Agensi dan Kekuasaan Teori Strukturasi
Dominasi masuk dalam dimensi struktural dalam sistem sosial, selain dominasi ada signifikan dan legitimasi. Ketiganya saling terkait satu sama lain,
struktur signifikan pada gilirannya mengacu pada struktur dominasi dan legitimasi. Struktur signifikan selalu harus dipahami dalam kaitannya dengan
dominasi dan legitimasi. Sekali lagi pemahaman ini harus diarahkan pada pengaruh kuat kekuasaan dalam kehidupan sosial.
Bagaimana kaitan ketiga tiga prinsip struktural strukturskemata itu dengan praktik sosial? Skema di bawah ini menyajikan pola hubungan antara
keduanya:
30
Gambar 2.1 Dimensi-dimensi Dualitas Struktur
Sumber: B. Herry Priyono, Anthony Giddens Suatu Pengantar Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia, 2002
Giddens menyebut „modalitassarana-antara’ sebagai mediasi antara struktur dan interaksi dalam proses praktik sosial, konsep pada baris pertama
mengacu pada sifat interaksi, sedangkan baris ketiga sebagai prinsip dimensi struktur. Dari skema diatas, dualitas antara aktor dan struktur dapat digambarkan
keberlangsungannya sebagai berikut: dengan mengambil pengertian struktur
30
B. Herry Priyono, Anthony Giddens Suatu Pengantar Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2002, h. 25.
legitimasi signifikasi
dominasi skema
interpretasi fasilitas
norma sanksi
kekuasaan komunikasi
INTERAKSI
modality
STRUKTUR
sebagai parktik soaial, komunikasi mempunyai makna dalam interkasi yang melibatkan bingkai interpretasi dengan cara yang masuk akal, tindakan praktik
sosial “berkomunikasi” baik itu berbicara, berdiskusi, ataupun melalui tulisan mengandaikan struktur penandaan tertentu, misalnya seperti di contohkan oleh
Herry Priyono dalam bukunya yang berjudul Anthony Giddens Suatu Pengantar “suatu tata bahasa yang terpahami oleh orang-orang dalam masyarakat yang
menjadi tujuan tindakan berbicara atau menulis”. Sedangkan Penggunaan kekuasaan dalam interaksi melibatkan fasilitas dimana agen mampu atau berhasil
dalam mempengaruhi perilaku orang lain juga mengandaikan skemata dominasi, misalnya seperti bos dan karyawan, mandor dan buruh, majikan dan pembantu,
pemerintah-rakyat. Begitu juga dengan sifat interkasi yang terakhir, yakni sanksi yang melibatkan penerapan norma-norma dan struktur legitimasi. Contohnya
tindakan nyata penegak hukum dalam memberikan hukuman kepada siapapun yang telah melanggar peraturan yang ada dan pemberian sanksi pada pihak yang
melanggar melibatkan struktur legitimasi. Struktur dominasi yang terjadi dalam interkasi kekuasaan power dengan
modalitas sumber daya alokatif dan otoritatif melihat kekuasaan tidak harus selalu dihubungkan dengan konflik kepentingan yang bersifat opresif, tetapi merupakan
kapasitas untuk memperoleh hasil the capacity to achieve outcome, terlepas dari kaitannya dengan persoalaan kepentingan terebut. Kekuasaan ini dibangkitkan di
dalam melalui reproduksi struktur dominasi dengan sumber daya alokatif dan otoritatif tersebut.
31
Selain itu Giddens menawarkan sebuah tipologi dari institusi- institusi yang berhubungan dengan bobot dan kombinasi dari aturan-aturan dan
31
Sunarto, Televisi, Kekerasan, dan Perempuan Jakarta: Kompas Gramedia, 2009, h.24.
sumber-sumber daya yang diimplikasikan dalam interaksi. Jika signifikasi aturan interpretative primer, diikuti dengan patuh, oleh dominasi sumber daya alokatif
dan otoritatif dan kemudian legitimasi aturan normative, hadir sebuah “tatanan simbolik”. Jika dominasi otoritas, signifikasi dan legitimasi dikombinasikan
dengan sukses, terjadi institusionlisasi politik. Jika dominasi alokatif, signifikasi, dan legitmasi tersusun akan muncul institusionalisasi ekonomi. Dan jika
legitimasi, dominasi, dan signifikasi ditata berurutan akan terjadi institusionalisasi hukum.
32
Gambar berikut menunjukan proses institusionalisasi tersebut:
Gambar 2.2 Tipologi Institusi-institusi
Diproduksi dan
Sumber: Jonathan Turner, 1991, dalam Sunarto, 2009: 25
32
Sunarto, Televisi, Kekerasan, dan Perempuan Jakarta: Kompas Gramedia, 2009, h. 24
Jenis Institusi
Tatanan Simbolik atau mode-mode
wacana, dan pola-pola komunikasi
Institusi politik
Institusi Legal Institusi Ekonomi
Tataran Urutan atau Penekanan Pada Aturan Sumber Daya
Penggunaan aturan
interpretif signifikasi bersama dengan aturan
normative legitimasi dan sumber daya alokatif dan otoritatif dominasi
Penggunaan sumber daya otoritatif dominasi bersama dengan aturan
interpretative signifikasi dan aturan normative legitimasi.
Penggunaan sumber daya alokatif dominasi bersama dengan aturan
interpretative signifikasi dan aturan normative legitimasi.
Penggunaan aturan
normative legitimasi bersama dengan sumber
daya otoritatif dan alokatif dominasi dan aturan interpretative signifikasi.
Diproduksi direproduksi oleh:
Diproduksi direproduksi oleh:
Diproduksi direproduksi oleh:
Diproduksi direproduksi oleh:
Teori strukturasi menurut Sunarto berhasil mengatasi distingsi dualism
agen-struktur menjadi dualitas struktur. Teori strukturasi menunjukan relasi simetris agen-struktur. Dalam pandangan teori strukturasi, agen-struktur tidak bias
saling meniadakan satu sama lain, karena mereka terperangkap dalam relasi komplementatif. Eksistensi agen-struktur melebur dalam praktik sosial melalui
proses produksi dan reproduksi system sosial. Agen menjadi bagian dari struktur, tetapi struktur juga menjadi bagian dari agen.
Proses strukturasi merupakan jalan penting bagi terbentuknya hegemoni, yaitu cara berpikir yang dinaturalisasikan, masuk akal, dan diterima sebagai
sesuatu yang terberi given mengenai dunia yang termasuk didalamnya segala sesuatau, mulai dari kosmologi melalui etika hingga praktik sosial yang diletakan
dan dipertarungkan dalam kehidupan sehari-hari.
33