Kanker Dampak Penggunaan Eritrosin dan Rhodamin B

kasus-kasus hiperaktivitas yang disebabkan oleh bahan-bahan tambahan itu hanya sekitar 5. Dari penelitian itu jelas bahwa akibat dari bahan-bahan tambahan pangan tidak begitu kuat seperti yang dipikirkan walaupun begitu tidak bisa diabaikan pengaruhnya dalam menimbulkan gangguan hiperaktivitas. Pangan tertentu belum terbukti bisa menyebabkan hiperaktif namun sebaiknya menghentikan pemberian pangan dan minuman olahan yang mengandung pewarna atau pengawet Thompson, 2002.

2.4.2 Kanker

Kanker merupakan penyakit yang berawal dari kerusakan gen, materi genetika atau DNA sel. Satu sel saja mengalami kerusakan genetika sudah cukup untuk menghasilkan sel kanker atau neoplasma. Sel yang gennya rusak itu dapat menjadi liar dan berkembang biak atau tumbuh terus tanpa henti dari satu sel menjadi beribu-ribu bahkan jutaan sel sehingga membentuk jaringan baru. Akhirnya terbentuklah jaringan tumor atau kanker Mardiah dkk, 2006. Gen dalam sel ada yang disebut gen kanker oncogen dan gen penekan tumor tumor suppressor gen. Bila salah satu atau kedua gen ini mengalami perubahan atau kerusakan maka kedua gen ini dapat menjadi salah kaprah lalu menjadi sal kanker atau tumor dan mulai melakukan pertumbuhan sel dengan tidak terkendali. Sebenarnya, dalam sel ada juga gen yang bertugas memperbaiki gen yang rusak, gen ini disebut gen pembentul repair gen namun bila gen ini juga rusak maka tidak ada lagi yang dapat memperbaiki Mardiah dkk, 2006. Penyakit kanker ada yang jinak dan ganas, kanker jinak disebut dengan tumor. Sebenarnya tidak semua gen sel yang rusak langsung menjadi kanker karena mungkin saja menjadi tumor namun kapan dan mengapa sel yang rusak itu memilih menjadi tumor saja atau langsung menjadi kanker atau menjadi tumor dulu lalu berubah menjadi kanker belum diketahui secara pasti. Dari banyak laporan hasil penelitian ilmiah diketahui bahwa semakin parah kerusakan gen dalam sel maka semakin besar pula kemunginan menjadi kanker Mardiah dkk, 2006. Pemicu kanker dapat beragam, salah satunya dari pangan yang kita konsumsi. Senyawa pemicu kanker yang terdapat dalam bahan pangan dapat berupa bahan tambahan pangan yang sering digunakan dalam proses olahan industri pangan. Apabila senyawa pemicu kanker yang terdapat dalam bahan pangan dikonsumsi sehari-hari, dikhawatirkan sedikit demi sedikit terakumulasi dalam tubuh sehingga dosis sekecil apapun dalam waktu cukup lama akan berbahaya bagi kesehatan Mardiah dkk, 2006. Hasil penelitian Zakaria dkk pada tahun 1996 terhadap pangan jajanan tercemar food additives atau bahan tambahan pangan seperti salah satunya pewarna yang dikonsumsi remaja menunjukan bahwa pangan jajanan tersebut merupakan penyebab terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Bahan pewarna amaranth yang memberikan warna merah dan tartrazin yang memeberikan warna kuning pada produk pangan juga mengindikasikan karsinogenik Mardiah dkk, 2006.

2.5 Pangan Jajanan Anak Sekolah