Kerangka Pikir 1. Terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan keterampilan
Dari uraian di atas dapat diasumsikan bahwa penggunaan teknik Think Pair Square memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar keterampilan bahasa Jerman peserta didik di SMA Negeri 5 Purworejo dibandingkan dengan teknik konvensional.
2. Penggunaan teknik Think Pair Square dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik SMA Negeri 5 Purworejo lebih
efektif daripada teknik konvensional.
Berdasarkan latar belakang masalah diketahui keterampilan membaca peserta didik masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh salah satunya yaitu
penyampaian materi yang dilakukan masih secara konvensinal, dimana pembelajaran cenderung berpusat pada guru. Sehingga peserta didik kurang
memiliki kesempatan untuk terlibat aktif dan berpartisipasi selama proses pembelajaran. Guru kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
penggunaan teknik Think Pair Square. Teknik Think Pair Square merupakan
salah satu teknik pembelajaran dari model pembelajaran kooperatif, dimana mengarahkan peserta didik pada pembelajaran secara berkelompok yang terdiri
dari 4 – 5 orang. Pemilihan anggota kelompok ditentukan oleh guru yaitu secara
heterogen. Yang dimaksud secara heterogen yaitu memilih anggota kelompok dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan masing-masing peserta didik
yang berbeda-beda. Teknik Think Pair Square ini memberikan kelebihan kepada peserta didik yaitu memperoleh kesempatan yang lebih banyak untuk berpatisipasi
secara optimal selama proses pembelajaran. Hal itu dapat diketahui dari prosedur pelaksanaannya, yaitu melalui tiga tahap: Think, Pair, dan Square. Melalui tahap
Think, peserta didik diberi kesempatan berpikir secara individu untuk memecahkan masalah. Kemudian tahap Pair, peserta didik diberi kesempatan
secara berpasangan untuk berdiskusi dan saling berbagi pendapat tentang kemungkinan jawaban dalam memecahkan masalah. Tahap terakhir yaitu Square,
peserta didik diberi kesempatan membentuk kelompok berempat untuk mendiskusikan kembali tentang masing-masing pendapat individu, saling
mengoreksi dan memberikan masukan terhadap ide-ide yang didapat untuk memecahkan masalah. Penggunaan teknik Think Pair Square dalam proses
pembelajaran terutama keterampilan membaca bahasa Jerman mempunyai tujuan agar peserta didik mampu bekerja sama dengan peserta didik lainnya dalam
mencapai tujuan bersama yaitu mengetahui dan memahami makna yang terdapat dalam bacaan. Selain itu peserta didik yang kurang aktif akan menjadi lebih
termotivasi untuk aktif terlibat pada pembelajaran dan lebih aktif berpartisipasi dalam berdiskusi. Tidak hanya itu, teknik Think Pair Square ini dapat membuat
cara belajar menjadi tidak membosankan terkesan monoton, karena dalam teknik Think Pair Square peserta didik diarahkan untuk menemukan suatu kajian secara
bersama-sama dan tidak berbeda-beda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik Think Pair
Square pada pembelajaran membaca bahasa Jerman peserta didik SMA Negeri 5 Purworejo lebih efektif jika dibandingkan dengan menggunakan teknik
konvensional.