5.2.1.3. Penentuan Karakteristik Kualitas Critical to Quality CTQ.
Critical To Quality CTQ merupakan atribut-atribut yang sangat penting untuk diperhatikan karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dan kepuasan
pelanggan. Suatu produk dikategorikan sebagi produk cacat, apabila kriteria- kriteria tentang kegagalan atau kecacatan telah didefenisikan terlebih dahulu.
Dalam proyek Six Sigma, jenis dari kecacatan disebut dengan CTQ Critical To Quality. Untuk lebih memperjelas defenisi dari faktor-faktor yang
mempengaruhi kecacatan produk crum rubber SIR 20, dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Defenisi dari Setiap CTQ No
Critical to Quality CTQ
Keterangan
1 Kadar Kotoran dirt
content Spesifikasi ini berpengaruh pada ketahanan retak
dan kelenturan barang- barang yang terbuat dari karet nantinya.
2 Kadar Abu ash
content Spesifikasi kadar abu berguna untuk melindungi
konsumen terhadap penambahan bahan- bahan pengisi ke dalam karet pada waktu pengolahan.
3 Kadar Zat Menguap
volatile content Spesifikasi ini berguna untuk menjamin karet
yang disajikan cukup kering. 4
Plasticity Retention Index PRI
Spesifikasi ini menggambarkan ketahanan bahwa karet yang disajikan cukup plastis.
5 Kadar Nitrogen
Spesifikasi ini untuk menjamin jumlah maksimal nitrogen yang boleh terdapat pada karet.
5.2.2. Measure Pengukuran
5.2.2.1. Perhitungan Nilai DPMO Defefct per Million Opportunity dan Nilai
σ Sigma
DPMO adalah ukuran kegagalan dalam proyek peningkatan kualitas six sigma, yang menunjukan kegagalan per sejuta kesempatan. Untuk mendapatkan
nilai DPMO, dapat menggunakan rumus berikut.
Sebagai contoh untuk perhitungan DPMO pada tanggal 1 Juli 2012
Sedangkan untuk nilai σ Sigma adalah ukuran kinerja perusahaan yang menggambarkan kemampuan dalam menghasilkan produk bebas cacat. Dan untuk
memperjelas bagaimana mendapatkan perhitungan nilai sigma σ, dibawah ini diperlihatkan contoh perhitungan nilai sigma untuk priode 1 juli 2012.
= 2,46 Untuk perhitungan nilai DPMO dan nilai sigma dapat dilihat pada Tabel
5.8. dibawah ini.