Pembentukan Kluster dalam Road Map Strategy

Kluster strategi ketersediaan dan mutu tenagakerja daerah pengembangan persediaan dan kebutuhan tenagakerja daerah menekankan adanya keseimbangan tenagakerja yang dibutuhkan dan yang tersedia dalam upaya mengurangi pengangguran. Strategi yang masuk dalam kluster ini adalah Peningkatan SDM yang unggul dan berdaya saing, pemberlakuan kebijakan penggunaan tenagakerja asing yang kondusif dan strategi pembentukan kemitraan forum kerjasama ketenagakerjaan antar daerah. Strategi pengembangan kesempatan kerja menekankan pada pendekatan ekonomi basis yang dimiliki Kabupaten Natuna yaitu strategi peningkatan tenagakerja sektor basis, dan peningkatan, propaganda, doumentasi dan promosi daerah. Kluster Pengembangan Kesejahteraan tenagakerja menekankan pada strategi kerjasama lembaga keuangan dan perbankan, dan peningkatan upah dan penghasilan tenagakerja. Secara horizontal, road map menggambarkan time frame pelaksanaan kedelapan strategi yang telah dirumuskan. Diawali dengan strategi peningkatan penyerapan tenaga kerja pada periode pertama, lalu dilanjutkan dengan strategi revitalisasi balai latihan kerja. Selanjutnya pada akhir tahun pertama dapat dimulai pelaksanaan strategi pemberdayaan penduduk usia kerja produktif guna mendukung pembangunan agroindustri. Pada periode waktu ketiga dapat dilaksanakan strategi pembangunan ekonomi lokal berbasis perikanan dan kelautan. Pada periode keempat berturut-turut dapat dilaksanakan strategi kerjasama ketenagakerjaan daerah Kabupaten Natuna dan Kabupaten Sambas, strategi kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Natuna dan perguruan tinggi, strategi peningkatan kerjasama Tripartit antara pemerintah, pengusaha dan serikat pekerja serikat buruh dan strategi menyelenggarakan perlindungan kesejahteraan pekerja buruh.

6.4 Pembentukan Kluster dalam Road Map Strategy

Pembentukan kluster dalam road map strategy merupakan pengelompokan strategi yang memiliki kesamaan tujuan. Adapun dasar kluster dalam pemetaan strategi pengembangan kesempatan kerja untuk membangun daerah Kabupaten Natuna. Kebijakan ketenagakerjaa yang diarahkan pada upaya perluasan dan penciptaan kesempatan kerja merupakan upaya yang dilakukan guna menyediakan banyak lapangan kerja yang produktif dan renumeratif. Dengan demikian, bukan sekedar untuk menanggulangi pengangguran, melainkan juga diarahkan kepada upaya untuk memberikan pekerjaan yang layak, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Upaya perluasan dan penciptaan kesempatan kerja ditentukan oleh banyak faktor, seperti investasi, ketersediaan modal, sumberdaya manusia yang mempunyai jiwa wirasusaha entrepreuneurship, sumberdaya alampotensi wilayah yang bersangkutan, dan sebagainya. Upaya perluasan dan penciptaan kesempatan kerja bukan merupakan tanggungjawab instansi ketenagakerjaan semata, melainkan merupakan tanggungjawab segenap stakeholders pembangunan ketenagakerjaan, seperti instansi sektoral, swasta, perguruan tinggi atau bahkan setiap individu yang memiliki kepekaan sense terhadap peluang usaha. Dalam rangka mewujudkan pengembangan kesempatan kerja di Kabupaten Natuna, terdapat 1 Ketersediaan dan mutu tenagakerja daerah 2 Pengembangan kerjasama kelembagaan tenagakerja daerah 3 Pengembangan Hubungan Industrial Ketenagakerjaan, dapat dijelaskan sebagai-berikut: 1 Ketersediaan dan mutu tenagakerja daerah. Tujuan yang ingin dicapai dalam kluster ini adalah terwujudnya ketersediaan tenagakerja dengan kualitas dan mutu yang baik. Mendukung dalam pembangunan ekonomi lokal yang mengarah pada agroindustri. Kabupaten Natuna adalah daerah penghasil hasil perikanan dan kelautan. Agroindustri dapat menciptakan nilai tambah bagi masyarakat petani dan nelayan. Agroindustri yang dikelola secara lokal akan menciptakan lapangan-lapangan kerja tambahan. Berdampak kepada peningkatan pendapatan masyarakat. Strategi yang ada dalam kluster ini adalah: 1. Peningkatan Penyerapan Tenagakerja, 2. Revitalisasi Balai Latihan Kerja, 3. Pemberdayaan Penduduk Usia Kerja Produktif guna mendukung Pembangunan Agroindustri, 4. Pembangunan Ekonomi Lokal berbasis Perikanan dan Kelautan. 2 Pengembangan Kerjasama Kelembagaan Tenagakerja Daerah. Kluster ini bertujuan terwujudnya kerjasama lembaga yang harmonis guna mengfungsikan lembaga-lembaga yang ada. Terjalin koordinasi dan komunikasi antar lembaga untuk memecahkan permasalahan bidang ketenagakerjaan. Mengantisipasi dan menyiapkan hal-hal yang terkait dengan masuknya investasi ke daerah. Kerjasama kelembagaan antar daerah dapat saling tukar informasi terkait dengan spesialisasi tenagakerja. Lembaga keuangan dan perbankan merupakan lembaga strategi dalam penjaminan kredit bagi usaha kecil dan menengah bagi masyarakat perdesaan. Ada dua strategi dalam kluster ini adalah: 1. Peningkatan Kerjasama Perguruan Tinggi dan Daerah, 2. Forum Kerjasama Tenagakerja Daerah antara Kabupaten Natuna dan Kabupaten Sambas. 3 Pengembangan Hubungan Industrial Ketenagakerjaan. Hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang tersangkut atau berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa di suatu perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan atas keberhasilan perusahaan dan berhubungan langsung sehari-hari adalah pengusaha atau manajemen dan pekerja. Disamping itu masyarakat juga mempunyai kepentingan, baik sebagai pemasok faktor produksi yaitu barang dan jasa kebutuhan perusahaan, maupun sebagai masyarakat konsumen atau pengguna hasil-hasil perusahaan tersebut. Pemerintah juga mempunyai kepentingan langsung dan tidak langsung atas pertumbuhan perusahaan, antara lain sebagai sumber penerimaan pajak. Jadi hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang berkepentingan tersebut. Dalam pengertian sempit, hubungan industrial diartikan sebagai hubungan antara manajemen dan pekerja atau management-employess relationship. Kluster ini memiliki dua strategi: 1. Peningkatan Kerjasama LKS Tripartit Kabupaten. 2. Perlindungan Kesejahteraan PekerjaBuruh.

6.5 Program Pengembangan Kesempatan Kerja