Penilaian Otentik Kurikulum SD 2013.

48 balik terhadap pencapaian kompetensi peserta didik secara komprehensif. Dalam penilaian autentik, selain memperhatikan aspek kompetensi sikap afektif, kompetensi pengetahuan kognitif, dan kompetensi keterampilan psikomotorik serta variasi instrumen atau alat tes yang digunakan juga harus memperhatian input, proses dan output peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik juga harus dilakukan pada awal pembelajaran penilaian input, selama pembelajaran Penilaian proses, dan setelah pembelajaran penilaian output. Penilaian input adalah penilaian yang dilakukan sebelum proses belajar mengajar dilakukan. Penilaian input bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik terhadap materi atau kompetensi yang akan dipelajari. Penilain input biasa dilakukan melalui pre tes. Perbandingan hasil penilaian awal input dengan penilaian proses dan hasil atau output menunjukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi peserta didik dengan KKM sebagai acuan. Kunandar, 2014:43. Penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses bertujuan untuk mengecek tingkat pencapaian kompetensi peserta didik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Hasil penilaian proses bisa 49 dilakukan secara individu maupun kelompok. Penilaian proses dilakukan juga untuk mengukur keaktivan dan perhatian peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam melakukan penilaian proses, pendidik perlu membuat instrumen, seperti lembar observasi atau pengamatan. Penilaian output adalah penilaian yang dilakukan setelah proses belajar mengajar berlangsung. Penilaian output bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi dari peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar dikelas. Hasil penilain output dibandingkan dengan KKM yang telah ditentukan sebelumnya dan dianalisis berapa peserta didik yang tuntas melampau KKM.

c. Keunggulan Penilaian Autentik

Dalam Basuki 2014:175-176 menjelaskan tentang keunggulan dan kelamahan penilaian autentik sebagai berikut. 1 Berfokus pada keterampilan analisis dan keterpaduan pengetahuan 2 Meningkatkan kreativitas 3 Merefleksikan keterampilan dan pengetahuan dunia nyata 4 Mendorong kerja kolaboratif 5 Meningkatkan keterampilan lisan dan tertulis 50 6 Langsung menghubungkan kegiatan asesmen, kegiatan pengajaran, dan tujuan pembelajaran 7 Menekankan kepada keterpaduan pembelajaran di sepanjang waktu

d. Kelemahan Penilaian Autentik

1 Memerlukan waktu yang intensif untuk mengelola, memantau, dan melakukan koordinasi 2 Sulit untuk dikoordinasikan dengan standar pendidikan yang telah ditetapkan secara legal 3 Menantang guru untuk memberikan skema pemberian nilai yang konsisten 4 Sifat subjektif dalam pemberian nilai akan cenderung menjadi bias 5 Sifat penilaian yang unik mungkin tidak dikenali siswa 6 Bisa bersifat tidak praktis untuk kelas yang berisi banyak siswa 7 Hal yang menantang untuk mengembangkan berbagai jenis materi ajar dan berbagai kisaran tujuan pembelajaran.

2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran juga merencanakan dan melaksanakan penilaian merupakan kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Kemampuan guru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran kemudian 51 mengimplementasikannya di dalam proses pembelajaran di kelas merupakan wujud nyata dari kompetensi pedagogik tersebut. Perangkat pembelajaran merupakan perwujudan persiapan guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Peraturan Pemerintah PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pasal 20, “ Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Perangkat pembelajaran mesti dipersiapkan guru dengan baik dan sekreatif mungkin. Perangkat pembelajaran dipersiapkan dengan baik karena perangkat pembelajaran merupakan tolok ukur apa saja yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar. Persiapan yang matang dan penyusun rencana kegiatan pembelajaran yang baik setidaknya dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan. Peneliti mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur penelitian pengembangan hasil modifikasi antara model pengembangan Kemp dan langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Menurut Kemp 1994 dalam Trianto 2010: 81 pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi dan dapat dimulai dari titik manapun. Berikut merupakan siklus pengembangan perangkat model Kemp. 52 Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Kemp meliputi beberapa hal yaitu: a. Identifikasi masalah pembelajaran Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi antara kesenjangan tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran. b. Analisis Siswa 53 Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karateristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan dan pengalaan baik individu maupun kelompok. Analisis ini dapat dijadikan gambaran untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. c. Analisis Tugas Analisis ini adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman dan penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Program Pembelajaran RPP dan lembar kegiatan siswa LKS. d. Merumuskan Indikator Analisis ini berfungsi sebagai a alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, b kerangka kerja dalam merencanakan mengevaluasi hasil belajar siswa, dan c panduan siswa dalam belajar. e. Penyusunan Instrumen Evaluasi Penyusunan tes hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasaan indikator dan ketuntasaan penguasaan siswa 54 setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang dijawab benar. f. Strategi Pembelajaran. Pada tahap ini pemilihan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan ini meliputi: pemilihan model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan format meliputi materi ajar, lembar kerja siswa LKS, rencana pelajaraan dan evaluasi. g. Pemilihan media atau sumber belajar Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih, jika sumber-sumber pembelajaran dipilih dan disiapkan dengan hati-hati, maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Pemilihan media dan sumber pembelajaraan berdasarkan hasil analisi tujuan, karakteristik siswa, dan tugas seperti telah diuraikan sebelumnya, maka memilih alat dan bahan disesuaikan dengan tuntutan tujuan pembelajaraan yang terdapat dalam rencana pelajaraan dan LKS. h. Pelayanan Pendukung