Uji Keseimbangan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

67 18 0,782 Konsisten Digunakan 19 0,606 Konsisten Digunakan 20 0,058 Tidak Dibuang 21 0,568 Konsisten Digunakan 22 0,434 Konsisten Digunakan 23 0,335 Konsisten Digunakan 24 0,592 Konsisten Digunakan 25 0,531 Konsisten Digunakan 26 0,633 Konsisten Digunakan 27 0,648 Konsisten Digunakan 28 0,683 Konsisten Digunakan 29 0,519 Konsisten Digunakan 30 0,325 Konsisten Digunakan

B. Uji Keseimbangan

Sebelum melaksanakan penelitian dilakukan terlebih dahulu uji keseimbangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bahwa siswa pada penelitian ini antara kelompok eksperimen pembelajaran dengan Alat peraga dengan kelompok kontrol pembelajaran Konvensional mempunyai kemampuan matematika yang sama. Artinya siswa pada kelompok eksperimen mempunyai rata-rata nilai matematika yang tidak berbeda dengan rata-rata nilai matematika untuk siswa kelompok kontrol pada saat sebelum penelitian dilaksanakan. Uji keseimbangan dilakukan menggunakan metode uji t. Tetapi sebelum melakukan uji t terlebih dahulu uji prasyaratnya yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Data yang akan digunakan dalam uji keseimbangan adalah nilai matematika sebelum dilaksanakan penelitian yaitu data nilai UAS waktu kenaikan kelas IX. Hasil prasyarat uji keseimbangan diperoleh untuk uji normalitas hasil datanya adalah normal nilai uji adalah 0,054 dan nilai tabel Lilliefors adalah 0,058 dan untuk uji homogenitas hasil datanya adalah homogen atau mempunyai variansi 68 yang sama untuk metode pembelajaran nilai uji adalah 3,242 dan nilai tabel 2 adalah 3,841. Sedangkan untuk uji t diperoleh hasil nilai uji adalah t hitung = -1,064 dengan nilai tabel distribusi t adalah t 0,025; 231 = 1,960. Karena nilai mutlak uji t hitung lebih kecil dari nilai tabel distribusi t t 0,025; 231 maka berarti tidak terdapat perbedaan rerata antara kelompok eksperimen pembelajaran dengan Alat peraga dengan kelompok kontrol pembelajaran Konvensional. Jadi antara siswa yang mendapatkan metode pembelajaran menggunakan Alat Peraga dengan metode pembelajaran Konvensional mempunyai kemampuan matematika yang sama. Untuk hasil uji keseimbangan dan uji prasyarat uji keseimbangan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. C. Diskripsi Data Sebelum menyajikan hasil analisis data maka terlebih dahulu disajikan diskripsi data. Diskripsi data digunakan untuk mengetahui gambaran secara umum tentang hasil penelitian. Diskripsi data yang akan disajikan adalah diskripsi data tentang prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung secara keseluruhan dan skor aktivitas belajar siswa, diskripsi data tentang prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung berdasarkan metode pembelajaran, diskripsi data tentang prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung berdasarkan aktivitas siswa dan diskripsi data tentang prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung berdasarkan metode pembelajaran dan aktivitas belajar siswa. Prestasi belajar matematika berdasarkan metode pembelajaran yang digunakan dikelompokkan menjadi dua, yaitu prestasi belajar matematika untuk 69 metode pembelajaran dengan Alat Peraga dan prestasi belajar matematika untuk metode pembelajaran Konvensional. Prestasi belajar matematika berdasarkan aktivitas belajar siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu prestasi belajar matematika pada kelompok aktivitas belajar tinggi, prestasi belajar matematika pada kelompok aktivitas belajar sedang dan prestasi belajar matematika pada kelompok aktivitas belajar rendah. Sedangkan prestasi belajar matematika yang dikelompokkan berdasarkan metode pembelajaran dan aktivitas belajar siswa dikelompokkan menjadi enam kelompok, yaitu prestasi belajar matematika untuk metode pembelajaran dengan Alat Peraga pada kelompok aktivitas belajar siswa tinggi, sedang dan rendah serta prestasi belajar matematika untuk metode pembelajaran Konvensional pada kelompok aktivitas belajar siswa tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui rangkuman diskripsi data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3, Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan Tabel 4.4. Tabel 4.3 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dan Skor Nilai Aktivitas belajar Siswa Variabel N Mean St Deviasi Median Minimum Maksimum Prestasi 233 64,12 14,86 64 36 92 Aktivitas belajar 233 87,95 6,32 89 72 103 Tabel 4.4 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Dikelompokkan Berdasarkan Metode Pembelajaran Variabel Metode N Mean St Deviasi Median Minimum Maksimum Alat Peraga 117 68,07 13,15 68 36 92 Prestasi Konvensional 116 60,14 15,46 60 36 92 Tabel 4.5 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Variabel Aktivitas belajar N Mean St Deviasi Median Minimum Maksimum Tinggi 59 74,17 13,27 72 44 92 Sedang 114 63,12 12,90 64 36 92 Prestasi Rendah 60 56,13 14,43 56 36 80 70 Tabel 4.6 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Dikelompokkan Berdasarkan Metode Pembelajaran dan Aktivitas Belajar Siswa Variabel Metode Aktivitas belajar N Mean St Dev Median Minimum Maksimum Tinggi 26 77,69 13,15 84 52 92 Sedang 65 66,15 11,38 68 36 88 Alat Peraga Rendah 26 63,23 12,95 64 36 80 Tinggi 33 71,39 12,89 68 44 92 Sedang 49 59,10 13,79 60 36 92 Prestasi Konvensional Rendah 34 50,71 13,24 48 36 80

C. Uji Persyaratan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2007 – 2008

1 26 227

Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pokok bahasan fungsi ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas viii Smp negeri kota surakarta Tahun pelajaran 2008 2009

0 3 100

Eksperimentasi Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Ditinjau Dari Kemampuan Awal Peserta Didik Kelas IX SMP Negeri Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2008 2009

0 92 278

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK DENGAN MULTIMEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 8 237

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN “THINK PAIR SHARE” PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS IX SMP DI KOTA PALANGKA RAYA KALIMANTAN TENGAH

0 3 119

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DENGAN ALAT PERAGA PADA Eksperimentasi Pengajaran Matematika Menggunakan Metode Diskusi Dengan Alat Peraga Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa.

1 5 16

PENDAHULUAN Eksperimentasi Pengajaran Matematika Menggunakan Metode Diskusi Dengan Alat Peraga Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa.

0 0 6

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF (PISK) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 MOJOLABAN.

0 1 21

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IX F SMP NEGERI 2 SUKOHARJO SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Sumaryani | AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematik

0 0 9