Pengendalian Kualitas Defenisi Kualitas
Motorola adalah suatu perusahaan manufaktur didunia yang mensupply bahan semikonduktor dan peralatan elektronik system untuk masyarakan umum
dan meliter. Motorola mempelajari mengenai kualitas dengan cara yang sulit. Di akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an perusahaan menanggapi tekanan
yang kompetitif dengan menggunakan kampaye publisitas yang mencela kompetisi yang tidak fair dan meminta penyelesaian perlindungan secara politis.
Akhirnya Motorola mengakui kualitas rendah . Bob Galvin yang merupakan CEO Motorola, memulai perusahaan pada jalur kualitas dan menjadi tokoh bisnis
sebagian besar karena hasil yang dia capai dalam kualitas di Motorola. Untuk pencapaian kualitas dan tujuan pemenuhan pelanggan sepenuhnya, Motorola
berkosentrasi pada beberapa inisiatif operasional kunci. Pada daftar yang paling atas adalah” Kualitas six sigma”, suatu pengukuran statistik variasi dari suatu hasil
yang diharapkan.
2
Six sigma merupakan proses disiplin tinggi yang membantu kita mengembakan dan mengghantarkan produk mendekati sempurna. Six sigma
merupakan inisiatif bisnis untuk mendapatkan dan menghilangkan penyebab kesalahan atau cacat pada ouput proses bisnis yang penting dimata pelanggan
3
2
Pyzdek, Thomas. 2002. The Six sigma Handbook, Panduan lengkap Untuk Greenbelts, Blackbelts, dan Manajer pada Semua Tingkatan. Jakarta: Salemba Empat. Hal.1-2
3
Hendradi, Tri C.2006.Statistik Six sigma dengan Minitab.Yogyakarta: CV Andi.Hal 2
. Defenisi lain mengatakn bahwa six sigma merupakan pendekatan disiplin untuk
perbaikan keadaan yang fokus menghasilkan produk yang lebih baik dan pelayanan yang lebih cepat dan murah. Perhatian pada perbaikan terhadap proses
kapabilitas melalui pengumpulan data yang teliti, analisis dan aksi:
• Peningkatan nilai untuk konsumen • Menghilangkan biaya yang tidak memiliki nilai tambah
4
Defenisi itu juga akurat karena istilah six sigma sendiri merujuk pada target kinerja operasi yang diukur secara statistik dengan hanya 3,4 cacat untuk setiap
juta aktivitas atau peluang. Pada dasarnya pelanggan akan puas apabila mereka menerima nilai
sebagaimana yang mereka harapkan. Apabila produk barang danatau jasa diproses pada tingkat kualitas Six sigma, perusahaan boleh mengharapkan 3,4
kegagalan per sejuta kesempatan DPMO atau mengharapkan bahwa 99,99966 persen dari apa yang diharapkan pelanggan akan ada dalam produk itu. Dengan
demikian Six sigma dapat dijadikan ukuran target kinerja sistem industri tentang bagaimana baiknya suatu proses transaksi produk antara pemasok industri dan
pelanggan pasar. Semakin tinggi target sigma yang dicapai, kinerja sistem industri akan semakin baik. Sehingga 6-sigma otomatis lebih baik daripada 4-
sigma, 4-sigma lebih baik dari 3-sigma. Six sigma juga dapat dianggap sebagai strategi terobosan yang memungkinkan perusahaan melakukan peningkatan luar
biasa dramatic di tingkat bawah. Six sigma juga dapat dipandang sebagai pengendalian proses industri berfokus pada pelanggan, melalui penekanan pada
kemampuan proses process capability. Terdapat enam aspek kunci yang perlu diperhatikan dalam aplikasi konsep Six
sigma, yaitu : 1. Identifikasi pelanggan.
4
Oakland, S Jhon, Statistical Process Controll, Fifth Edition, Great Britain by Biddles Ltd, University of Leeds Businees School.