Standar Kompetensi: Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling. Kompetensi Dasar: Tujuan

P a g e | 242 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Standar Kompetensi: Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling.

B. Kompetensi Dasar:

1. Menentukan media bimbingan dan konseling yang sesuai dengan tujuan la-yanan 2. Merencanakan sarana dan penyelenggaraan program bimbingan dan kon-seling.

C. Tujuan

Secara umum modul ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar para calon konselor untuk menguasai dan mengembangkan media untuk memperlancar pelaksanaan layaanan bimbingan dan konseling. Secara khusus, setelah mempelajari buku ini setiap calon konselor diharapkan memiliki kemampuan untuk: 1 Menerangkan pengertian media bimbingan dan konseling. 2 Membandingkan media pengajaran dan media bimbingan dan konseling 3 Menjelaskan manfaat media bimbingan dan konseling 4 Mengklasifikasikan media menurut bentuk penyajian 5 Menjelaskan prosedur pemilihan media 6 Merancang media yang disesuaikan dengan jenis layanan bimbingan dan kon-seling D D . . Materi M M E E D D I I A A B B I I M M B B I I N N G G A A N N D D A A N N K K O O N N S S E E L L I I N N G G A. PENGERTIAN MEDIA Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Menurut Heinich, 1993 media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver . Media bisa dipertimbangkan sebagai media Bimbingan dan Konseling jika membawa pesan-pesan messages dalam rangka mencapai tujuan Bimbingan dan Konseling. Media Bimbingan dan Konseling selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras hardware dan unsur pesan yang dibawanya messagesoftware . Dengan demikian, media Bimbingan dan Konseling memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi yang dibawakan oleh media tersebut. Perangkat lunak software adalah informasi atau bahan bimbingan dan konseling itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa atau klien, sedangkan perangkat keras hardware adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesanbahan bimbingan dan konseling tersebut. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya perhatikan contoh sederhana berikut ini: Pesawat televisi yang tidak me-ngandung pesanbahan belum bisa disebut media bimbingan dan konseling, itu hanya peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar dapat disebut sebagai media bimbingan dan konseling maka pesawat televisi tersebut harus mengandung informasi atau pesan atau bahan yang akan disampaikan. Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa a media bimbingan dan konseling merupakan wadah dari pesan, b materi yang ingin disampaikan adalah pesan bimbingan dan konseling, c tujuan yang ingin dicapai ialah proses bimbingan dan konseling. Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa klien untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan bimbingan dan konsel-ing. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi menurut tingkat dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 243 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “ kerucut pengalaman ” dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar maupun bimbingan dan konseling.

B. MANFAAT MEDIA