Selektives Lesen membaca selektif, yaitu digunakan untuk membaca informasi tertentu yang dicari dalam sebuah teks, misalkan kita mencari informasi tentang
olahraga di sebuah surat kabar, maka yang akan kita baca hanya bagian yang memberikan informasi tentang olahraga.
Berdasarkan beberapa teori membaca di atas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu proses pemerolehan pesan atau maka dari bacaan.
Tujuan dari membaca adalah untuk mendapatkan pesan yang telah disampaikan oleh penulis. Dalam proses membaca diperlukan langkah-langkah dan strategi
tertentu, agar tujuan membaca dapat tercapai maksimal. Dalma hal ini peneliti menggunakan teknik membaca Globales Lesen, Detailliertes Lesen, dan
Selektives Lesen untuk mencapai tujuan membaca yaiu mengenali naskah bacaan, memaknai dan menggunakan kosakata asing, dan memhami informasi umum dan
penting dalam bacaan.
3. Penilaian Keterampilan Membaca
Penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses, yang menurut Sudjana 1989:3 adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Menurut Wahyuni dan Ibrahim 2012: 2, penilaian adalah proses pengumpulan informasi tentang peserta didik melalui
berbagai sumber bukti, berkenaan dengan apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka dapat lakukan. Informasi ini digunakan sebagai dasar untuk membuat
suatu keputusan.
Menurut Nurgiyantoro 2010: 10 informasi yang dimaksud adalah informasi tentang pihak yang akan dinilai yang dalam konteks pembelajaran
lazimnya adalah peserta didik, atau tepatnya hasil belajar peserta didik. Informasi tersebut dapat berupa pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan kinerja yang
diperoleh peserta didik selama kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dibelajarkan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah proses mengukur hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru. Dengan adanya
penilaian, guru dapat mengumpulkan informasi berkenaan pembelajaran di kelas yang telah dilakukan. Setelah informasi didapatkan, selanjutnya dianalisis,
kemudian hasilnya dijadikan acuan untuk pembelajaran berikutnya. Hasil penilaian juga memberikan gambaran bagi guru, agar mempertimbangkan cara-
cara yang tepat dan efisien untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Sehingga tujuan pembealajaran dapat lebih terarah dengan diadakannya penilaian.
Brown dalam Nurgiyantoro 2010:10 beranggapan bahwa penilaian sama dengan tes. Nurgiyantoro 2010:105 mendefinisikan bahwa tes adalah salah satu
bentuk pengukuran, dan “hanyalah” merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi kompetensi, pengetahuan, keterampilan tentang peserta
didik. Menurut Wahyuni dan Ibrahim 2012: 11 tes adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi yang berbentuk tugas atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta tes perorangan atau kelompok sehingga menghasilkan skor tentang prestasi atau tingkah laku peserta tes, yang dibandingkan dengan
nilai standar tertentu yang telah ditetapkan.
Tes kemampuan membaca menurut Farr dalam Djiwandodo 2011: 117- 118 pada dasarnya ditujukan untuk: 1 Memahami arti kata-kata sesuai
penggunaan dalam wacana, 2 Mengenali susunan organisasi wacana dan antar hubungan bagian-bagiannya, 3 Mengenali pokok-pokok pikiran yang
terungkapkan dalam wacana, 4 Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam wacana, 5 mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam wacana meskipun diungkapkan dengan kata-kata yang berbeda. Dalam menyusun tes kemampuan
membaca perlu diupayakan penyesuaian kemampuan peserta tes. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu isi, gaya penulisan, dan kosakata teks bacaan
kesesuainnya dengan bidang, gaya penulisan serta jangkauan pemahaman peserta tes.
Bolton 1996: 16-26 memaparkan kriteria tes kemampuan membaca diantaranya sebagai berikut: 1 Globalverständnis, peserta didik dapat memahami
suatu teks secara umum, 2 Detailverständnis, peserta didik dapat memahami isi teks secara detail, 3 Selektive Verständnis, peserta didik dapat memahami isi
teks secara selektif. Adapun bentuk-bentuk tesnya, yaitu: a offene Fragen, soal- soal yang terdapat pada teks dan peserta didik dapat menjawab secara bebas
tertulis, b Multiple Choice Aufgaben, dalam soal ini peserta didik harus memilih jawaban yang benar diantara jawaban yang ada, c Alternativantwortaufgaben,
bentuk soal dirumuskan dalam pernyataan inti teks benar ataupun salah, d Zuordnungsaufgaben, mencocokkan atau menjodohkan bagian-bagian yang sesuai
satu sama lain.