pre-test terbanyak, terletak pada interval 55,9 – 58.8 dengan frekuensi 11 peserta
didik atau sebesar 34,4, dan peserta didik yang mempunyai skor keterampilan membaca bahasa Jerman paling sedikit yaitu pada interval 67,9-70,8 dengan
frekuensi 2 peserta didik atau sebesar 6,3. Pengkategorian berdasarkan pada nilai rerata mean dan standar deviasi.
Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. Tinggi
: X ≥ Mi + SDi Sedang : Mi
– SDi ≤ X Mi + SDi Rendah : X Mi
– SDi Keterangan:
Mi : Mean ideal SDi : Standar Deviasi ideal
Berdasarkan hasil perhitungan Mean ideal Mi sebesar 60,91 dan Standar Deviasi ideal SDi 4,97. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam
frekuensi tabel di bawah ini:
Tabel 8: Kategori Skor Pre-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Kontrol
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kategori
1 ≥ 65,88
5 15,625
Tinggi 2
55,94 – 65,88
18 56,25
Sedang 3
55,94 9
28,125 Rendah
Total
32 100
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor pre-test keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen yang
berada pada kategori tinggi sebanyak 5 peserta didik 15,625, kategori sedang sebanyak 18 peserta didik 56,25, kategori rendah sebanyak 9 peserta didik
28,125. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa skor pre-test
keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol termasuk dalam kategori sedang.
2. Data Tes Akhir Post-test a. Data Post-test Kelas Eksperimen
Setelah diberikan perlakuan atau treatment, kemudian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan post-test. Pada post-test kelas
eksperimen peserta didik berjumlah 32 peserta didik. Berdasarkan hasil post-test keterampilan membaca bahasa Jerman kelas eksperimen diperoleh skor tertinggi
91,1 dan skor terendah 64,7. Dengan bantuan SPSS for windows 16.00, diketahui hasil uji deskriptif statistik menunjukkan bahwa rerata mean sebesar 76,3481,
median sebesar 76,44, modus sebesar 76,44 dan standar deviasi sebesar 6,357. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan
jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
H.A Sturges Sugiyono, 2005: 29 sebagai berikut. K = 1 + 3,3 log n
Keterangan: K : jumlah kelas interval
n : jumlah peserta
Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut. R = Xmax
– Xmin Keterangan:
R : rentang data range
Xmax : nilai maksimal Xmin : nilai minimal
Menentukan panjang kelas dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut. P = R : K
Keterangan: P : panjang kelas interval kelas
R : rentang data range K : jumlah kelas interval
Distribusi frekuensi skor pre-test keterampilan membaca bahasa Jerman kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 9: Distribusi Frekuensi Skor Post-test Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
No. Interval
F Absolut F Kumulatif
F Relatif 1
64.7 -
69.1 4
4 12.5
2 69.2
- 73.6
10 14
31.3 3
73.7 -
78.1 7
21 21.9
4 78.2
- 82.6
6 27
18.8 5
82.7 -
87.1 3
30 9.4
6 87.2
- 91.6
2 32
6.3 Jumlah
32 128
100 Hasil perhitungan dengan rumus Sturges menunjukkan bahwa distribusi
frekuensi skor pre-test keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol diperoleh jumlah kelas interval sebanyak 6 dengan panjang kelas 4.4.
Berikut ini merupakan gambar histogram dan poligon dari distribusi frekuensi skor pre-test keterampilan membaca bahasa Jerman kelas kontrol.
Gambar 5: Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Skor Post-test Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa skor keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen pada
saat post-test terbanyak, terletak pada interval 69,2 – 73.6 dengan frekuensi 10
peserta didik atau sebesar 31,3, dan peserta didik yang mempunyai skor keterampilan membaca bahasa Jerman paling sedikit yaitu pada interval 87,2-91,6
dengan frekuensi 2 peserta didik atau sebesar 6,3. Pengkategorian berdasarkan pada nilai rerata mean dan standar deviasi.
Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. Tinggi
: X ≥ Mi + SDi Sedang : Mi
– SDi ≤ X Mi + SDi Rendah : X Mi
– SDi Keterangan:
Mi : Mean ideal SDi : Standar Deviasi ideal
4 10
7 6
3 2
2 4
6 8
10 12
64.7-69.1 69.2-73.6 73.7-78.1 78.2-82.6 82.7-87.1 87.2-91.6
F re
k u
en si
Interval