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dan pengusaha serta lembaga dan perantara industrial yang sehat sebagai sarana hubungan industrial.
Dengan mempertimbangkan dan menganut nilai-nilai yang dipakai seluruh komponen di lingkungan Dinsosnaker Kabupaten Natuna yang meliputi,
tanggungjawab, prestasi kerja, kepastian masa depan, kualitas dan keahlian, maka visi yang hendak diwujudkan sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Natuna
untuk periode lima tahun ke depan adalah menuju “Natuna Makmur Adil Sejahtera”, untuk mewujudkan Kabupaten Natuna yang makmur, adil, sejahtera
diupayakan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan diperlukan untuk mendorong dan mempercepat proses pertumbuhan ekonomi daerah sehingga
dapat menyediakan lapangan kerja dan peningkatan derajat kesejahteraan masyarakat setempat akan dapat diwujudkan. Visi dan misi Dinsosnaker
Kabupaten Natuna adalah: “Terwujudnya ketahanan sosial dan tenagakerja yang mandiri, produktif,
dan profesional melalui terciptanya pelayanan sosial dan perluasan kesempatan
kerja yang berkelanjutan dan berkesinambungan,” Dinas sosial dan tenagakerja menyadari bahwa keberadaannya dapat memberikan sumbangsih yang berharga
bagi pemerintah Kabupaten Natuna untuk itu dinas sosial dan tenagakerja mempunyai cita-cita luhur dalam melaksanakan tugas pengabdian di bidang
sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Cita-cita tersebut yaitu dengan memberikan kontribusi dalam pelayanan sosial ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian sebagai bagian pelaksanaan otonomi daerah untuk tercapainya pemerintahan yang baik good governance.
Pernyataan misi mengandung pernyataan yang mencerminkan pandangan organisasi tentang kemampuan dirinya. Pernyataan misi merupakan hal yang
sangat penting untuk mengarahkan kegiatan dinas sosial dan tenagakerja untuk lebih eksis dan dapat melaksanakan otonomi daerah. Berkaitan dengan hal
tersebut di atas, maka Dinas Sosial dan Tenagakerja Kabupaten Natuna memiliki misi sebagai berikut : mengembangkan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha bagi angkatan kerja, mengembangkan dan meningkatkan Sumberdaya Manusia SDM baik aparatur maupun non aparatur, meningkatkan pelayanan di
bidang kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan, dan ketransmigrasian, meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan keterampilan
tenagakerja pada Balai Latihan Kerja BLK, Memberdayakan masyarakat transmigran menjadi warga mandiri, trampil, dan produktif
Misi mengembangkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi angkatan kerja, maka pemerintah akan melaksanakan program dan kegiatan yang
banyak memberdayakan masyarakat penganggur setengah penganggur melalui padat karya produktif. Misi peningkatan keterampilan sumberdaya manusia
SDM baik apartur maupun non aparatur, misi dalam rangka mewujudkan kualitas dibidang pelayanan kesejahteraan sosial dan ketenagakerjaan sebagai
bagian dari pemerintah yang baik, maka ditingkatkanlah mutu pelayanan ketenagakerjaan yang mengutamakan pada kesejahteraan tenagakerja yang
mendukung kemajuan dunia usaha. Misi meningkatkan sarana dan prasarana khususnya di BLK untuk meningkatkan keterampilan tenagakerja melalui
pelatihan-pelatihan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam misi dan visi merupakan jangkauan ke depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu dan merupakan jabaran atau
implementasi misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, maka semua tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai dengan baik dan
akuntabilitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, visi dan misi serta faktor kunci keberhasilan yang telah ditetapkan, maka
tujuan Dinsosnaker Kabupaten Natuna dirumuskan sebagai berikut: meningkatkan kesempatan kerja bagi penganggur dan setengah penganggur di perdesaan dan
perkotaan, mendorong mobilitas tenagakerja pada industri padat karya serta menciptakan lapangan kerja produktif yang seluas-luasnya, meningkatkan
keterampilan, keahlian dan kompetensi tenagakerja sesuai dengan kebutuhan pembangunan diberbagai sektor, dalam rangka menciptakan kesempatan kerja,
mengisi lowongan pekerjaan baik di dalam maupun luar negeri, sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menciptakan suasana hubungan kerja
yang harmonis antara pelaku industri, melalui peningkatan pelaksanaan hubungan industrial yang merupakan sarana untuk mempertemukan aspirasi pekerja dengan
kemampuan perusahaan. Adapun strategi yang ditempuh untuk mengatasi kondisi masa kini dan
untuk mewujudkan kondisi masa depan yang diinginkan berdasarkan permasalahan tantangan yang dihadapi, dapat ditempuh dengan cara antara lain:
1. Tingkat pengangguran yang cukup tinggi.
a. Strategi program penyediaan perluasan lapangan pekerjaan dengan
berbasis sektor potensi daerah, sektor perikanan, pertanian dan perkebunan.
b. Program pelatihan yang tepat sasaran, dengan tujuan membentuk
tenagakerja yang trampil, produktif dan mandiri. c.
Program pemberdayaan dan peningkatan berbasis ekonomi kerakyatan serta penarikan investor, investasi pada bidang-bidang kegiatan ekonomi,
sejauh mungkin diarahkan pada pola padat karya. 2.
Ketimpangan tingkat produktivitas antar ekonomi. a.
Melakukan reinventarisasi terhadap permasalahan ketenagakerjaan pada tiap sektor sub sektor ekonomi.
b. Strategi pengkajian terhadap keterkaitan sektor primer dan industri
turunannya serta rencana pengembangannya. Studi ini dilakukan baik terhadap penyerapan tenagakerja masing-masing sektor juga dari output
yang dihasilkannya. 3.
Rendahnya produktivitas pekerja. a.
Modernisasi teknologi tepat guna dan tepat sasaran. b.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang dapat diterapkan dengan mudah aplicable.
c. Peningkatan produksi yang diarahkan pada intensifikasi.
d. Program perluasan jaringan pasar baik dalam maupun luar negeri.
4. Rendahnya pendidikan pekerja dengan melaksanakan strategi peningkatan
keterampilan segala bidang sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki.
5. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung bagi peningkatan kinerja diatasi
dengan melaksanakan strategi peningkatan sarana dan prasarana pada Balai Latihan Kerja.
Untuk melaksanakan rencana strategis lima tahun Dinsosnaker Kabupaten Natuna perlu diuraikan dalam program dan kegiatan spesifik yang terkait dengan
ketenagakerjaan maka dapat dijelaskan sebagai-berikut: 1.
Strategi peningkatan kualitas dan produktivitas tenagakerja. Program ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan keahlian dan
kompetensi tenagakerja sesuai dengan kebutuhan pembangunan diberbagai sektor, dalam rangka menciptakan kesempatan kerja, mengisi lowongan
pekerjaan baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sasaran program adalah tersedianya tenagakerja
yang berkualitas, produktivitas dan berdaya saing untuk mengisi kebutuhan pasar kerja.
a. Penyempurnaan berbagai peraturan yang berkaitan dengan pelatihan kerja
dan permagangan. b.
Pengembangan standar kompetensi dan sistem sertifikasi tenagakerja. c.
Peningkatan relevansi dan kualitas tenagakerja melalui penyelenggaraan oleh pelatihan kerja.
d. Pendidikan, pelatihan mesin bubut, las, mesin kapal dan jahit bordir.
e. Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur BLK.
f. Pembangunan pagar keliling dan taman BLK Kabupaten Natuna.
g. Pemeliharaan rutin berkala gedung BLK dan asrama BLK Kabupaten
Natuna. 2.
Strategi peningkatan kesempatan kerja. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi penganggur
dan setengah pengangguran, mendorong mobilitas tenagakerja pada industri padat karya serta menciptakan lapangan kerja produktif yang seluas-luasnya.
Dengan sasaran program adalah terbukanya peluang kerja dan kesempatan berusaha bagi tenagakerja.
a. Penyusunan peraturan dan penyempurnaan kebijakan perencanaan
perencanaan tenagakerja daerah. b.
Penyusunan informasi pasar kerja dan peningkatan pelayanan bursa kerja. c.
Pembinaan dan pengembangan pola kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.
d. Penyusunan mekanisme antar kerja dan pengembangan tenagakerja
khusus. e.
Penyebaran informasi lowongan kerja. f.
Pendayagunaan tenagakerja dan pengembangan usaha mandiri. g.
Kegiatan padat karya produktif. 3.
Strategi perlindungan dan pengembangan lembaga tenagakerja. Program ini bertujuan menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis
antara pelaku industri, melalui peningkatan pelaksanaan hubungan industrial yang merupakan sarana untuk mempertemukan aspirasi pekerja dengan
kemampuan perusahaan. Sasaran program adalah terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dan pengusaha serta lembaga dan perantara
industrial yang sehat sebagai sarana hubungan industrial a.
Penyempurnaan berbagai peraturan yang berkaitan dengan pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan.
b. Melaksanakan survey KHL di setiap kecamatan dan penyusunan bahan
untuk acuan dalam penetapan dan Upah Minimum Kabupaten UMK.
V. ANALISIS KETENAGAKERJAAN KABUPATEN NATUNA
5.1. Analisis Persediaan dan Kebutuhan Tenagakerja Daerah
Jumlah Penduduk Usia Kerja Kabupaten Natuna masa mendatang diperkirakan akan terus meningkat sehubungan dengan pengaruh demografi dan
perekonomian. Pada tahun 2012 jumlah diperkirakan mencapai 61.449 orang, kemudian berturut bertambah pada tahun 2014 hingga 2015 menjadi 64.112
orang lihat Tabel 10. Penduduk usia kerja Kabupaten Natuna di masa mendatang masih didominasi oleh usia 25-29 tahun, yakni proporsinya, mencapai lebih dari
25 persen. Mereka yang termasuk dalam golongan umur 25-29 tahun terbilang masih sangat produktif. Golongan umur 10-14 tahun juga diperkirakan akan terus
mengalami kenaikan seiring meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Natuna. Tabel 10. Proyeksi Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur
di Kabupaten Natuna Tahun 2012-2015 Golongan Umur
2012 2013
2014 2015
10 – 14 13.136
13.743 14.351
14.958 15 – 19
2.091 1.091
902 907
20 – 24 5.393
4.959 4.526
4092 25 – 29
13.545 14.270
14.995 15.720
30 – 34 11.620
12.288 12.956
13.624 35 – 39
11.456 12.090
12.725 13.359
40 – 44 1.581
836 145
575 45 – 49
4.796 4.832
4.867 4.902
50 – 54 4.290
4.352 4.413
4.475 55 – 59
1.557 1.427
1.304 1.180
60 + 5.120
5.172 5.225 5.278
Kabupaten Natuna 61.449
61.317 61.248 64.112
Sumber: Profil Ketenagakerjaan Natuna, 2009. Diolah Proporsi penduduk usia kerja yang berpendidikan rendah diharapkan terus
menurun dimasa yang akan datang, namun menurut data proyeksi penduduk Kabupaten Natuna penduduk usia kerja yang berpendidikan rendah justeru
meningkat dengan proporsi yang paling tinggi sebesar 30 persen pada tahun 2015 sebesar 26.715 orang. Peningkatan proporsi PUK berpendidikan SD ke bawah dan
SLTP diperkirakan diikuti dengan peningkatan proporsi PUK pada tingkat pendidikan diatasnya. Pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun sampai tamat