MEDIA ALAT PEREKAM PITA MAGNETIK

P a g e | 246 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Kelemahan Media OHTOHP 1 Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyaji-annya. 2 OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP. 3 Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

3. KELOMPOK :MEDIA AUDIO

Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect. Jenis media audio ini diantaranya :

a. MEDIA ALAT PEREKAM PITA MAGNETIK

Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Dalam bimbingan dan konseling, media ini biasanya berupa kaset relaksasi dan meditasi, bisa juga digunakan untuk mendukung pelaksanaan strategi diri sebagai model. Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik 1 Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa. 2 Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali. 3 Penggandaan programnya sangat mudah. Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik 1 Daya jangkauannya terbatas.

4. KELOMPOK: FILM MOTION PICTURES

Film disebut juga gambar hidup motion pictures, yaitu serangkaian gambar diam still pictures yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menim-bulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya. Ada beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan. Kelebihan Media Film 1 Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa. 2 Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. 3 Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. 4 Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan. 5 Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa. Kelemahan Media Film 1 Harga produksinya cukup mahal. 2 Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga. 3 Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.

5. KELOMPOK: MULTI MEDIA

Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image . Multi media merupakan suatu sistem penyempaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan multi image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang diga-bungkan lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukan besar yang cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas. Kelebihan Multi Media 1 Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media. 2 Dapat menghilngkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi. 3 Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri. Kelemahan Multi Media 1 Biayanya cukup mahal. 2 Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 247 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

6. MEDIA OBJEK

Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukur-annya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya. Media objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenarnya dan media objek pengganti . Media objek sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media objek alami dan media objek buatan. Media objek alami dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu oblek alami yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Media cetak kelompok ke dua terdiri atas benda-benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek-objek pengganti dikenal dengan sebutan replika, model, dan benda tiruan. Replika dapat didefinisikan sebagai reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda yang sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu pertama merupakan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai suatu benda yang besar,

7. MEDIA INTERAKTIF

Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Sedikitnya ada dua macam interaksi. Interaksi yang pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi isian angket atau inventory pada program aplikasi tertentu, misalnya program pemahaman minat, program pengem-bangan diri. Bentuk interaksi yang kedua ialah mengatur interaksi antara siswa secara teratur; sebagai contoh berbagai permainan atau dinamika kelompok yang digunakan pada bimbingan kelompok, bimbingan klasikal dan konseling kelompok. Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Prosedur Pemilihan Media. Dalam penggunaannya, media tidak dapat di gunakan begitu saja oleh guru. Menrut Gagne Gerlach Ely, 1980 mengemukakan bahwa tidak ada satu mediapun yang cocok untuk mencapai semua tujuan. Prosedur pemilihan media menurut Kearsley 1984 :  Identifikasi ciri-ciri media sesuai kondisi, performance tingkat tujuan yang diinginkan.  Identifikasi karakteristik siswa.  Identifikasi pertimbangan-pertimbangan praktis yang memungkinkan media mana yang akan di gunakan.  Identifikasi faktor ekonomi. Kriteria-Kriteria Pemilihan Media menurut Gerlach Ely 1980 :  Kesesuaian appropriateness  Ketersediaan availability  Kualitas teknis technicalquality  Biaya cost 1. Kesesuaian. Kita harus mengetahui apa yang akan kita sampaikan dan apa yang diperlukan oleh siswa. Sehingga, kita harus memilih media mana yang sesuai. 2. Biaya. Besar kecilnya yang di keluarkan perlu dipertimbangkan. Yang penting diperhatikan adalah keuntungan yang diperoleh melalui penggunaan media. 3. Ketersediaan. Kita perlu memperhatikan ketersediaan media yang akan digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling. Apabila media yang kita gunakan tidak ada, kita perlu mencari media penggantinya. 4. Kualitas teknis. Media yang kita gunakan hendaknya media yang berkualitas tinggi. Artinya media tersebut dapat dilihat, spesifikasi gambar dan suara harus jelas, dan ukuran gambar sesuai ruang kelas. Kriteria Pemilihan Media 1. Isi – Substansi PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 248 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Perlu memperhatikan apakah media itu berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling, media itu up to date atau tidak, menyajikan isi pesan yang dibutuhkan dalam bimbingan dan konseling. 2. Tujuan. Media tersebut harus kita perhatikan apakah sesuai dengan tujuan bimbingan dan konseling. 3. Kesesuaian. Media tersebut harus sesuai dengan pesan yang akan disampaikan dikomunikasikan. 4. Biaya. Perlu diperhatikan biaya yang kita keluarkan itu sesuai dengan nilai dan hasil yang akan kita dapat. 5. Kualitas Teknik. Media tersebut harus memenuhi persyaratan-persyaratan teknik dalam hal warna, penampilan, sudut pandang, fokus jarak dan suara. 6. Kondisi Penggunaan Media tersebut harus berfungsi secara efektif dimana media tersebut dipakai. Cocok untuk kelompok besar kecil. 7. Terbukti berguna Harus kita perhatikan apa adan bukti bahwa media yang diproduksi oleh prosedur memiliki daya guna siswa. Pemanfaatan media BK dalam Layanan Bimbingan Konseling No. Jenis Layanan Materi masalah Media yang dibutuhkan Gambaran ringkas isi media 1. Layanan Orientasi Peraturan sekolah OHP powerpoint foto grafik dsb  Peraturan yang berlaku  Contoh siswa yang melanggar peraturan  Grafik pelanggaran siswa 2, Layanan Konseling Klien tidak mampu melakukan suatu perilaku tertentu Film durasi pendek  Perilaku tertentu yang dibutuhkan klien Layanan informasi Tidak memahami persiapan ujian Kartu ujian Satu kartu berisi satu kegiatan Contoh; jalan-jalan, belajar seperti biasa, tidur, nonton tv Ada 40 kartu untuk 1 kelompok Siswa diminta mengelompokkan kegiatan yang mendukung persiapan ujian dan yang tidak Kemudian didiskusikan hasil Layanan informasi Tata cara pergaulan yang baik Beberan simulasi  Permasalahan pergaulan yang terjadi Layanan informasi Motivasi mencapai unas yang baik Film durasi pendek, power poin, gubahan sair lagu  Motivasi untuk mencapai tujuan  Tip mencapai nilai uan yang tinggi Konseling kelompok Tak mampu mengungkap masalah Kartu konflik warna merah dan hijau  Kartu merah berisi masalah yang dihadapi  Kartu hijau berisi cara pemecahan  Kartu dikumpulkan Layanan Informasi Hindari Narkoba 2 Poster 1 asli 1 dibuat puzzle  Poster di pecah-pecah menjadi 8 bagian  Siswa diberi media untuk disusun  Siswa merangkus poster dan menceritakan ttg poster dan didiskusikan PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 249 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar RANGKUMAN  Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver .  Media bisa dipertimbangkan sebagai media Bimbingan dan Konseling jika mem-bawa pesan messages dalam rangka mencapai tujuan Bimbingan dan Konseling.  penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa klien untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan bimbingan dan konseling.  Secara umum media mempunyai kegunaan: a memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, b mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, c menimbulkan gairah minat siswa, interaksi lebih langsung antara murid dengan guru bimbingan dan konseling guru BK, d memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori kinestetiknya, e memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman menimbulkan persepsi yang sama, f Proses Layanan Bimbingan dan Konseling dapat lebih menarik, g Proses Layanan Bimbingan dan Konseling menjadi lebih interaktif , h Kualitas Layanan Bimbingan dan Konseling dapat ditingkatkan, i Sikap positif siswa terhadap materi Layanan Bimbingan dan Konseling  Dilihat dari bentuk penyajian dan cara penyajiannya, maka media bimbingan dan konseling dapat diklasifikasikan sebagai berikut, yaitu a kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam, b kelompok kedua; media proyeksi diam, c kelompok ketiga; media audio, d kelompok keempat; media audio, e kelompok kelima; media gambar hidupfilm, f kelompok keenam; media televisi, dan g kelompok ketujuh; multi media.  Prosedur pemilihan media meliputi: a Identifikasi ciri-ciri media sesuai kondisi, performance tingkat tujuan yang diinginkan, b Identifikasi karakteristik siswa, c Identifikasi pertimbangan- pertimbangan praktis yang memungkinkan media mana yang akan di gunakan, d Identifikasi faktor ekonomi.  Kriteria-Kriteria Pemilihan Media meliputi: a Kesesuaian appropriateness, b Ketersediaan availability, c Kualitas teknis technicalquality, d Biaya cost EVALUASI Intruksi: jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jalas untuk memban-tu memudahkan anda memahami materi modul ini 1. Apa yang dimaksud dengan media BK? 2. Bandingkan media BK dengan Media pembelajaran 3. Jelaskan manfaat penggunaan media BK 4. Klasifikasikan media menurut bentuk penyajian 5. Jelaskan prosedur pemilihan media 6. Buatlah rancangan pemanfaatan media dalam layanan bimbingan dan konseling PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 250 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Tujuan Modul ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar para calon konselor untuk melakukan evaluasi terhadap program bimbingan dan konseling.Secara khusus, setelah mempelajari modul ini setiap calon konselor diharapkan memiliki kemampuan untuk: 1. Menjelaskan pengertian evaluasi program bimbingan dan konseling. 2. Menjelaskan arti penting evaluasi program bimbingan dan konseling. 3. Menjelaskan kedudukan evaluasi dalam keseluruhan kegiatan konselor di sekolah. 4. Menjelaskan fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling. 5. Mengidentifikasi aspek-aspek yang akan dievaluasi. 6. Menjelaskan langkah-langkah evaluasi 7. Merumuskan masalah atau pertanyaan terkait dengan halm yang akan dievaluasi 8. Mengembangkan instrumen pengumpul data 9. Mengumpulkan data untuk keperluan evakuasi 10. Menganalisis data yang telah terkumpul 11. Melakukan tindaklanjut terhadap hasil evaluasi 12. Menjelaskan 6 model evaluasi program 13. Mengaplikasikan model CIPP untuk menilai program BK

B. Kegiatan Belajar

Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan. Tanpa evaluasi tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan. Evaluasi program bimbingan merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain bahwa keberhasilan program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat lewat kegiatan evaluasi. Evaluasi program dan hasil layanan BK ini perlu dilakukan oleh konselor karena a makin meningkatnya akuntabilitas publik yang memperoleh layanan BK, baik program BK di sekolah maupun layanan BK di luar sekolah, b evaluasi program merupakan tanggung jawab profesional dan keharusan profesional. Kebutuhan-kebutuhan ini makin mendesak di era otonomi daerah, di mana manajemen berbasis sekolah MBS menghendaki kemandirian sekolah dalam merencanakan program-program untuk meningkatkan kualitas sekolah, termasuk didalamnya program layanan BK. Tetapi sangat disayangkan bahwa pemahaman konselor tentang evaluasi program masih belum memadai. Hal ini disebabkan a masih ada konselor yang ketika pendidikan prajabatan belum memperoleh mata kuliah evaluasi BK, b ketika dalam jabatan konselor belum semuanya memperoleh pelatihan dalam evaluasi program, c kurangnya motivasi intrinsik untuk menyelenggarakan evaluasi program dan d keuntungan pragmatik dari penyelenggaraan evaluasi umumnya msih meragukan atau belum dilakukan verifikasi. Karena itu sebagai akibat adalah konselor tidak merespon terhadap kebutuhan dilakukannya evaluasi program, masalah ini masih diperberat dengan tidak adanya pertanyaan-pertanyaan atau pola yang seragam untuk memandu proses evaluasi, akibatnya konselor sulit mengem-bangkan pendekatan evaluasi program yang sistematis.

1. Pengertian evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

Menurut Suharsimi Arikunto 2004 : 1 evaluasi adalah kegiatan untuk me-ngumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil kepu-tusan. Menurut stufflebeam dalam Worthen dan Sanders 1979 : 129 evaluasi ada-lah : process of delineating, obtaining and providing useful information for judging decision alternatives. Dalam evaluasi ada beberapa unsur yang terdapat dalam evaluasi yaitu : adanya sebuah proses process perolehan obtaining, penggambaran delineating, penyediaan providing informasi yang berguna useful information dan alternatif keputusan decision alternatives. Sehubungan dengan Evaluasi ini, Shertzer dan Stone 1966 mengemukakan pendapatnya: “ Evaluation consist of making systematic judgements of the relative effectiveness with which goals are attained in relation to special standards “. Dari pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah disimpulkan bahwa Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi data untuk mengetahui efektivitas PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar