48
Kegiatan Pembelajaran 2
c. Kesiapan Kognisi.
Kesiapan dalam diri siswa yang lain dan yang memiliki peranan penting dalam suatu pelaksanaan proses pembelajaran adalah kesiapan kognisi atau kesiapan
siswa terhadap materi prasyarat yang harus dikuasai siswa sebelum siswa memulai untuk mempelajari konsep atau materi baru dalam matematika.Adanya
perbedaan tingkat kesiapan kognisi pada setiap siswa dengan siswa yang lain sangat mungkin terjadi. Selain itu, menurut Ackerman 2005: 9, saat seorang
siswa berkata telah siap dalam suatu hal sangat mungkin siswa tersebut tidak siap untuk hal yang lain. Menurut Nasution 2011: 183, perbedaan kesiapan
kognisi siswa disebabkan oleh perbedaan ketrampilan intelektual. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan
pengetahuannya untuk memecahkan masalah. Sebagai seorang guru, mengetahui tingkat kesiapan kognisi siswa merupakan
langkah yang sangat penting.Pengukuran kesiapan kognisi siswadapat dilakukan dengan memberikan tes yang berisi materi prasyarat atau materi yang harus
dikuasai siswa sebelum mempelajari materi baru. Berikut diberikan contoh materi prasyarat yang harus dikuasai siswa ketika siswa akan mempelajari
materi baru.Materi prasyaratPertidaksamaan Linier Dua Varibel kelas VIIImisalnya adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan persamaan linier
dua variabel, membuat koordinat Kartesius, dan menyajikan himpunan dalam berbagai cara.
Setelah guru mengetahui materi prasyarat yang harus dikuasai siswa sebelum mempelajari materi baru yang lebih tinggi, hal yang dilakukan oleh guru adalah
menyiapkan instrumen tes untuk mengukur kesiapan kognisi siswa.Tes ini diberikan sebelum pelaksanaan proses pembelajaran. Apabila didapatkan lebih
dari 50 siswa di kelas masih belum menguasai materi prasyarat maka guru memberikan penekanan kembali pada materi yang dijadikan prasyarat. Hal
tersebut bertujuan agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran materi yang akan dipelajari. Proses pembelajaran yang mensyaratkan penguasaan materi
prasyarat sejalan dengan hakekat dari hirarki belajar menurut Gagne Orton, 1987. Pembelajaran dimulai dari kemampuan, ketrampilan, atau pengetahuan