32
b. Mengingat kembali luas Kubus, Balok, Prisma dan Limas.
c. Mengingat kembali hubungan antara sudut pusat, luas juring dan
panjang busur dalam lingkaran. d.
Menentukan luas Tabung, Kerucut dan Bola. e.
Mengingat kembali volume Kubus, Balok, Prisma dan Limas. f.
Menentukan volume Tabung, Kerucut dan Bola. g.
Menghitung volume Tabung, Kerucut dan Bola.
B. Penelitian Yang Relevan
1. Ira Kurniawati 2003, dengan hasil penelitiannya adalah siswa yang memiliki
aktivitas belajar tinggi memperoleh prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah.
Persamaan hasil penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada faktor aktivitas belajar. Sedangkan perbedaannya terletak pada metode
pembelajaran. 2.
Sri Supanti Nur Hayati 2004, dengan hasil penelitiannya adalah siswa yang mendapat metode pembelajaran dengan alat peraga pada pokok bahasan
Lingkaran mempunyai prestasi belajar matematika yang tinggi daripada siswa pada metode pembelajaran konvensional.
Persamaan hasil penelitian dengan penelitian yang dilakukan terletak pada metode pembelajaran dengan alat peraga. Sedangkan perbedaannya terletak
pada faktor aktivitas belajar siswa.
33
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pada kajian teori yang telah diuraikan di atas maka dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa merupakan indikasi keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan belajarnya. Siswa yang memperoleh prestasi belajar tinggi menunjukkan bahwa siswa tersebut mampu mencapai tujuan belajarnya.
Sedangkan siswa yang memperoleh prestasi belajar rendah menunjukkan bahwa siswa tersebut belum dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Banyak
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya adalah metode pembelajaran dan aktivitas belajar siswa.
1. Pengaruh Pembelajaran Dengan Alat Peraga Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa
Penggunaan metode pembelajaran cukup besar pengaruhnya terhadap keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Pemilihan metode pembelajaran yang
tidak tepat dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Agar metode pembelajaran yang digunakan tepat maka guru harus mengetahui macam-macam
metode pembelajaran dan dapat memilih salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pada pokok bahasan yang akan diajarkan. Karena tidak ada
satupun metode pembelajaran yang cocok untuk segala situasi maka dalam menggunakan metode pembelajaran harus mempertimbangkan beberapa hal,
diantaranya adalah kondisi siswa, tujuan pembelajaran, sarana dan prasarana penunjang pembelajaran serta kemampuan guru.
34
Pelajaran matematika bukanlah pelajaran yang sulit dan membosankan jika pelajaran tersebut disampaikan dengan baik dan menarik, misalnya
menggunakan alat peraga sebagai alat bantu mengajar. Belajar dibantu dengan alat peraga model akan lebih efektif dan lebih menarik dibandingkan dengan
menggunakan gambar saja. Selain itu penggunaan alat peraga dapat membangkitkan aktivitas siswa dalam mempelajari matematika, siswa menjadi
lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga kualitas belajar siwa dapat meningkat .
Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika cukup besar pengaruhnya terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Penggunaan alat peraga
akan sangat membantu siswa dalam menerima konsep yang dipelajari. Seperti pada penyampaian materi pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung
yang membahas tentang tabung, kerucut dan bola, siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang ada pada pokok bahasan tersebut. Sehingga siswa
yang memperoleh pembelajaran matematika dengan alat peraga akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran
secara konvensional.
2. Pengaruh Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa
Aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa pada saat belajar. Kurangnya aktivitas dalam belajar dapat menyebabkan siswa menjadi pasif, jenuh,
mengantuk, hilang konsentrasi dan bosan. Oleh karena itu dalam proses belajar
35
mengajar, guru harus dapat memotivasi siswanya untuk meningkatkan aktivitas belajarnya. Dengan aktivitas belajar yang tinggi siswa akan lebih mudah
menerima dan menguasai materi yang sedang dipelajari sehingga berdampak pada prestasi belajarnya. Siswa yang mempunyai aktivitas belajar yang tinggi diduga
akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar yang lebih rendah.
3. Interaksi Metode Pembelajaran dengan Aktivitas Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa
Penerapan pembelajaran matematika yang sesuai dengan pokok bahasan dan karakteristik siswa dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa sehingga akan berpengaruh juga pada prestasi belajar matematika yang lebih baik. Pada uraian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran
matematika dengan alat peraga dan aktivitas belajar siswa yang tinggi dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Pembelajaran dengan alat
peraga akan mendorong siswa menjadi lebih aktif untuk bertanya dan berdiskusi sehingga dapat memantapkan pemahaman siswa pada materi pelajaran
matematika yang nantinya berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar matematika. Siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi dalam pembelajaran
matematika dengan alat peraga akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik daripada dalam pembelajaran konvensional. Begitu juga siswa yang mempunyai
aktivitas belajar sedang dan rendah dalam pembelajaran matematika dengan alat peraga diharapkan akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik juga
36
daripada dalam pembelajaran konvensional. Jadi dalam hal ini tidak terjadi interaksi.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Prestasi belajar matematika siswa yang memperoleh metode pembelajaran
menggunakan alat peraga lebih baik daripada siswa yang memperoleh metode pembelajaran konvensional.
2. Prestasi belajar matematika pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar
tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang dan rendah.
3. Terdapat interaksi metode pembelajaran matematika dengan aktivitas belajar
siswa terhadap prestasi belajar matematika.
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Kota Surakarta kelas IX semester I tahun ajaran 20082009.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan semester gasal tahun pelajaran 2008-2009 pada bulan Juli – Desember 2008, dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Tahap persiapan Tahap persiapan meliputi pengajuan judul penelitian, penyusunan proposal
penelitian, konsultasi proposal dan pengajuan ijin tempat penelitian direncanakan berlangsung pada bulan Februari sampai Juli 2008.
b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data
dengan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2008.
c. Tahap penyelesaian Tahap penyelesaian meliputi mengolah data dan membuat laporan
penelitian dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai Desember 2008.