Supervision-Technical supervisi-teknis Komponen Kepuasan Kerja

4 Kemampuan Kognitif Kemampuan kognitif karyawan tidak bisa menjadi patokan bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan tersebut, karena kemampuan kognitif lebih berkaitan dengan tipe kerja seorang karyawan. Dalam banyak pekerjaan, kemampuan kognitif sering dikaitkan dengan performansi dan kepuasan kerja. Karyawan yang memiliki kemampuan kognitif yang baik justru tidak memiliki tingkat kepuasan kerja yang bagus. Hal ini dikarenakan karyawan tersebut tidak memiliki tantangan dalam bekerja sehingga ketika menyelesaikan suatu pekerjaan yang dianggap sulit oleh orang lain, karyawan tersebut bisa menyelesaikan dengan mudah. Selain itu, karyawan yang memiliki tingkat kemampuan kognitif yang lebih baik dari orang lain justru lebih mudah merasakan kebosanan dalam bekerja. 5 Pengalaman Kerja Pengalaman kerja dapat berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan perusahaan. Biasanya karyawan baru dalam perusahaan lebih mudah mendapatkan kepuasan kerja. Mereka lebih sering diberikan kesempatan untuk berlatih dan berkembang dalam perusahaan. Dalam menunjukkan kemampuan dan ketrampilannya, biasanya mereka sangat bersemangat untuk melakukannya karena merupakan pekerja baru, tetapi seiring berjalannya waktu, ketika karyawan baru tersebut diberikan bukti nyata atas hasil kerjanya, mereka mulai merasa semangat bekerjanya menurun. Ternyata setelah karyawan perusahan melewati beberapa tahun dalam kerjanya, mereka mulai menurun kinerjanya sehingga kepuasan kerja dirasa kurang dalam dirinya. 6 Penggunaan Ketrampilan Setiap karyawan perusahaan sangat mengharapkan bahwa ketrampilan dan kemampuannya bisa diberikan secara maksimal kepada perusahaan di mana ia bekerja. Tetapi faktanya adalah perusahaan kurang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan atau mengaplikasikan ketrampilannya dalam bekerja. Padahal faktor utama dalam kepuasan kerja adalah kesempatan untuk menunjukkan hasil kerjanya dalam perusahaan dengan level kualitas yang sangat baik Ekland, 1995, dalam Schultz, 2006. 7 Kecocokan Kerja Kecocokan kerja merupakan kongruensi atau hubungan antara permintaan pekerjaan dan kemampuan dari seorang pekerja. Ketika seorang pekerja memiliki kecocokan kerja, maka pekerja tersebut memungkinkan untuk merasakan kepuasan kerja dalam