30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono 2010:8 metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.Penelitian ini juga bisa dikatakan assosiatif yaitu penelitian yang menanyakan hubungan anatara dua variabel atau lebih Sugiyono 2010:36.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Artline Studio Gallery Salon Spa di Jalan Prof Zulkarnain No.2 Komp.USU, Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan
Agustus sampai dengan selesai.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Artline Studio Gallery Salon Spa. Untuk membatasi populasi maka jumlah populasi dalam penelitian
ini di hitung berdasarkan jumlah konsumen yang berkunjung selama 3 bulan terakhir dengan rata-rata per hari berjumlah 40 orang selama hari Senin
– Jumat sedangkan hari Jumat
– Minggu mencapai 60 orang.
3.3.2 Sampel
Universitas Sumatera Utara
31 Berdasarkan teori yang ada, maka acuan dari pemilihan sampel dari
penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin Umar, 2003:120. Masa
Hari Jumlah Pelanggan
Total Senin - Jumat
5 40
200 Sabtu
– Minggu 2 60
120 320
Populasi 4 Minggu = 320 x 4 = 1280
n =
n =
n =
n =
n = 92,7
Pembulatan = 93
Keterangan : 1 = Konstanta
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
Universitas Sumatera Utara
32 = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
dapat ditolerir. Berdasarkan rumus diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sampel pada
penelitian ini sebanyak 92,7 orang atau dibulatkan menjadi 93 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive Sampling. Purposive Sampling
Dikenal juga dengan dengan sampling pertimbangan. Purposing sampling ialah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai
pertimbangan- pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, sampling ini
cocok untuk studi kasus yang mana aspek dari kasus tunggal yang representatif diamati dan dianalisis.Berdasarkan defenisi di atas, peneliti
memberikan beberapa kriteria yang dapat menjadikan seseorang menjadi sampel, adalah sebagai berikut:
1. Yang menggunakan jasa Artline Studio Gallery Spa Medan yang
disebabkan oleh word of mouth communication. 2.
Yang menggunakan jasa Artline Studio Gallery Salon Spa Medan yang dalam kategori dewasa dengan umur 17 tahun ke atas karena dianggap
memahami pernyataan pada kuisioner.
3. 4 Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Word of Mouth Communication terhadap keputusan pembelian di Artline Studio Gallery
Salon Spa Medan.
Universitas Sumatera Utara
33 Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Word of Mouth
Communication terhadap keputusan pembelian di Artline Studio Gallery Salon Spa Medan.
3. 5 Defenisi Konsep
Menurut Singarimbun 1995:37, konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok,
atau indvidu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari
variabel yang diteliti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan defenisi
konsep dari penelitian, adalah sebagai berikut : 1. Word of Mouth Communication
Word of mouth adalah tindakan konsumen memberikan informasi kepada konsumen lain dari seseorang kepada orang lain antarpribadi non komersial
baik merek, produk maupun jasa 2. Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian adalah proses pengintergrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih
satu diantaranya.
3. 6 Definisi Operasional
Menurut Siregar 2012:10 “Variabel bebas independent adalah variabel yang menjadi sebab atau merubah mempengaruhi variabel lain variabel
dependent. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep sebelumnya, maka operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam
Universitas Sumatera Utara
34 penelitian. Berikut merupakan operasional variable yang disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Indikator Skala
Pengukuran
Variabel bebas X Word of
Mouth Communication
Word of mouth communicationa
dalah suatu bentuk promosi
yang berupa rekomendasi dari
mulut ke mulut tentang produk
atau jasa yang dilakukan oleh
konsumen Artline Studio
Gallery Salon Spa
1. Membicarakan
2. Meyakinkan
3. Merekomendasikan
4. Memotivasi
Likert
Variabel Terikat Y Keputusan
Pembelian Konsumen
Keputusan pembelian
merupakan keputusan yang
dibuat oleh calon konsumen untuk
menggunakan jasa di Artline
Studio Gallery Salon Spa.
1.Pengenalan kebutuhan 2. Pengenalan Informasi
3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian
5. Perilaku Pasca Pembelian
Likert
Sumber : Data diolah peneliti, 2016.
3. 7 Teknik Pengumpulan Data
Adapun jenis dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Universitas Sumatera Utara
35 Data primer merupakan data yang diperoleh penulis dari observasi dan
kuisioner yang telah diisi oleh responden yaitu konsumen atau pengunjung Artline Studio Gallery Salon Spa Medan mengenai word of mouth communication atau
komunikasi pemasaran mulut ke mulut.
a. Kuesioner
Yaitu suatu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan berdasarkan indikator-indikator dari variabel penelitian dimana responden
dibatasi dalam menjawab dengan memberikan daftar jawaban dan responden hanya bisa menjawab dengan memilih pilihan jawaban yang
telah disediakan. Kuesioner diberikan kepada responden yang merupakan pelanggan dariArtline Studio Gallery Salon Spa.
b. Observasi Pengamatan
Yaitu dilakukan untuk menambah informasi tentang word of mouth communication dan keputusan pembelian di Artline Studio Gallery Salon Spa
yang didasari pada realita di lokasi penelitian. 2.
Data Sekunder Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan
pengumpulan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung data primer yaitu melalui studi kepustakaan dan studi dokumentasi
untuk penjelasannya sebagai berikut a.
Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, kaya ilmiah
serta pendapat para ahli yang
Universitas Sumatera Utara
36 berkompetensi serta mamiliki relevansi
dengan masalah yang akan diteliti. b.
Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian yaitu dokumen
atau daftar pelanggan Artline Studio
Gallery Salon Spa. 3. 8
Skala Pengukuran Variabel
Tujuan dari teknik skala pengukuran sebuah variabel adalah untuk mengetahui karakteristik variabel berdasarkan ukuran tertentu, sehingga dapat
dibedakan dan bahkan diurutkan berdasar atas karakteristik variabel tersebut Suharso 2009:43. Skala yang digunakan untuk setiap variabel dalam penelitian
ini menggunakan skala Likert. Menurut Siregar Sofiyan 2012:12 “skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu”
Adapun skala pengukuran variabel terhadap jawaban responden yaitu:
Universitas Sumatera Utara
37
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No Alternatif Jawaban
Skor 1
Sangat Setuju SS 5
2 Setuju S
4 3
Kurang Setuju KS 3
4 Tidak Setuju TS
2 5
Sangat Tidak Setuju STS
1
3. 9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Instrumen
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, fenomena alam maupun sosial
tersebut adalah variabel penelitian Sugiyono, 2010:102. Instrumen dalam penelitian ini berupa angket atau kuesioner. Instrumen pengumpulan data sangat
menentukan benar tidaknya data karena benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan
penting yaitu valid dan reliabel Arikunto, 2006.
1. Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur
melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukurtujuannya dengan nyata dan benar. Pengujian validitas dilakukan
dengan menggunakan program statistik dengan kriteria sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
38 a. Jika
, maka pertanyaan dikatakan valid b. Jika
, maka pertanyaan dikatakan tidak valid Item kuesioner akan ditentukan validitasnya dengan kriteria jika nilai
maka pernyataan valid. 2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
relatif konsisten, bila koefisien korelasi r positif maka alat pengukur tersebut reliabel. Uji reliabitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
statistik pengukuran realibilitas dilakukan dengan cara pengukuran sekali saja dan uji statistik yang digunakan dan dipakai adalah Cronbach Alpha. Dimana suatu
variabel dikatakan relibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Ghozali, 2009. Berdasarkan output diperoleh koefisien realibilitas tinggi 0,60, maka
variabel – variabel yang digunakan adalah reliable.
3.9.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang
termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Tujuan uji normalitas
adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Universitas Sumatera Utara
39 Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 artinya
variabel residual berdistribusi normal.
3.9.3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Regresi sederhana berdasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen Sugiyono, 2012:270.
Adapun persamaan umum regresi linear sederhana adalah: Y=a+bX
Keterangan: Y = Subjek dalam variabel keputusan pembelian yang diprekdisikan.
A = Keputusan Pembelian bila Kemudahan = 0 harga konstan. B = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel produktivitas yang didasarkan pada variabel pendidikan dan pelatihan. Bila b+ maka naik, dan bila - maka terjadi
penurunan. X = Subjek dalam variable Word of Mouth Communication
3.9.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah analisis data yang paling penting karena berperan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan membuktikan hipotesis
penelitian Juliandi dan Irfan, 2013. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan regresi linear berganda.
Adapun cara yang digunakan untuk menganalisis yaitu: 1. Uji Signifikan Parsial Uji t
Menurut Siregar 2012:30 4 “tujuan dilakukan uji signifikan secara parsial
variabel bebas Independent terhadap variabel tak bebas dependent adalah
Universitas Sumatera Utara
40 untuk mengukur secara terpisah kontribusi yang ditimbulkan dari variabel bebas
independet terhadap variabel tak bebas dependent ”.
Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individualterhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah :
Ho diterima jika thitung ttabel pada α = 0.05 Ha diterima jika thitung ttabel pada α = 0.05
3.9.5 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar mendekati
satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil mendekati nol, maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
3.9.6 Koefisien Korelasi
Koefesien korelasi digunakan untuk mengetahui korelasi variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan bantuan statistik SPSS 23.0.
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperhatikan kemungkinan, yaitu: 1. Koefisen korelasi yang diperoleh sama dengan nol r =0 berarti
hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. 2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = + artinya kenaikan nilai
variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif dan apabila
Universitas Sumatera Utara
41 koefisien korelasi yang di peroleh negatif r = - artinya kedua variabel
negatif dan menunjukan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel lain.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Artline Studio Gallery Saloon Spa Medan berada di jalan Prof Zulkarnain No 2 Komp. USU Medan. Pada awalnya usaha ini dimulai pada tahun
2010. Pada awalnya usaha ini dimulai 20 Maret 2010 dengan lokasi yang telah milik sendiri. Artline Studio Gallery Salon Spa Medan memulai usahanya
dengan keinginan untuk mengabulkan suatu tempat yang sangat nyaman yang dimana dekorasi Artline Studio Gallery Salon Spa Medan sangat mempunyai
seni yang sangat indah dan unik dimana hal tersebut sangat membuat para pengunjung sangat tertarik dan juga untuk para masyarakat mendapatkan
perawatan kecantikan seperti yang banyak diinginkan oleh kalangan masyarakat jaman sekarang terutama kaum wanita.
Artline Studio Gallery Salon Spa Medan ini juga awalnya dibangun sang pemilik dengan tujuan sebagai gallery seni, dimana dekorasi dan desain
interior maupun eksterior tersebut adalah karya seni ciptaan sang pemilik yang sangat menyukai Bali sehingga Artline Studio Gallery Salon Spa sangat mirip
dengan nuansa Bali. Artline Studio Gallery Salon Spa juga menyediakan studio foto dimana studio tersebut sering digunakan untuk foto pra-wedding dan
menyediakan fasilitas untuk foto pra-wedding tersebut. Pada tahun 2011, Artline Studio Gallery Salon Spa Medan membangun satu fasilitas lagi untuk
memanjakan para kaum hawa untuk mendapatkan perawatan kecantikan tepatnya di Jalan Dr Sumarsono No 5 Medan dimana lokasi tersebut tidak jauh dari Artline
Universitas Sumatera Utara
43 Studio Gallery Salon Spa hanya beda beberapa rumah saja. Cabang dari Artline
Studio Gallery Salon Spa tersebut dinamakan Pesonalisa Spa. Dari segi bangunan dapat dikatakan bahwa Artline lebih besar daripada Pesonalisa Spa
karena Pesonalisa Spa hanya menyediakan Spa dan perawatan kecantikan tubuh lainnya.
4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi -
Memberikan pelayanan kecantikan dengan mengedapankan kepuasan pelanggan
- Menjadikan Artline Studio Gallery Salon Spa Medan unggul dalam
mutu dan pelayanan. -
Mensejahterakan Karyawan 2. Misi
- Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan secara terus-menerus.
- Menggunakan produk-produk berkualitas dan aman dalam memberikan
pelayananperawatan. -
Memegang teguh prinsip kejujuran dan kedisiplinan dalam memberikan pelayanan
- Menjadikan kepuasan pelanggan sebagai tolak ukur keberhasilan salon.
- Menjadikan seluruh pelanggan Artline Studio Gallery Salon Spa Medan
sebagai bagian terpenting dari Artline Studio Gallery Salon Spa Medan. -
Komitmen kuat dalam menjaga kualitas pelayanan. -
Berusaha untuk memberikan manfaat yang positif bagi lingkungan di sekitar Artline Studio Gallery Salon Spa Medan.
Universitas Sumatera Utara
44
4.2 Struktur Organisasi
Pada umumnya setiap organisasi mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Berikut ini adalah gambar 4.1 mengenai
struktur organisasi pada Artline Studio Gallery Salon Spa Medan.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Artline Studio Gallery Salon Spa Medan
Sumber : Data diolah Peneliti 2016 Berdasarkan grafik yang ada diatas Artline Studio Gallery Salon Spa Medan
mempunyai struktur organisasi yang teratur. Adapun pegawai dari Artline Studio Gallery Salon Spa Medan sebanyak 22 orang. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti bahwa para pegawai dari Artline Studio Gallery Salon Spa Medan telah mempunyai pekerjaan masing-masing yang juga mempunyai
para pemimpin dari bagian pekerjaan tersebut. Sebagai contoh dalam bagian hairstylish ataupun rambut dipimpin oleh Nani, yang memiliki rekan-rekan yang
khusus perawawatan rambut, seperti cuci, keriting, pewarnaan, dan perawatan LISA
Pemilik Salon
NANIE Hairstylish
NISA Treatment
ANGGUN Spa
NINING Kasir
Universitas Sumatera Utara
45 rambut lainnya, begitu juga dengan perawatan lainnya dikarenakan Artline Studio
Gallery Salon Spa Medan mempunyai banyak jenis perawatan.
4.3 Penyajian Data