ini,  pada  tataran  metodologis,  aliran  ini  mengajukan  metode  dialog  sebagai  sarana transformasi  bagi  ditemukannya  kebenaran  realitas  yang  hakiki.  Pada  tataran
epistimologis,  aliran  ini  memandang  hubungan  antara  periset  dan  objek  sebagai  hal yang  tak  terpisahkan.  Lantaran  berkeyakinan  bahwa  nilai-nilai  yang  dianut  oleh
periset  ikut  serta  dalam  menentukan  kebenaran  suatu  hal,  maka  aliran  ini  sangat menekankan konsep subjektivitas dalam menemukan suatu ilmu pengetahuan.
9
B. Pendekatan Penelitian
Metodologi penelitian  ini  merupakan  metode penelitian kualitatif dengan  jenis penelitian  eksplanatif.  Metodologi  adalah  proses,  prinsip,  dan  prosedur  yang  kita
gunakan  untuk  mendekati  problem  dan  mencari  jawaban.  Dengan  ungkapan  lain, metodologi  adalah  suatu  pendekatan  umum  untuk  mengkaji  topik  penelitian.
Metodologi dipengaruhi atau berdasarkan perspektif teoritis yang kita gunakan untuk melakukan penelitian, sementara perspektif teoritis itu sendiri adalah suatu kerangka
penjelasaan  atau  interpretasi  yang  memungkinkan  peneliti  memahami  data  dan menghubungkan data yang rumit dengan peristiwa dan situasi lain.
10
Anselm Strauss  Juliet Corbin menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah jenis  penelitian  yang  menghasilkan  penemuan-penemuan  yang  tidak  dapat  dicapai
diperoleh  dengan  menggunakan  prosedur-prosedur  statistik  atau  dengan  cara-cara lain dari kuantifikasi pengukuran.
11
9
Agus Salim, Teori  Paradigma Penelitian Sosial Yogyakarta: Tiara Wacana, h. 71.
10
Deddy  Mulyana,  Metodelogi  Penelitian  Kualitatif  Bandung:  Remaja  Rosdakarya,  2010, h.145.
11
Anslem  Strauss  dan  Juliet  Corbin,  Dasar-dasar  Penelitian  Kualitatif  Yogyakarta:  Pustaka Pelajar, 2009, h. 4.
Bogdan  dan  Taylor,  dalam    bukunya  Metodologi  Penelitian  Kualitatif mendefinisikan,  metode  kualitatif  sebagai  prosedur  penelitian  yang  menghasilkan
data  deskriptif  berupa  kata-kata  tertulis  atau  tulisan  dari  orang-orang  dan  perilaku yang dapat diamati.
Kajian  penelitian  kualitatif  berawal  dari  kelompok  ahli  sosiologi  „mazhab Chicago’ pada 1920-1930  yang  menggaris  bawahi pentingnnya penelitian kualitatif
untuk  mengkaji  kelompok  kehidupan  manusia.  Munculnya  penelitian  kualitatif  pun tidak  bisa dilepaskan dari adanya reaksi atas tradisi  yang terkait dengan positivisme
dan pasca positivisme yang berupaya melakukan kajian budaya dengan karakter yang interpretatif.
12
Selanjutya  Agus  Salim  dalam  bukunya  Teori  dan  Paradigma  Penelitian  Sosial memberikan  definisi  bahwasannya  penelitian  kualitatif  merupakan  suatu  metode
berganda dalam  fokus,  yang  melibatkan pendekatan  interpretatif dan wajar terhadap setiap  pokok  permasalan  yang  dikajinya.  Ini  berarti  bahwa  penelitian  kualitatif
bekerja didalam setting yang alamiah, dan berupaya memahami dan memberi tafsiran pada fenomena yang dilihat dan makna yang diberikan orang-orang kepada fenomena
tersebut. Metode  penelitian  kualitatif  dengan  jenis  penelitian  eksplanatif  merupakan
penelitian yang berusaha menjawab dan menjelaskan dengan  kritis dari suatu gejala, peristiwa,  kejadian,  yang  terjadi  pada  saat  sekarang  secara  mendalam.
13
Hal  ini digunakan  untuk  mengetahui  mengapa  situasi  atau  kondisi  tertentu  terjadi  atau  apa
12
Agus Salim, Teori  Paradigma Penelitian Sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006, hal.30
13
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta: STIA-LAN Press, 2000, h. 61-62
yang  memengaruhi  terjadinya  sesuatu.  Peneliti  tidak  hanya  menggambarkan terjadinya  fenomena  tapi  telah  mencoba  menjelaskan  mengapa  fenomena  itu  terjadi
dan apa pengaruhnya.
14
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek  dalam  konsep  penelitian  ini  merujuk  pada  responden,  informan  yang hendak  dimintai  informasi  atau  digali  datanya  sebagai  sumber  informasi  yang
dibutuhkan  dalam  pengumpulan  data.
15
Dalam  penelitian  ini  yang  menjadi  subjek penelitian adalah:
a. Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia.
b. Komisioner Komisi Pemilihan Umum.
c. Lembaga swadaya masyarakat yang consern terhadap isu-isu media penyiaran.
d. TV One.
e. Metro TV.
f. RCTI.
2. Objek Penelitian
Objek ialah merujuk pada masalah atau tema yang sedang diteliti. Adapun yang menjadi  objek  dalam  penelitian  adalah  media  penyiaran  yang  dimiliki  oleh  para
pengusaha yang terjun ke dunia politik, PKPU No 1 Tahun 2013, PKPU No 15 tahun 2013,  UU No. 32 tahun 2002, UU No 8 tahun 2012 dan P3SPS.
14
Rachmat Kriyantono, Teknik Riser Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2010, h. 60.
15
Muhammad  Idrus,  Metode  Penelitian  Ilmu  Sosial:  Pendektan  Kualitatif  dan  Kuantitatif Jakarta: Erlangga, 2009, h. 91.
D. Teknik Pengumpulan Data
a. Documentation:  dokumentasi  diperlukun  untuk  menggali  data-data  yang
terkait  dengan  permasalahan  penelitian  dengan  menelaah  dan  menganalisis data-data yang telah ada seperti naskah undang-undang pemilihan umum dan
dokumen  lainnya  yang  relevan  dengan  substansi  penelitian,  bertujuan  untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data.
b. Indept      interview:  wawancara  mendalam  adalah  suatu  cara  mengumpulkan
data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan key informan yang  memahami  substansi  persoalaan  yang  dibahas  dalam  karya  ilmiah  ini
agar mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. c.
Non  structure  observation:  observasi  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini lebih  ditekankan  kepada  mengamati  perkembangan  terkait  undang-undang
pemilihan  umum.  Observasi  ini  dilakukan  tanpa  menggunakan  guide observasi.  Dengan  demikian,  pada  observasi  ini  pengamat  harus  mampu
secara pribadi mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
16
Observasi  dalam  penelitian  ini  lebih  pada  perkambangan  informasi mengenai aturan main dan implementasi UU pemilah umum di media massa.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Gambar 3.1 Lingkaran Prosedur Pengumpulan Data
a data collection circle
17
16
Burhan  Bungin,  Penelitian  Kualitatif:  Komunikasi,  Ekonomi,  Kebijakan  Publik  dan  Ilmu Sosial lainnya Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h. 116.
17
John W. Creswell, Qualitative Inquiry And Research Design: Choosing Among Five Tradition California: Sage Publication Inc, 1998, h. 110.