Muatan Lokal Kelas 08 SMP Seni Budaya Guru

4 SMPMTs Kelas VIII Intergrasi muatan lokal kedalam mata pelajaran seni budaya dapat memberi peluang bagi guru untuk mengenalkan potensi-potensi seni dan budaya lokal yang dekat dengan lingkungan pada anak. Hal ini akan memudahkan guru dan sekolah dalam menentukan sumber belajar, maupun narasumber dari seniman lokal. Oleh guru siswa dapat di bawa ke kelompok, grup- grup seni, rumah atau tempat seniman lokal berkarya, yang ada diwilayah terdekat. Bahkan terlibat langsung pada peristiwa-peristiwa budaya lokal yang menjadi agenda budaya rutin didaerahnya. Dengan karakteristik mata pelajaran seni budaya seperti ini, dapat menjadi sarana konservasi dan pengembangan budaya lokal, sehingga budaya tersebut terjaga kelestarian dan peluang untuk pengembangannya tetap terbuka di lingkungan sekolah. Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari Standar Kompetensi Lulusan SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan SKL. Jadi tujuan akhir pembelajaran mengacu ke SKL. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan afektif, kognitif, dan psikomotor yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi organising element Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar.Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelasjenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan 5 Seni Budaya Buku Guru antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap religius Kompetensi Inti 1, sikap sosial Kompetensi Inti 2, pengetahuan Kompetensi Inti 3, dan keterampilan Kompetensi Inti 4. Ke-4 kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap religius dan sosial dikembangkan secara tidak langsung indirect teaching yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan Kompetensi Inti 3 dan keterampilan Kompetensi Inti 4. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu berorientasi hanya pada ilosoi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut ilosoi rekonstruksi sosial, progresiisme, atau pun humanisme. Karena ilosoi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan ilosoi, maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah ilosoi esensialisme dan perenialisme

E. Lingkup kompetensi dan materi mapel di SMPMTs

Mata pelajaran Seni Budaya di SMPMTs menekankan pada aspek apresiasi dan kreasi, dalam ranah pendidikan dapat diurai menjadi kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga ranah tersebut cara bekerjanya simultan dan tidak dapat dipisahkan satu diantaranya, sedangkan dalam proses pen- ciptaan seni, ditekankan pada proses pengembangan kreativitas, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan ling- kungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Seni Budaya melibatkan semua bentuk kegiatan berupa aktivitas isik dan cita rasa keindahan. Aktivitas isik dan cita rasa keindahan itu tertuang 6 SMPMTs Kelas VIII Level Kompetensi Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi 4 VII-VIII • Memahami keberagaman karya dan nilai seni budaya • Membandingkan masing-masing karya seni dan nilai seni budaya untuk menemu kenalimerasakan keunikan keindahan • Menghargai, memiliki kepekaan dan rasa bangga terhadap karya dan nilai seni budaya • Memahami teknik dasar dan mampu menerap kan nya dalam sajian karya dan telaah seni budaya Seni Rupa • Ragam hias pada bahan tekstil dan kayu • Gambar model dan ilustrasi Seni Musik • Teknik vokal • Ansambel campuran Seni Tari • Elemen Tari • Peragaan Tari Seni Teater • Teknik bermain teater • Perencanaan pementas- an teater Level Kompetensi Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi 4a IX • Memahami keberagaman karya dan nilai seni budaya • Membandingkan masing- masing karya nilai dan nilai seni budaya untuk menemu kenali merasakan keunikan keindahan • Menghargai, memiliki kepekaan dan rasa bangga terhadap karya dan nilai seni budaya • Memahami konsep, prosedur dan mampu menerapkannya dalam sajian karya dan telaah seni budaya Seni Rupa • Lukis • Patung • Grais Seni Musik • Kreasi musik • Penampilan musik Seni Tari • Komposisi tari • Peragaan karya tari Seni Teater • Teknik bermain teater • Konsep manajemen produksi • Pertunjukkan teater dalam kegiatan apresiasi, eksplorasi, eksperimentasi dan kreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran. Masing-masing aktivitas mencakup pembinaan dan pemberian fasilitas mengungkap gagasan seni, keterampilan berkarya serta apresiasi dalam konteks sosial budaya masyarakat.