Tahap pelaksanan kegiatan MODEL DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

P a g e | 208 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

C. Tahap pelaksanan kegiatan

Tahap ini merupakan kehidupan yang sebenarnya dari kelompok. Namun kelangsungan kegiatan kelompok pada tahap ini sangat tergantung dari hasil dari dua tahap sebelumnya. Selanjutnya dalam tahap ini saling hubungan antar anggota kelompok tumbuh dengan baik. Saling tukar pengalaman dalam hal suasana perasaan yang terjadi, pengutaraan, penyajian, dan pembukaan diri berlangsung dengan bebas. Demikian pula saling tanggap dan tukar pendapat berlangsung dengan lancar. Para anggota bersikap saling membantu, saling menerima, saling menguatkan, dan saling berusaha untuk memperkuat keber-samaan. Dalam suasana seperti ini kelompok membahas hal-hal yang bersifat nyata yang benar-benar sedang mereka alami. Dalam tahap ini kelompok benar-benar sedang mengarah kepada pencapaian tujuan. Kelompok itu sedang berusaha menghasilkan sesuatu yang berguna bagi para anggotanya. Pemimpin kelompok harus dapat melihat dengan baik dan dapat menentukan dengan tepat arah yang dituju dari setiap pembicaraan. Pemimpin kelompok juga harus bisa melihat siapa-siapa diantara anggota kelompok yang kira-kira telah mampu mengambil keputusan dan mengambil langkah lebih lanjut. Ia juga merupakan pelurus dan penghalus dari berbagai hal yang muncul dan terjadi dalam kelompok itu. Kegiatan dalam tahap ketiga ini meliputi: a. Pengemukaan Permasalahan Kegiatan pada tahap ini dimulai dengan mengemukakan permasalahan oleh anggota kelompok. Setiap anggota kelompok bebas mengemukakan apa saja yang dirasakan patut atau perlu dibicarakan bersama dalam kelompok itu. Permasalahan itu dapat merupakan sesuatu yang dirasakan atau dialami oleh anggota yang bersangkutan atau permasalahan umum yang mungkin dirasa-kan oleh sebagian besar anggota kelompok. Dengan mengemukkan perma-salahan yang dialaminya, anggota yang bersangkutan mengharapkan agar rekan-rekannya sekelompok bersedia membantunya memecahkan masalah melalui dinamika kelompok. b. Pemilihan Masalah Setelah semua masalah direnungkan bersama-sama, kegiatan selanjutnya ialah membahas masing-masing masalah satu persatu. Tugas kelompok adalah menentukan masalah mana yang akan dibahas terlebih dahulu. Diantara anggota ada yang menginginkan agar masalah tertentu dibicarakan terlebih dulu, sedang anggota yang lain menghendaki masalah yang lain didahulukan. Dalam hal ini dinamika kelompok berkembang ke arah saling memberikan argumentasi. Dengan kata lain, berkembanglah suasana musyawarah untuk mencapai mufakat. Peranan pemimpin kelompok hendaklah menjadi penunjuk jalan, mengatur lalu lintas, wasit, juru damai, dan sekali-sekali tidak mengam-bil alih kekuasaan, apabila terjadi kemacetan ataupun suasana terlalu hangat. Dinamika kelompok yang terjadi seperti di atas merupakan media yang cukup efektif bagi para anggota kelompok untuk sedikit demi sedikit mengem-bangkan kemampuan berbicara, menanggapi dan menerima, mengendalikan diri, menghormati orang lain, dan aspek-aspek positif lainnya dalam saling hubungan dengan orang lain. 1 Pemimpin kelompok dapat menampilkan beberapa pertimbangan manakala pembicaraan yang berlangsung cukup bertele-tele atau pembahasan telah berkembang terlalu jauh, namun tetap anggota kelom-poklah yang akan menentukan pertimbangan mana yang akan dipakai. c. Pembahasan Masalah Setelah masalah yang akan dibahas ditetapkan, langkah selanjutnya ialah membahas masalah tersebut. Pembahasan dilakukan secara bebas dan dina-mis. Pembahasan yang dilakukan oleh seluruh anggota hendaknya selalu maju dan konstruktif. Pemimpin kelompok harus bertindak sangat hati-hati dan bijaksana. Kepada anggota yang cenderung memborong pembicaraan, pemimpin kelompok bertindak sedemikian rupa sehingga anggota tersebut tidak menjadi merasa dihalangi, dibatasi hak-haknya, dan sebagainya yang menyebabkan anggota tersebut mendongkol, menarik diri, putus asa dan sebagainya. Pembahasan masalah pada tahap 3 merupakan inti dari kegiatan kelompok secara keseluruhan. Dari segi proses, pembahasan itu merupakan media bagi anggota kelompok untuk mengembangkan diri dalam kemampuan berkomunikasi dengan orang lain secara langsung dan terbuka. Komunikasi yang dikehendaki ini adalah komunikasi penuh dengan tenggang rasa, pengendalian diri, saling mengisi dan saling memberi atau menerima. Pola keseluruhan tahap ketiga digambarkan ke dalam bagan 3 berikut. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 209 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Bagan 3 TAHAP 3: PERALIHAN D. Tahap Pengakhiran Setelah kegiatan kelompok ini mencapai puncaknya pada tahap ketiga, maka kegiatan kelompok menjadi menurun, dan selanjutnya kelompok akan mengakhiri kegiatannya pada saat yang dianggap tepat. Pada saat kelompok memasuki tahap pengakhiran, kegiatan kelompok hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan tentang apakah para anggota kelompok akan mampu menerapkan hal- hal yang telah mereka pelajari dalam suasana kelompok pada kehidupan nyata sehari-hari. Peranan pemimpin kelompok di sini ialah memberi penguatan reinforcement terhadap hasil-hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu, khususnya terhadap keikutsertaan secara aktif para anggota dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh masing-masing anggota kelompok. TAHAP 3 KEGIATAN Tema: Kegiatan Pencapaian Tujuan Peranan Pemimpin Kelompok 1. sebagai pengatur lalu lintas yang sabar dan terbuka 2. aktif tetapi tidak banyak bicara 3. memberikan dorongan dan penguatan serta penuh empati Kegiatan 1. masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik bahasan 2. menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu. 3. anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas 4. kegiatan selingan Tujuan 1. terungkapnya masalah secara bebas atau topik yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok. 2. terbahasnya masalah yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas 3. ikut sertanya seluruh anggota secara aktif dan dinamis dalam membahas masalah dan topik, baik yang menyangkut unsur-unsur tingkah laku, pemikiran ataupun perasaan PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 210 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Bagan 4 TAHAP 4: PENGAKHIRAN TAHAP 4 PENGAKHIRAN Tema: Penilaian dan Tindak Lanjut Peranan Pemimpin Kelompok 1. tetap mengusahakan suasana hangat, bebas dan terbuka 2. memberikan pernyataan dan mengucapkan terimakasih atas keikutsertaan anggota 3. memberikan semangat untuk kegiatan lebih lanjut 4. penuh rasa persahabatan dan empati Kegiatan 1. pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri 2. pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan-kesan dan hasil kegiatan 3. membahas kegiatan lanjutan 4. mengemukakan kesan dan harapan Tujuan 1. terungkapnya kesan-kesan anggota kelompok tentang pelaksanaan kegiatan 2. terungkapnya hasil kegiatan kelompok yang telah dicapai yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas. 3. terumuskannya rencana kegiatan lebih lanjut 4. tetap dirasakannya hubungan kelompok dan rasa kebersamaan meskipun kegiatan diakhiri. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 211 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar KEGIATAN BELAJAR 12 MODUL BIMBINGAN KELOMPOK TUJUAN Umum: Modul bimbingan kelompok ini akan membekali peserta diklat dengan serangkaian pengetahuan dan keterampilan dalam menyelenggarakan layanan bimbingan kelompok. Khusus: Setelah mempelajari modul ini, setiap peserta diklat diharapkan memiliki kemampuan untuk: 1. Menjelaskan pengertian bimbingan kelompok. 2. Menjelaskan tanggung jawab konselor dan anggota kelompok dalam bimbingan kelompok. 3. Menjelaskan tahapan-tahapan dalam bimbingan kelompok. 4. Menyelenggarakan layanan bimbingan kelompok. DESKRIPSI UMUM Kegiatan bimbingan kelompok diselenggrakan secara kelompok. Kegiatan bimbingan kelompok mengikutkan sejumlah peserta dalam bentuk kelompok dengan konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok. Dalam bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum yang sedang tren di masyarakat dan mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi atau kelompok danatau peningkatan pemahaman tentantang topik yang di bahas sehingga ada pemahaman bari bagi anggota kelompok yang menjadi peserta kegiatan kelompok di bawah bimbingan pemimpin kelompok konselor. Layanan bimbingan kelompok dapat diselenggarakan di mana saja, di dalam ruangan ataupun di luar ruangan, di sekolah atau di luar sekolah. Di manapun kegiatan ini dilaksanakan, hendaknya dapat terjamin bahwa dinamika kelompok dapat berkem-bang dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan layanan tersebut. Melalui layanan bimbingan kelompok yang intensif para pesertaanggota akan memperoleh pemahaman dan tercapainya tujuan, yakni 1 terkembangkannya pera-saan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap terarah kepada tingkah laku khususnya dalam bersosialisasi atau berkomunikasi. A. Pengantar Pendahuluan Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli. Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan topik-topik umum yang sedang tren, baik topik yang berkaitan dengan pendidikan, pekerjaan, pribadi dan topik sosial. Dalam kegiatan bimbingan kelompok ini banyak menggunakan media cerita, permainan, film dan lain sebainya. Bimbingan kelompok pada umumnya menggu-nakan prinsip dan proses dinamika kelompok. Bimbingan kelompok merupakan salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sekelompok orang klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk memperoleh informasi dan pemahaman baru dari permasalahan topik yang dibahasnya. Sedangkan dinamika kelompok adalah kondisi atau suasana yang hidup, bergerak, berkembang, ditandai dengan adanya interaksi dan komunikasi antar sesama anggota kelompok guna mencapai tujuan yang diha- rapkan.

B. Pengertian Bimbingan Kelompok