Pengembangan Instrumen METODE PENELITIAN

111 yang dihadapi subjek. Tes, diberikan kepada siswa untuk mengetahui keberhasilan model pembelajaran yang diimplementasikan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir pada hasil.

D. Pengembangan Instrumen

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikaitkan dengan tahap- tahap penelitian yaitu tahap penelitian awal, berupa studi pendahuluan, teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, termasuk kajian literatur, wawancara, observasi dan angket, yang dikembangkan baik untuk guru maupun untuk siswa. Pada tahap pengembangan model dikembangkan instrumen angket, obsevasi kelas dan instrumen hasil belajar berupa tes. 1. Studi dokumenter Studi dokumenter dilakukan terhadap administrasi kelengkapan mengajar guru, yaitu pengajaran yang disusun oleh guru mata pelajaran sejarah, sumber yang digunakan dan data-data lainnya yang mendukung. Studi dokumenter juga mengungkap ketersediaan dokumen yang ada, sesuai dengan tahapan proses pembelajaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran. 2. Instrumen Angket questionnaire Angket digunakan dalam kegiatan penelitian pra survei dan pada saat pengembangan model. Responden dalam penelitian ini adalah guru sejarah dan siswa SMA kelas X semester genap tahun ajaran 20102011. Penggunaan angket dimaksudkan untuk mendapatkan data mengenai implementasi pembelajaran 112 sejarah di SMA, aktivitas belajar siswa, kemampuan dan kinerja guru, pemanfaatan sarana, fasilitas dan lingkungan. Angket disusun dengan cara gabungan, yaitu terdiri dari butir pertanyaan berstruktur dan butir pertanyaan terbuka Sudjana, 1989:103. Hal ini didasarkan pada alasan untuk memudahkan responden dalam memberikan jawaban dan dapat menggali informasi yang lebih luas, Penggunaan angket pada tahap pra survei ditujukan untuk guru dan untuk siswa. Instrumen angket untuk guru, secara garis besar dikembangkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, yang mencakup pengalaman mengajar, pengembangan rencana pengajaran, penerapan pengajaran sejarah, dan evaluasi pengajaran sejarah. Angket ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan kondisi pembelajaran yang telah dilakukan guru. Instrumen angket untuk guru dikembangkan melalui 56 butir pertanyaan untuk menjaring data berkenaan dengan aspek-aspek identitas, aktualisasi diri, pandangan guru terhadap sejarah, pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMA, pengembangan keterampilan berpikir siswa, sarana prasarana yang mendukung pembelajaran sejarah, evaluasi pembelajaran sejarah dan iklim sosial dan psikologis di sekolah. Angket untuk siswa diberikan kepada siswa SMA kelas X yang dikembangkan melalui 20 butir pertanyaan untuk mengetahui pendapat siswa tentang pembelajaran sejarah di sekolah selama ini. 3. Instrumen Kegiatan observasi Kelas Dalam penelitian ini, observasi kelas dilakukan pada saat penelitian pra survei dan tahap pengembangan model inkuiri. Observasi dilakukan 113 terhadap proses penerapan model untuk mengetahui secara langsung kendala hambatan yang dihadapi di kelas pada saat implementasi pengembangan model tersebut. Kegiatan observasi dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui penelitian pendahuluan penelitian pra survei, yakni dengan cara mengamati langsung kegiatan pembelajaran sejarah yang sedang berlangsung. Setiap kondisi diamati mulai dari perencanaan pembelajaranmembuka pelajaran, tahap kegiatan inti sampai dengan penutup. Tahap kedua, kegiatan observasi dilakukan pada tahap pengembangan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran sejarah. Data yang dikumpulkan meliputi; aktivitas siswa, aktivitas guru, serta kondisi dan suasana yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada uji coba terbatas dan uji coba secara luas. 4. Instrumen Hasil Belajar Instrumen hasil belajar dikembangkan dalam bentuk tes, dan tes yang digunakan adalah tes subjektif, yaitu tes yang mengukur kemajuan belajar yang memerlukan jawaban terbuka dan uraian. Bentuk tes ini peneliti anggap cocok untuk model yang akan dikembangkan karena jawabannya memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya pun menjurus kepada kognitif tingkat tinggi Arikunto, 2007:162. Hasil belajar berkenaan dengan kemampuan menyeleksi, mengorganisasi, mengintegrasi, menghubungkan, dan mengevaluasi gagasan yang membutuhkan jawaban yang lebih terbuka, dan hal ini dapat dicapai melalui tes subjektif. 114 Dalam penelitian ini instrumen hasil belajar tidak dilakukan uji validitas dan uji realibilitas. Hal tersebut merujuk kepada pendapat Kamarga 2000:115 bahwa pertimbangan tidak dilakukannya uji validasi dan uji reliabilitas pada hasil penilaian apabila penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil tes tulis semata tetapi juga mempertimbangkan aspek penampilan performance siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian instrumen hasil belajar hanya sampai kepada pertimbangan ahli dalam hal ini guru bidang studi dan pembimbing. Indikator keterampilan berpikir yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu a keterampilan merumuskan masalah, b keterampilan membuat hipotesis, c keterampilan mengumpulkan data, d keterampilan menguji hipotesis, dan e keterampilan membuat kesimpulan.

E. Analisis Data