Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

55 Pelayanaan pendukung tidak berhubungan langsung dengan substansi pengembangan perangkat namun sangat menentukan keberhasilan pengmbangan perangkat. Pengembangan perangkat membutuhkan anggaran atau dana, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanaan tenaga kerja, penyelesaian tahap perencanaan dan pengembangan. i. Evaluasi Formatif Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses perancangan pembelajaraan dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau timpengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaraan sehingga berbagai kekurangaan dapat dihindari sebelum program terpakai secara luas. j. Evaluasi Sumatif Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaraan. Sumber informasi utama kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil post tes maupun 56 uji akhir pembelajaraan. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir dan uji akhir untuk pelajaraan tertentu. k. Revisi Perangkat Pembelajaraan Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevalusi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang diperleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaraan oleh pakar, simulasi terbatas, dan uji coba terbatas sehingga validasi ini lebih pada tujuan kebenaraan dan kesesuaian isi pada saat menerapkannya sebagai perangkat pembelajaraan di sekolah. Unsur-unsur di atas diperlukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi kebutuhan awal akan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru kelas IV SDMI. Model pengembangan Jerold E. Kemp sangat mudah untuk dipelajari dibandingkan model-model pengembangan yang lain. Pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti yakni Silabus, RPPTH, Instrumen Penilaian, dan LKS.

1. Silabus

a. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, 57 kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam Kurikulum 2013, ada salah satu administrasi pembelajaran yang harus dibuat oleh seorang pendidik. Silabus merupakan suatu yang pokok dalam kegiatan pembelajaran, sebab, silabus digunakan sebagai acuan dalam membuat dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas. Fadlillah, 2014:135-139. b. Ruang Lingkup Silabus Ruang lingkup silabus adalah bagian-bagian yang terdapat dalam silabus yang menjadi gambaran umum bentuk materi yang harus diajarkan kepada peserta didik. Dalam kurikulm 2013, disebutkan bahwa silabus mencakup Kompetensi inti, Kompetensi dasar, Materi pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Penilaian, Alokasi waktu, dan Sumber belajar. c. Prinsip- prinsip Pengembangan Silabus Pengembangan silabus kurikulum 2013 secara umum sama seperti pengembangan silabus pada kurikulum- kurikulum sebelumnya. Prinsip- prinsip pengembangan silabus meliputi: 1 Ilmiah, yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 58 2 Relevan, yaitu ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. 3 Fleksibel, yaitu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berubah sesuai dengan kondisi dan perkembangan peserta didik. 4 Kontinuitas, yaitu setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki keterikatan satu sama dalam membentuk kompetensi dan pribadi peserta didik. 5 Konsisten, yaitu antara kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki hubungan yang konsisten dalam membentuk kompetensi peserta didik. 6 Memadai, yaitu ruang lingkup indikator, materi standar, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. 7 Aktual dan Kontekstual, yaitu ruang lingkup kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, sistem penilaian yang dikembangkan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir 59 dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi dan berlangsung di masyarakat. 8 Efektif, yaitu memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran, dan tingkat pembentukan kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. 9 Efisien, yaitu upaya untuk memperkecil atau menghemat pengguanaan dana, daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi standar yang ditetapkan.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

a. Pengertian RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. Fadlillah, 2014:143- 148. b. Ruang Lingkup RPP 60 Mengacu pada Permendikbud No 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: 1 data sekolah, mata pelajaran, dan kelas semester, 2 Materi pokok, 3 alokasi waktu, 4 tujuan pembelajaran, KD, dan indikator, 5 materi pembelajaran, metedo pembelajaran, 6 media, alat, dan sumber belajar, 7 langkah-langkah pembelajaran, 8 penilaian.

3. Lembar Kerja Siswa LKS

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa Dalam artikel Ambiyar FT-UNP menjelaskan Lembar kerja siswa LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. b. Fungsi, Tujuan dan manfaat Lembar Kerja Siswa 61 Secara konseptual lembar kerja siswa merupakan media pembelajaran untuk menlatih daya ingat siswa terhadap pelajaran- pelajaran yang telah terdapat dalam kelas. Lembar kerja siswa juga dapat dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang sebelumnya bank soal merupakan suatu cara untuk melatih kecerdasan siswa. Guru mengumpulkan soal-soal sebanyak-banyaknya dan diberikan terhadap siswa agar dijawab dengan benar. Selain itu juga lembar kerja siswa dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berkala yang statusnya tidak formal. Guru dapatmenggunakan LKS untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan. a Lembar kerja siswa berfungsi di antaranya sebagai berikut: 1. Menyusun materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Menyusun langkah-langkah belajar untuk memudahkan proses belajar peserta didik 3. Memberikan tugas belajar peserta didik secara terpadu b Tujuan penggunaan Lembar kerja siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut 1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimilki oleh peserta didik