Compensation kompensasi Komponen Kepuasan Kerja

p. Social Status status sosial

Setiap pekerja berharap bahwa mereka dapat menunjukkan karakternya dalam suatu kelompok kerja sehingga mereka memiliki peran yang penting dalam kelompoknya. Ketika seorang pekerja memiliki peran dalam kelompoknya, ia akan merasakan suatu kepuasan tersendiri dalam bekerja.

q. Supervision-Human Relations supervisi-hubungan relasi

Seorang karyawan untuk dapat merasakan kepuasan kerja tergantung dari cara supervisor mensupervisi bawahannya. Ketika supervisor dapat berinteraksi dan melakukan hubungan baik dengan bawahannya, maka bawahan akan merasa senang karena merasa diperhatikan. Dengan memiliki hubungan yang baik tersebut, karyawan akan dapat merasakan kepuasan kerja yang lebih baik.

r. Supervision-Technical supervisi-teknis

Seorang supervisor harus memiliki hubungan yang baik dengan bawahan dan mampu mengambil keputusan dalam mensupervisi bawahannya. Kemampuan supervisor ini juga mendukung karyawan untuk merasa puas dalam bekerja. Dengan kemampuannya tersebut, supervisor akan mampu mengawasi dan dapat mengambil keputusan dari hasil pengawasannya terhadap bawahan.

s. Variety variasi

Karyawan yang hanya melakukan suatu pekerjaan yang menetap dalam jangka waktu yang panjang akan merasa bosan dengan pekerjaannya. Maka dari itu, variasi pekerjaan atau kesempatan melakukan pekerjaan lain dapat bermanfaat untuk mengatasi kebosanan kerja. Dengan melakukan variasi pekerjaan, maka karyawan akan merasa lebih puas dalam kerjanya.

t. Working Conditions kondisi kerja

Kondisi kerja atau lingkungan kerja dapat berperan untuk memunculkan kepuasan kerja bagi karyawan. Kondisi kerja yang mendukung, nyaman, dan aman sangat diharapkan oleh karyawan perusahaan sehingga kinerjanya dapat meningkat. Dengan kinerja atau produktivitas yang meningkat, otomatis karyawan tersebut dapat merasakan kepuasan kerja.

3. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan suatu hal yang kompleks dan susah untuk diukur keobjektivitasannya. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja para karyawan. Schultz 2006 menyebutkan bahwa terdapat faktor dari dalam diri karyawan faktor internal yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Wijono 2010 menambahkan bahwa ada