17
Matematika SMP KK A
Jadi N=
{ }
.... ,
5 ,
4 ,
3 ,
2 ,
1 atau N =
{ }
asli bilangan
x x
. Andaikan suatu himpunan H mempunyai p anggota maka dikatakan bilangan kardinal dari
himpunan H adalah p, ditulis nH = p, p disini merupakan bilangan asli, dengan syarat H tidak kosong.
b. Operasi Pada Bilangan Asli 1 Operasi Penjumlahan
Definisi:“Jika p dan q bilangan-bilangan asli, H dan G himpunan-himpunan dengan p = nH, q = nG dan
∅ =
∩G H
, maka p + q = G
H n
∪ .
Sebagai contoh jika H ={1,2,3} dan G = {7,8,9} diperoleh p = nH = 4 dan q = nG = 3 serta
� ∩ � = ∅, � ∪ � = {1,2,3,4,7,8,9}sehingga 3 + 4 = �� ∪ �= 7.
Sifat-sifat penjumlahan pada bilangan asli adalah sebagai berikut. a
tertutup, yaitu jika p adalah bilangan asli dan q adalah bilangan asli maka p + q juga merupakan bilangan asli.
b komutatif, yaitu Jika p adalah bilangan asli dan q adalah bilangan
asli maka p + q = q + p c
asosiatif, yaitu Jika p, q, dan r adalah bilangan asli maka p + q + r = p + q + r
d Untuk setiap bilangan asli p, q dan r, jika p + r = q + r maka p = q
2 Operasi Pengurangan
Definisi: “Jika p dan q bilangan-bilangan asli, H dan G himpunan- himpunan dengan
H G
⊂
, p = nH dan q = nG maka p – q = nH - G.” Definisi tersebut menyatakan jika p bilangan asli dan q bilangan asli maka
p – q dapat dioperasikan apabila p = nH dan q = nG dengan H dan G suatu himpunan dengan syarat G himpunan bagian dari H. Dalam hal G
bukan subset dari H maka operasi penguarangan pada bilangan asli tidak dapat dilakukan. Contoh :Suatu himpunan H = {4,5,6,7,8,9} dan
G = {2,3,4,5}, sehingga p = nH = 6 dan q = nG = 4. Perhatikan bahwa G bukan subset dari H, karena ada anggota G yang tidak termasuk pada H.
Kegiatan Pembelajaran 1
18
Jadi p – q tidak dapat diopersikan. Operasi pengurangan bilangan Asli tidak bersifat tertutup, karena hasil dari pengurangan bilangan asli belum
tentu menghasilkan bilangan asli itu sendiri.
3 Operasi Perkalian
Definisi , “Jika p dan q bilangan-bilangan asli maka:p x q = q + q + q + . . . + q sebanyak p suku.” Apakah operasi perkalian bersifat tertutup, bersifat
komutatif, assosiatif dan distributif?
4 Operasi Pembagian
Definisi:“Jika p dan q bilangan-bilangan asli, maka p : q adalah r bila ada sedemikian hingga q x r = p.” Pada pembagian bilangan asli hasil bagi p : q
belum tentu menghasilkan bilangan asli, sehingga pembagian bilangan asli tidak memenuhi sifat tertutup. Apakah operasi pembagian juga
bersifat komutatif, assosiatiaf dan distributif?
5 Operasi Perpangkatan
Definisi: “Jika p dan q bilangan asli maka p
q
= p x p x p x ... x p sebanyak q faktor.” p disebut bilangan pokok dan q disebut pangkat eksponen.
Apakah operasi perpangkatan juga bersifat tertutup, komutatif, assosiatiaf dan distributif?
6 Kesamaan Bilangan Asli
Definisi: “Jika p dan q bilangan asli, p dan q menunjukkan bilangan asli yang sama maka dikatakan bahwa “p sama dengan q” ditulis p = q. “
Hubungan ini memiliki sifat-sifat: a. refleksif, yaitu p = p
b. simetrik, yaitu jika p = q maka q = p, c. transitif, yaitu jika p = q dan q = r maka p = r.
19
Matematika SMP KK A
7 Ketidaksamaan Bilangan Asli
Definisi:“Untuk setiap bilangan asli m dan n, jika m n maka terdapat bilangan asli p sedemikian hingga m + p = n, dan untuk setiap bilangan asli
m dan n, jika m n maka n m.”
3. Sistem Bilangan Bulat
a. Pengertian Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan asli atau lawan bilangan asli atau nol. Himpunan semua bilangan bulat disebut himpunan bilangan bulat yang
dinyatakan dengan Z =
{ }
,... 3
, 2
, 1
, ,
1 ,
2 ,
3 ...,
− −
− , dimana himpunan tersebut
merupakan gabungan himpunan Bilangan asli bilangan bulat positif, himpunan nol, dan himpunan lawan bilangan asli yang bertanda
negatif.Jika a adalah bilangan bulat maka a + -a = -a + a = 0, dengan - a disebut lawan invers penjumlahan dari a dan 0 disebut elemen
identitas terhadap penjumlahan.
b. Operasi Pada Bilangan Bulat 1 Penjumlahan Pada Bilangan Bulat
a Jika penjumlahan melibatkan dua bilangan positif, misalnya 6 dan 2, maka cara memperoleh hasil 6 + 2 Jika dengan garis bilangan, maka
proses dimulai dari nol, enam langkah ke kanan sehingga berada pada posisi bilangan 6 dan dilanjutkan dua langkah ke kanan sehingga
berada pada posisi bilangan 8. Jadi 6 + 2 = 8. b Jika penjumlahan melibatkan dua bilangan negatif, misalnya
−6 dan −2, maka cara memperoleh hasil −6 + −2, Jika dengan garis
bilangan, maka dimulai dari nol, enam langkah ke kiri sehingga berada
pada posisi bilangan −6 dan dilanjutkan dua langkah ke kiri sehingga
berada pada posisi bilangan −8. Jadi −6 + −2 = −8.
c Jika penjumlahan melibatkan satu bilangan negatif dan satu bilangan positif, misalnya
−5 dan 3, maka cara memperoleh hasil −5 + 3 .Jika dengan garis bilangan, maka dimulai dari nol, lima langkah ke kiri
Kegiatan Pembelajaran 1
20
sehingga berada pada posisi bilangan –5 dan dilanjutkan tiga langkah ke kanan sehingga berada pada posisi bilangan–2 Jadi –5 + 3 =
−2.
2 Pengurangan Pada Bilangan Bulat
Jika a, b dan k bilangan bulat, maka a – b = k bila dan hanya bila a = b + k. Pengurangan pada bilangan bulat tidak negatif tidak bersifat tertutup, akan
tetapi pengurangan pada bilangan bulat bersifat tertutup. Pada dasarnya, setiap operasi pengurangan, dapat diubah menjadi operasi penjumlahan.
Proses pengerjaan gunakan proses penjumlahan menggunakan garis bilangan pada penjumlahan.
3 Perkalian Pada Bilangan Bulat
Pada perkalian dua bilangan bulata x b, bilangan pertama a menyatakan pengali dan bilangan kedua b adalah bilangan yang dikalikan. Untuk
menentukan hasil kali dua bilangan bulat yang bertanda positif semua atau bilangan pertama positif sedangkan bilangan kedua negatif, a x b dapat
ditentukan dengan cara menjumlahkan b sebanyak a buah. Jadi a x b = b+b+b+…..+b sebanyak a buah, demikian juga
a x -b = -b + -b + -b +…..+ -b sebanyak a buah Pada perkalian dua bilangan bulat a x b, dimana bilangan pertama negatif
maka perkalian dua bilangan bulat tersebut dapat ditentukan dengan pola bilangan.
Contoh: -2 × 3 = ....
21
Matematika SMP KK A
Lengkapilah hasil perkalian berikut
Melihat hasil perkalian dengan pola di atas, tampak bahwa hasil kali dua bilangan bulat yang berbeda tanda adalah bilangan bulat negatif.
4 Pembagian Pada Bilangan Bulat
Jika a, b dan c bilangan bulat dengan b
≠
0, maka a : b = c bila dan hanya bila a = b x c. Pada pembagian dua bilangan bulat, bilangan pertama
menyatakan bilangan yang dibagi dan bilangan kedua adalah pembagi.Untuk menentukan hasil bagi dua bilangan bulat yang bertanda
positif semua a : b dapat ditentukan dengan cara menghitung berapa banyak mengurangkan a dengan b sampai habis. Sebagai contoh 12: 4 = ……
ditentukan dengan cara12 – 4 – 4 – 4 = 0, yaitu sebanyak tiga kali. Maka 12 : 4 = 3
Untuk pembagian dua bilangan bulat, dapat digunakan pola bilangan seperti berikut.
Contoh: -12 : 3 = …
3 × 3 = 9
2 × 3 = 6
1 × 3 = 3 0 × 3 = 0
-1 × … = -3 … × … = …
berkurang 3 berkurang 3
berkurang berkurang
berkurang
berkurang berkurang
berkurang berkurang
berkurang