133
Seni Budaya Buku Guru
Guru bersama-sama dengan siswa dapat mengembangkan naskah pementasan teater. Pengembangan naskah dapat menyadur dari naskah
yang sudah ada atau membuat sama sekali baru. Saduran naskah tetap mengikuti alur cerita yang sudah ada tetapi disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan saat sekarang ini. Melakukan eksplorasi bersama dengan peserta didik dapat dilakukan sehingga menghasilkan naskah yang disusun
bersama-sama. Peserta didik dapat mengomunikasi dalam bentuk naskah teater yang siap untuk ditampilkan.
Bab 8 - Buku Siswa Semester 1
130
Semester 1 SMPMTs Kelas VIII
G. Contoh Membuat Rancangan Naskah
Naskah Teater Tradisional dapat di- kembangkan dari cerita rakyat, hikayat, legenda,
dan sejenisnya. Jika ingin membuat rancangan naskah teater berdasarkan hal tersebut diatas,
dapat dilakukan melalui sumber-sumber cerita yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pada contoh membuat rancangan naskah teater disajikan berdasarkan tradisi teater Betawi
dengan judul “Si Entong”. Pada pementasan teater ini dapat berkolaborasi dengan aspek seni
rupa, seni musik dan seni tari.
Sumber Gambar: Pribadi Gambar 8.15 Beberapa contoh rancangan kostum dalam suatu pertunjukan teater.
134
SMPMTs Kelas VIII
Pengayaan Pembelajaran
Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi diberikan secara horizontal yaitu lebih memperdalam dan memperluas
pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat meminta siswa untuk
mencari materi pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang dipelajari.
Kekuatan utama yang menjadi daya tarik sebuah pertunjukan teater adalah akting atau tingkah laku para pemain dalam memerankan tokoh
yang sesuai dengan tuntutan karakter dalam naskah. Kekuatan inilah yang akan menjadi magnit, bagus , menarik ,indah, punya kekuatan atau
tidak berkarakter, tidak menarik bahkan membosankan akan menentukan penonton bertahan tidaknya ditempat duduknya. Virtuositas adalah kekuatan
atau daya tarik seniman yang dilahirkan dari keterampilan,kecerdasan serta pendalaman sepenuh hati dan jiwa pada karya yang ditampilkan, sehingga
menimbulkan rasa empaty dan simpati bagi yang melihatnya.
Untuk tampil bagus dan menarik dipanggung teater,seorang aktor harus menguasai berbagai tehnik dan keterampilan seni peran. Seperti dikatakan
oleh stanislavsky, seorang aktor harus menguasai olah tubuh ,vocal, dan harus mempunyai daya konsentrasi, imajinasi, fantasi, observasi serta
mempunyai kecerdasan, wawasan, pengetahuan yang luas tentang berbagai hal dalam kehidupannya. Sehingga ketika siaktor membawakan peran tokoh
dalam sebuah pementasan akan tampil dengan kedalaman karakter yang indah, menarik dan penuh penghayatan yang sesuai dengan tuntutan naskah
pertunjukan. Pemahamam mengenai karakter ini adalah penggambaran
sosok tokoh peran dalam tiga dimensi yaitu keadaan isik, psikis dan sosial.
Keadaan isik meliputi; umur, jenis kelamin,cirri-ciri tubuh, cacat jasmaniah,cirri khas yang menonjol,suku bangsa, raut muka, kesukaan,
tinggipendek, kurus gemuk, suka senyumcemberut dan sebagainya. Keadaan psikis meliputi; watak,kegemaran,mentalitas,standar moral, tem-
peramen,ambisi, kompleks psikologis yang dialami,keadaan emosi dan sebagainya.Keadaan sosiologis meliputi; jabatan, pekerjaan, kelas sosial,
ras, agama, ideology dan sebagainya, keadaan sosiologis seseorang akan berpengaruh terhadap prilaku seseorang, profesi tertentu akan menuntut
tingkah laku tertentu pula.
Pencapaian seorang actor dalam mewujudkan sosok peran sesuai karakter ini juga ditentukan oleh pengalaman dan kepekaannya dalam menghayati
kehidupan serta pengalaman tampil dalam berbagai pementasan.