77
matematika sebesar 56,13. Berdasarkan nilai rerata prestasi belajar matematika tersebut nampak bahwa rerata prestasi belajar matematika pada materi Bangun
Ruang Sisi Lengkung untuk siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada rerata prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi
Lengkung untuk siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang dan rendah. Begitu juga rerata prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi
Lengkung untuk siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang lebih baik daripada rerata prestasi belajar matematika untuk siswa yang mempunyai aktivitas
belajar rendah.
3. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini mengatakan bahwa “terdapat interaksi metode pembelajaran matematika dengan aktivitas belajar siswa
terhadap prestasi belajar matematika” Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai uji
F
ab
= 1,232 lebih kecil dari nilai F
0,05; 2; 227
= 3,00 H
0ab
tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi metode pembelajaran matematika dengan aktivitas
belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Jadi dapat disimpulkan bahwa perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan metode
pembelajaran dengan Alat Peraga dan Konvensional konsisten pada masing- masing tingkat aktivitas belajar dan perbedaan antara masing-masing tingkat
aktivitas belajar konsisten pada setiap metode pembelajaran.
78
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memperoleh metode pembelajaran menggunakan alat peraga dengan siswa yang
memperoleh metode pembelajaran konvensional, yaitu siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan Alat Peraga mempunyai prestasi belajar
matematika untuk materi Bangun Ruang Sisi Lengkung yang lebih tinggibaik daripada siswa yang mendapatkan model pembelajaran Konvensional.
2. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang mempunyai
aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah, yaitu siswa dengan aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika untuk materi Bangun Ruang Sisi
Lengkung yang lebih tinggibaik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah, begitu juga siswa dengan aktivitas belajar sedang mempunyai
prestasi belajar matematika untuk materi Bangun Ruang Sisi Lengkung yang lebih tinggibaik daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah.
3. Tidak terdapat interaksi metode pembelajaran matematika dengan aktivitas
belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, artinya perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran
dengan Alat Peraga dan Konvensional konsisten pada masing-masing tingkat