Eksperimen Faktorial Analyze Analisa

Dan R Y = Jumlah kuadrat-kuadrat lainnya yang diperlukan akan mudah dapat dihitung apabila data hasil observasi dipecah dan disusun dalam beberapa buah daftar, ialah : daftar a x b x c, daftar a x b, daftar a x c dan daftar b x c J a b c = jumlah kuadrat-kuadrat antara sel untuk daftar a x b x c = Dengan J i j k = elemen dalam sel ijk dari daftar a x b x c = J a b = jumlah kuadrat-kuadrat antara sel untuk daftar a x b = J a c = jumlah kuadrat-kuadrat antara sel untuk daftar a x b = Dengan J i k = elemen dalam sel ik dari daftar a x c = Dengan J b c = jumlah kuadrat-kuadrat antara sel untuk daftar b x c = Dengan J j k = elemen dalam sel jk dari daftar b x c = A y = Dengan A i = jumlah semua nilai observasi untuk taraf ke-i faktor A;. = Dengan J i j = elemen dalam sel ij dari daftar a x b = = B y = Dengan B j = jumlah semua nilai observasi untuk taraf ke-j faktor B = Dengan C k = AB y = J ab – A y - B y AC y = J ac – A y - B y BC y = J bc – B y - C y ABC y = J abc - A y - B y - C y - AB y - AC y - BC y E y = ∑ Y 2 - R y - A y - B y - C y - AB y - AC y - BC y - ABC y Sebagaimana halnya dalam desain faktorial a x b di mana pengujian yang tepat ditentukan oleh sifat taraf faktor-faktor, maka dalam hal ini pun sifat taraf faktor tetap dan acak akan menentukan statistik F untuk pengujian yang diperlukan. Bayangkan adanya 3 buah populasi daripada taraf faktor-faktor A, B, C, dari masing-masing populasi tadi sebanyak a taraf faktor A, b taraf faktor B dan c taraf faktor C telah diambil secara acak.. Asumsi yang berlaku dalam hal ini adalah: A y ~ DNI 0,σ A 2 ; C k ~ DNI 0,σ C 2 ; AC y ~ DNI 0,σ AC 2 ; B j ~ DNI 0,σ B 2 ; ABij ~ DNI 0,σ AB 2 ; BC jk ~ DNI 0,σ BC 2 ; ABC ijk ~ DNI 0,σ ABC 2 ; Dengan asumsi di atas, maka hipotesis yang dapat diuji adalah : H 1 = σ 2 λ = 0; H 2 = σ 2 C = 0; H 3 = σ 2 B = 0; H 4 = σ 2 AB = 0; H 5 = σ 2 AC = 0; H 6 = σ 2 BC = 0; H 7 = σ 2 ABC = 0; Maka semua hipotesis nol diatas dapat diuji dengan menggunakan F = ABABC untuk hipotesis H 04 F = ACABC untuk hipotesis H 05 F = BCABC untuk hipotesis H 06 F = ABCE untuk hipotesis H 07 Sedangkan untuk H01, H02, H03 tidak ada uji eksak yang dapat digunakan. Daerah kritisnya ditentukan oleh: F α a – 1b – 1, a – 1b – 1c – 1 untuk hipotesis H04, F α a – 1c – 1, a – 1b – 1c – 1 untuk hipotesis H05, F α b – 1c – 1, a – 1b – 1c – 1 untuk hipotesis H06, dan F α a – 1b – 1c – 1, abcn – 1 untuk hipotesis H07

3.5.4. Improve

Perbaikan, Setelah akar penyebab dari masalah kualitas teridentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah mencari solusi atas permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui permasalahan mana yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan. Dan hal tersebut tertuang dalam langkah – langkah sebagai berikut.

3.5.4.1. Defenisi Kaizen

Di Jepang Kaizen merupakan perbaikan yang secara terus menerus dengan tahapan – tahapan kecil yang meliputi manager dan pegawaikaryawan dengan menggunakan biaya yang relatif kecil dan rendah resiko 18 Manajemen Kaizen berasal praktik terbaik manajemen Jepang yang didedikasikan untuk perbaikan produktivitas, efisiensi, kualitas dan, pada umumnya, bisnis. Metode Kaizen secara internasional diakui sebagai metode perbaikan terus-menerus, melalui langkah-langkah kecil, Perbaikan kecil yang diterapkan pada proses merupakan kunci yang akan menghasilkan keuntungan besar bagi perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang ingin memiliki kinerja yang baik harus mimiliki posisi terdepan di pasar dengan meningkatkan kualitas tingkat layanan yang disediakan, mengurangi biaya produksi dan setidaknya memotivasi seluruh staf dalam rangka untuk melaksanakan konsep. Dalam konteks ekonomi saat ini, pengurangan biaya salah satu tujuan utama. Kaizen adalah instrumen 18 Imai Masaki, Gemba Kaizen,Kaizen Institute,Ltd, India, 1997. Hal 1-3 strategis yang digunakan untuk mencapai dan mengatasi tujuan perusahaan. berikut akan dijelaskan mengenai tahapan dari Kaizen. 1. Penataan 2. Penghapusan muda pemborosan’ 3. Standarisasi Pentaan atau 5R ringkas, rapi, resik, Rawat, Rajin merupakan unsur essensial bagi manajement yang baik. Melalui 5R karyawan mempelajari dan mempraktekkan disiplin diri. Karyawan tanpa disiplin diri tidak mungkin dapat menghasilkan produk maupun jasa layanan yang berkualitas bagi konsumen. Dibawah ini akan dijelaskan mengena konsep 5S kaizen. • SEIRI Ringkas : Menghilangkan hal- hal yang tak penting dan meletakan pada tempatnya. • SEITON Rapi :Menyusun peralatan dan daerah kerja sesuai urutan untuk memudahkan pengenalan. • SEISO Resik : kegitan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga peralatan dan daerah kerja tetap terjaga dengan baik • SEIKETSU Rawat : kegiatan menjaga, membersihkan sekaligus mematuhi ketiga tahap tersebut. • SHITSUKE Rajin : memelihara kedisiplinan diri masing – masing pekerja sekaligus mematuhi dan menjalankan konsep 5S 19 19 Proceeding Of IMECS, Applying the Kaizen Method and the 5S Technique in the Activity of Post-Sale Services in the Knowledge-Based Organization, 2010. Penghapusan pemborosan dapat menjadi cara yang paling hemat-efektif cost-effectif dalam meningkatkan produktifitas dan menurunkan biaya operasi. Kaizen lebih menekankan penghapusan pemborosan daripada menambah investasi yang diharapkan akan member nilai tambah. Berbagai perbaikan kecil terjadi di banyak proses secara berangsur akan berakumulasi dan membawa perusahaan kepda peningkatan kualitas, peghematan biaya , dan peningkatas produktifitas. Penerapan pendekatan tersebut pada seluruh kegiatan dalam organisasi dan manajemen, teristimewa pada tingkatan manajemen puncak, secara berangsur – angsur akan menghasilkan manajemen tepat waktu dana system manajemen yang ramping. Dalam mewujudkan QCD Kualitas,biaya dan penyerahan , perusahaan harus mengelolah berbagai sumber daya secara tepat dari hari ke hari. Sumber daya ini mencakup tenaga kerja, informasi, peralatan dan material. Pengelolah harian dari berbahgai sumber ini membutuhkan standar. Setiap kali terjadi masalah atau ketidakwajaran, manajer harus bertindak menyelidikinya, dan menemukan penyebab utamanya serta mengubah standar yang ada atau menerapkan standar baru guna mencegah terjadinya masalah yang berulang. Standar menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gemba kaizen dan merupakan dasar dari perbaikan sehari – hari. 1. Alat Pemecah Masalah dengan Metode Kaizen 20 Ada dua rancangan berbeda dalam memecahkan masalah. rancangan pertama digunakan bila data ada. Caranya ialah menganalisis data untuk 20 Imai Masaki, Kaizen Kunci Sukses Jepang dalam Persaingan,Penerbit PPM Jakarta,2001.

Dokumen yang terkait

Analisis Penentuan Level Faktor untuk Meminimisasi Jumlah Kecacatan Produk Crumb Rubber SIR 20 dengan Menggunakan Metode Response Surface pada PT. Hadi Baru

2 62 116

Analisa Kadar Nitrogen Dalam Crumb Rubber Mutu Sir 20 Dan Crumb Rubber Mutu Sir 3 Metode Kjeldhal

43 205 56

Analisa Perbandingan Konsentrasi Zat Menguap Dalam Crumb Rubber Mutu Sir 20 Dan Crumb Rubber Mutu Sir 3wf

0 26 45

INDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KECACATAN PRODUK MIE SNACK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. SIANTAR TOP TBK SURABAYA.

3 13 90

IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK VELG MOBIL JENIS DAVINO DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. PRIMA ALLOY STELL SIDOARJO.

17 50 129

Analisis Penentuan Level Faktor untuk Meminimisasi Jumlah Kecacatan Produk Crumb Rubber SIR 20 dengan Menggunakan Metode Response Surface pada PT. Hadi Baru

0 0 14

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Penentuan Level Faktor untuk Meminimisasi Jumlah Kecacatan Produk Crumb Rubber SIR 20 dengan Menggunakan Metode Response Surface pada PT. Hadi Baru

0 1 13

Aplikasi Six Sigma Untuk Menganalisis Faktor-Faktor Penyebab Kecacatan Produk Crumb Rubber Sir 20 Pada PT.Hadi Baru

0 0 24

Aplikasi Six Sigma Untuk Menganalisis Faktor-Faktor Penyebab Kecacatan Produk Crumb Rubber Sir 20 Pada PT.Hadi Baru

0 0 18

IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK VELG MOBIL JENIS DAVINO DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. PRIMA ALLOY STELL SIDOARJO

1 1 20