Meragakan Gerak Tari Tradisional

97 Seni Budaya Buku Guru Berlatih meragakan gerak tari tradisional yaitu tari Sirih kuning dari Betawi yang ditarikan secara berpasangan. Guru telah memahami secara keseluruhan mengenai ragam gerak tari Sirih kuning dan sinopsis tari Sirih kuning. Pembelajaran berikutnya adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas. Guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Guru sebagai fasilitator memberikan contoh gerak tari Sirih Kuning 2. Siswa mengikuti gerak tari Sirih Kuning yang diberikan oleh guru 3. Siswa dapat mempraktekkan gerak tari Sirih Kuning dengan menggunakan hitungan 4. Siswa dapat mempraktekkan gerak tari Sirih Kuning secara berpasangan dan menggunakan pola lantai 5. Siswa dapat menyebutkan nama setiap motif gerak tari Sirih Kuning 6. Siswa dapat menyanyikan lagu Sirih kuning 7. Siswa dapat memainkan lagu Sirih Kuning dengan menggunakan alat musik yang terdapat di Sekolah 8. Siswa dapat mempraktekan gerak tari Sirih Kuning dengan menggunakan iringan

Bab 6 - Buku Siswa Semester 1

92 Semester 1 SMPMTs Kelas VIII Sumber gambar: Kemdikbud, 2014 Gambar 6.7 Tari piring dari Sumatera Barat menggunakan piring sebagai properti.

B. Berlatih Meragakan Ragam Gerak Tari Tradisional Sesuai Hitungan

• Kalian telah mempelajari beberapa konsep pe nyajian tari. Sekarang saatnya berlatih me raga kan gerak tari tradisional. • Kalian dapat berlatih meragakan gerak tari tradisional yang berkembang di daerah masing-masing. • Gerak ini telah dipelajari sebelumnya sekarang lakukan gerak tersebut dengan hitungan dan kemudian dengan iringan Gerakan Kaki 1. Telapak kaki membentuk V dengan lutut di buka mengarah ke luar. 2. Posisi kaki kiri tetap dan kaki kanan lurus ke depan dengan bertumpu pada tumit kemudian tarik kaki kanan ke posisi semula dan luruskan kaki kiri ke depan dengan bertumpu pada tumit. Lakukan gerakan secara bergantian hingga maju ke depan. Gerak Badan Merendah

1. Ragam Gerak 1 Langkah Ngiwir Syair lagu dan Notasi:

Kalau tidak nona, karena bulan sayang Tidaklah bintang ya nona, tidaklah bintang ya nona meninggi hari II: . 5 3 5 I i .2 3 . I . 21 7 .6 I 5 .5 i . I I . 5 65 43 I 4 .3 2 2 I . 5 65 43 I 4 .3 2 2 I I . 23 2 .3 I 1 . . . : II Sumber gambar: Dinas Pariwisata DKI Jakarta 98 SMPMTs Kelas VIII Pembelajaran pada bagian ini mengenai tokoh atau seniman tari tradisional yang ada di Indonesia. Seniman memiliki peran penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni di Indonesia, tanpa seniman seni akan punah dan tertinggal dengan kemajuan teknologi. Seniman tari tidak hanya sebgai pencipta tari saja melainkan juga sebagai penari. Tari sudah menjadi bagian dari hidupnya dalam mengekspresikan jiwanya. Seniman tari mengabdikan hidupnya dengan menjaga, melestarikan dan mengembangkan seni tari tradisional agar terus tetap terjaga keaslianya sebagai warisan budaya Indonesia. Guru mendorong siswa agar dapat menggali informasi yang berkaitan dengan seiman tari yang berkembang di wilayah setempat. Guru dapat mengajak siswa untuk melakukan kegiatan berikut : a Melakukan pengamatan dengan cara membaca dan menyimak dari kajian literaturmedia tentang seniman atau tokoh tari tradisional, proil seni- man atau tokoh tari dan karya seni yang telah diciptkannya agar terbangun rasa ingin tahu. b Mengamati pertunjukan tari tradisional yang diciptkan oleh salah satu seniman tari tradisional dengan cermat dan teliti serta penuh rasa ingin tahu. Setelah itu guru dapat membuka diskusi dalam kelas agar siswa dapat saling belajar dari teman- teman sekelasnya. Melalui ke giatan ini diharapkan siswa dapat mendapatkan menghargai karya seni dari daerah yangsatu de ngan yang lainnya serta dapat menjaga, melestarikan dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia. 105 Seni Budaya Mengenal Tokoh Setiap daerah di Indonesia melahirkan tokoh-tokoh seni tari tradisional. Tokoh-tokoh ini mendedikasikan hidupnya untuk pertumbuhan dan perkembangan tari tradisi. Di antara mereka ada yang hanya menjadi penari tetapi ada juga yang sekaligus menjadi penari dan pencipta tari. Mereka men- cipta dan menari menjadi napas kehidupannya tanpa meng- harapkan imbalan materi. Ada beberapa penari dan pencipta tari tradisional yang hidup serba pas-pasan tetapi tidak pernah mengeluh. Mereka terus berkarya dan menari menjaga warisan tradisi leluhur. Retno Maruti merupakan salah satu pencipta dan penata tari sekaligus penari. Ia mengembangkan tari Jawa terutama untuk gaya Surakarta. Karya-karyanya ban- yak dikagumi dan diminati oleh banyak pihak. Ciri khas pada karya Retno Maruti adalah memadukan bentuk Bedayan dan Langendriyan. Penari yang menyanyi sam- bil menari. Karya-karya Retno Maruti banyak mengambil cer- ita epos Ramayana seperti “Alap-alap Sukesi”, “Dewabrata”, “Abimanyu Gugur”. Ide cerita juga diambil dari babad tanah Jawa seperti “Ki Ageng Mangir” dan juga cerita tentang kepahl- awanan “Untung Suropati.” Retno Maruti membuat inovasi baru terhadap seni tradisional disesuaikan dengan kondisi terkini seh- ingga tetap relevan untuk ditonton sebagai seni pertunjukan. Trisna Bulan Jelantik merupakan salah satu tokoh dari sekian banyak tokoh penari dan penata tari tradisional Bali. Bulan Jelantik mengembangkan seni tradisi tari Bali. Ber sama dengan Retno Maruti membuat dramatari “Calona- rang” yang memadukan konsep dua budaya berbeda Bali dan Jawa dalam bentuk Bedayan dan Langendriyan. Trisna Bulan Jelantik adalah penari yang menyanyi dan menari dalam dua budaya Jawa dan Bali dalam iringan musik yang sama. Rasinah me rupa kan salah satu maestro tari Topeng Cirebonan. Sepanjang hidup - nya didedikasikan pada per- kemba ngan dan pertumbu- han seni tradisional Topeng Cirebon terutama untuk

Bab 6 - Buku Siswa Semester 1