41
Matematika SMP KK A
Kegiatan Pembelajaran 2 Potensi Dan Kesiapan Siswa
A. Tujuan
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini Anda memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam mengidentifikasi siswa yang berbakat, khususnya yang
memiliki bakat matematika, juga kesiapan siswa fisik, psikis dan kognisi dalam mengikuti proses belajar matematika.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi kegiatan pembelajaran ini adalah Anda dapat: 1. menjelaskan ciri-ciri siswa yang berpotensi dalam belajar matematika,
2. mengidentifikasi ciri atau gejala kesiapan belajar matematika siswa secara fisik, psikis, dan kognisi,
3. mengidentifikasi materi prasyarat sebagai bekal awal siswa.
C. Uraian Materi
1.
Siswa Berbakat Matematika
Bakat merupakan kemampuan bawaan atau potensi potential ability yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut.Karena sifatnya yang masih potensial,
bakat memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan
sistematis agar dapat terwujud.
Elliott 2013 menulis beberapa pandangan atau pendapat yang salah terkait dengan siswa berbakat. Pandangan salah tersebut adalah: 1 Siswa yang berbakat
adalah siswa dengan prestasi akademik tinggi, 2 semua siswa berbakat, 3 Siswa berbakat dapat bekerja dengan baik, dengan atau tanpa bimbingan guru, 4 siswa
berbakat selalu berasal dari lingkungan orang yang dipandang berkecukupan, 5 belajar kelompok merupakan cara yang efektif untuk belajar bagi siswa yang
42
Kegiatan Pembelajaran 2
berbakat, 6 siswa berbakat kesulitan bekerja dengan teman sebaya, dan 7 Siswa berbakat bersifat elitis atau eksklusif; memberikan perhatian ekstra kepada siswa
berbakat, tidak berarti mereka menjadi lebih elitis, ini sama saja dengan memberi perlakuan ekstra kepada siswa yang lambat belajar.
Lebih lanjut, Elliott 2013 telah merangkum beberapa ciri-ciri siswa berbakat dalam hal kademik yaitu siswa yang memilikikecenderungan dalam hal: 1
Berargumentasi dengan baik pemikir yang ulung, 2 Belajar dengan cepat, 3 Memiliki perbendaharaan kata yang banyak, 4 Memiliki ingatan yang
menakjubkan, 5 Memiliki perhatian yang tajam dan lama pada kasus yang diminati, 6 Berperasaan sensitive, 7 Menunjukkan kesempurnaan, 8 Sensitif
secara moral menjunjung keadilan dan kejujuran, 9 Keingintahuan yang kuat, 10 Gigih dengan apa yang diminati, 11 Memiliki energi yang tinggi, 12
Kelihatan kurang sinergis dengan teman sebaya dan terbuka dengan orang dewasa, 13 Memiliki minat yang luas, 14 Memiliki selera humor yang tinggi, 15 Menjadi
pengamat yang tekun, 16 Memiliki kreativitas tinggi, 17 Memiliki imajinasi yang menggelora, 18 Mahir dengan angka-angka, 19 Mudah mengingat dengan latihan
yang singkat, 20 Mudah melihat pola, hubungan, atau pandangan berbeda, 21 Mudah memperluas ide, solusi, teori, atau penjelasan, 22 Memiliki respon yang
unik dan tidak biasa, 23 Dapat bekerja independen, 24 Menunjukkan kebijaksanaan melampaui umurnya, 25 Bekerja lebih cepat, dan 26 Memiliki
pertanyaan atau masalah yang berbeda Siswa dengan bakat matematika luar biasa merupakan 2 hingga 3 dari populasi
siswa di dunia Miller 1990. Jika bakat matematika dengan karakteristiknya diukur sedikit di atas rata-rata kemampuan matematika, maka jumlahnya akan
semakin bertambah. Barangkali di kelas setiap sekolah, terdapat siswa yang memiliki bakat matematika yang cukup tinggi.Di bawah ini dikemukakan beberapa
pendapat dan hasil penelitian, terkait karakteristik siswa yang memiliki bakat matematika. Elliott 2013 menyatakan ciri-ciri siswa berbakat matematika adalah
mereka mampu dalam hal: 1 Menyatakan masalah secara spontan, 2 Menangani data secara fleksibel, 3 Lancar menyampaikan ide, 4 Mampu mengorganisasi
data, 5 Orisinal dalam menafsirkan, 6 Cepat belajar konsep yang baru, 7 Terampil mengorvervasi dan mendalam, 8 Terampil membuat pertanyaan yang
43
Matematika SMP KK A
bermutu, 9 Memiliki pemahaman yang mendalam, 10Memiliki pemecahan masalah yang unik dan 11 Mampu membuat kesimpulan dari suatu pola.
Adapun Johnsen 2011: 8 mengemukakan beberapa ciri siswa dengan bakat matematika adalah: 1 Tertarik pada analisis numeric, 2 Memiliki ingatan yang
baik terhadap bagian penting suatu masalah dan solusinya, 3 Menghargai solusi yang ekonomis, sederhana, dan jelas, 4 Memberi argumen secara efektif dan
efisien, 5 Menyelesaikan masalah secara intuitif dengan pemahaman mendalam, 6 Dapat membalik urutan pada proses mental, 7 Mampu mengorganisasi data
untuk menemukan pola dan hubungan, 8 Berimprovisasi dengan metode matematika, dan 9 Fleksibel dalam memecahkan masalah.
Sheffield dalam MCPS 2014 menyatakan siswa dengan kemampuan matematika yang tinggi, secara independen mandiri menunjukkan kemampuan dalam hal:
1. Menampakkan pemikiran matematis dan kesadaran yang tinggi akan informasi yang bersifat kuantitatif di sekitar mereka.
2. Berpikir logis dan simbolik mengenai kuantitatif, spasial, dan hubungan yang abstrak.
3. Merasakan, memvisualkan, dan menggeneralisasikan pola dan hubungan yang numerik maupun non-numerik.
4. Menalar secara analitik, deduktif, maupun induktif. 5. Membalik proses penalaran dan menukar metode dengan cara yang
sistematis dan fleksibel. 6. Bekerja, berkomunikasi, dan mengecek konsep-konsep matematika dengan
cara yang kreatif dan intuitif, baik secara verbal maupun tertulis. 7. Mentransfer hasil belajar ke dalam situasi yang baru.
8. Merumuskan penyelidikan masalah matematika yang memperluas atau menerapkan konsep.
9. Tetap bertahan dalam penyelidikan untuk mencari solusi dari tugas yang kompleks, kabur atau belum jelas.
10. Mengorganisasi informasi dan data dalam cara yang bervariasi dan mengabaikan data yang tidak relevan.