Falsafah Operasional Bank Syariah Produk Bank Syariah

kantor cabang bank asing yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Bank syariah merupakan suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan, memberikan pinjaman dan memberikan pelayanan jasa yang berlandaskan pada prinsip syariah islam Karim, 2003 Menurut Sigit Triandar dan Totok Budisantoso 2006, bank syariah yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jualbeli dan bagi hasil. Prinsip utama operasionalnya adalah hukum islam yang bersumber dari AlQuran da AlHadits. Kegiatan operasional bank harus memperhatikan perintah dan larangan dalam AlQuran dan sunnah Nabi Muhammad SAW.

2.6.2. Falsafah Operasional Bank Syariah

Setiap lembaga keuangan syari’ah mempunyai falsafah mencari keridhoan Allah untuk memperoleh kebajikan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, setiap kegiatan lembaga keuangan yang dikhawatirkan menyimpang dari tuntunan agama harus dihindari. Falsafah operasional bank syariah Muhammad, 2005, yaitu : 1. Menjauhkan diri dari unsur riba 2. Menerapkan sistem bagi hasil dan perdagangan Adapun sistem pengelolaan dana pada bank syariah, dapat dilihat pada Gambar 1. A. Penghimpunan Dana Melalui : - Wadi’ah Titipan - Giro - Tabungan - Mudharabah : - Investasi umum Mudharabah Mutlaqah - Investasi khusus Mudhrabah Muqayyadah B. Penyaluran dana melalui : - Bagi hasil: - Musyarakah - Mudharabah - Muzara’ah - Musaqah - Ba’I Jual beli - Murabahah - Salam - Istishna - Ijarah Sewa Menyewa C. Akad-akad lain : - Hiwalah Pengalihan utang piutang - Rahn Gadai - Sharf Valuta Asing - Qard Pinjaman - Wakalah Perwakilan - Kafalah Garansi Sistem Pengelolaan Dana Bank Syariah Gambar 1. Sistem Pengelolaan Dana pada Bank Syariah Sumber : Muhammad dan Sofinyah, 2005

2.6.3. Produk Bank Syariah

Berikut jenis produk yang ditawarkan oleh bank syariah Khan, 1995 : 1. Al Wadi’ah simpanan Al Wadiah merupakan titipan atau simpanan pada bank syariah. Prinsip al wadi’ah merupakan titipan murni dari satu pihak kepada pihak lain, baik perorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja bila si penitip menghendaki. 2. Pembiayaan dengan bagi hasil Prinsip bagi hasil dalam bank syariah dapat dilakukan dalam empat akad utama yaitu: a. Al-musyarakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keunatungan atau risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan. b. Al-mudharabah merupakan akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan dbagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. c. Al Muza’arah merupakan kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap d. Al-musaqah pengertian Al-Musaqah adalah bagian dari al- muza’arah yaitu penggarap hanya bertanggungjawab atas penyiraman dan pemeliharaan dengan menggunakan dana dan peralatan sendiri. 3. Al-Murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini penjual harus terlebih dulu memberitahukan harga pokok yang ia beli ditambah keuntungan yang diinginkan. 4. As- Salam merupakan pembelian barang yang diserahkan kemudian hari sedangkan pembayaran dilakukan di muka. 5. Al-Istishna merupakan bentuk khusus dari akad As-Salam, oleh karena itu ketentuan dalam Al-Istishna mengikuti aturan As- Salam. Al-Istishna adalah kontrak penjualan antara pembelian dengan produsen pembuat barang 6. Al-Ijarah Leasing merupakan akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. 7. Al-Wakalah penyerahan atau pendelegasian atau pemberian mandat dari satu pihak kepada pihak lain. 8. Al-Kafalah jaminan yang diberikan penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. 9. Al-Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. 10. Ar-Rahn Ar-Rahn adalah kegiatan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yag diterimanya.

2.7. Model Analytical Hierarchy Process