21, 29, 33 18, 24, 28, Instrumen Penelitian 1. Penerapan Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto 2006: 168 validitas adalah suatu ukuran menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Dalam penelitian ini digunakan 3 macam validitas, yaitu validitas isi content validity, validitas konstruk construck validity dan validitas butir soal.

a. Validitas Isi

Wahyuni 2012: 86 menyebutkan validitas isi adalah ketepatan suatu alat ukur ditinjau dari isi alat ukur tersebut. Lebih lanjut Wahyuni menjelaskan bahwa suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas isi apabila isimateribahan alat ukur tersebut betul-betul merupakan bahan yang representatif terhadap bahan pembelajaran yang diberikan. Artinya, isi alat ukur diperkirakan sesuai dengan apa yang telah diajarkan berdasarkan kurikulum. Furchan 2007: 296 menjelaskan untuk memperoleh evaluasi eksternal dari validitas isi, penyusun tes hendaknya meminta sejumlah ahli atau guru-guru lain untuk memeriksa isi tes tersebut secara sistematis serta mengevaluasi relevansinya dengan universum yang sudah ditentukan. Oleh karena itu prosedur penyusunan instrumen dalam penelitian ini adalah menyesuaikan tes keterampilan membaca bahasa Jerman dengan materi yang harus diajarkan dan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Setelah itu penelitian ini dilakukan pemeriksaan oleh ahlinya Expert Judgment yaitu dosen pembimbing guru dan bahasa Jerman di SMA Negeri 5 Purworejo.

b. Validitas Konstruk

Menurut Wahyuni 2012: 87 validitas konstruk merujuk pada kesesuain antara hasil alat ukur dengan kemampuan yang ingin diukur. Validitas konstruk dapat dilakukan dengan mengidentifikasi dan memasangkan butir-butir soal dengan tujuan-tujuan tertentu yang dimaksudkan untuk mengungkap tingkatan aspek kognitif tertentu pula. Untuk menentukan tingkatan validitas konstruk, penyusunan butir soal dapat dilakukan dengan mendasarkan diri pada kisi-kisi alat ukur. Sugiyono 2012: 125 menjelaskan setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Dalam hal ini yang bertindak sebagai ahli Expert Judgment yaitu guru bahasa Jerman di SMA Negeri 5 Purworejo dan dosen pembimbing.

c. Validitas Butir Soal

Validitas butir soal atau sering juga disebut dengan validitas item adalah suatu cara untuk mengetahui tingkat kevalidan semua butir soal. Wahyuni 2012: 99 menjelaskan validitas sebuah tes, akan dipengaruhi oleh validitas butir-butir soal tes yang mendukungnya. Jika butir-butir soal sebuah tes validitasnya tinggi, maka validitas tes itu secara keseluruhan akan tinggi pula. Demikian pula sebaliknya, sebuah tes yang sudah diketahui tingkat validitasnya tinggi, validitas butir-butir soalnya biasanya akan tinggi pula. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu intrumen yaitu nilai yang diperoleh dari perhitungan dibandingkan dengan pada taraf signifikansi α =

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK TEST-TAKING TEAMS PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN DI SMA NEGERI 1 GRABAG MAGELANG.

2 22 284

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN PREZI ZOOM PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS TERPIMPIN BAHASA JERMAN DI SMA NEGERI 1 ASEMBAGUS SITUBONDO.

3 31 300

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK ROLLENSPIEL PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN DI SMAN1 MUNTILAN MAGELANG.

3 14 183

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 2 226

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA LAGU PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X DI MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO.

1 4 217

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI SQP2RS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA.

4 32 245