157
• Menanamkan manfaat penting tentang
materi yang sedang dibahas kebenarannya
• Jika individu dapat
membuktikan hipotesisnya tersebut, maka akan mendorong
individu itu untuk berpikir lebih lanjut
Elaborasi: Mengumpulkan
data heuristik •
Membangkitkan respon untuk mengetahui sejauhmana keingintahuan
siswa dengan cara melakukan tanya jawab dan pencarian data informasi
agar terjadi pembelajaran yang lebih mendalam
• Membantu kegiatan-kegiatan dan
menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran belajar
mereka •
Siswa mengumpulkan data informasi mengenai peristiwa
yang mereka lihat atau yang mereka dapat, seperti buku
sumber, tajuk rencana dari surat kabar, maupun dari sumber
internet.
Konfirmasi: Menguji hipotesis
kritik •
Mendorong, membimbing dan menilai kemampuan keterampilan berpikir
siswa •
Menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data
• Menciptakan pengembangan
berpikir siswa melalui pengujian hipotesis melalui kerja kelompok
dengan didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan
.
3. Penutup Menyimpulkan
• Menanamkan kemampuan untuk
mendemonstrasikan materi dan menyelesaikan masalah dari materi
yang telah dibahas
• Mengadakan refleksi umpan balik
terhadap tujuan materi yang telah berhasil dikuasai siswa dan materi
mana yang perlu diperbaiki.
• Memotivasi dan mendorong masing-
masing siswa •
Mengevaluasi keberhasilan pembelajaran
• Mempresentasikan materi
berdasarkan hasil yang telah didiskusikan
• Memberi perhatian dengan cara
memberikan reward dan punishment kepada siswa
• Membantu siswa untuk
memahami kekurangan, perasaan dan bakat yang dimiliki siswa
• Bersama-sama melakukan
refleksi materi yang telah dibahas dan mengadakan
evaluasi, baik secara tes, ataupun non tes pada proses dan hasil
pembelajaran
E. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Buku teks siswa kelas X
Herimanto 2009. Sejarah: Pembelajaran Sejarah Interaktif. Jakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Badrika, I Wayan 2006. Sejarah untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
2. Buku-buku sejarah yang relevan
3. Informasi dari media cetak, elektronik
F. Penilaian
1. Penilaian tes 2. Penilaian non tes evaluasi dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar
158
Mengetahui, Maret 2011 Kepala Sekolah Guru Sejarah
Bagan 3.4 Format RPP awal model pembelajaran inkuri
2. Prosedur Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri
Pengembangan prosedur implementasi model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan ketampilan berpikir berdasarkan desain rencana pembelajaran
yang digunakan dalam RPP di atas, pada umumnya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu1 kegiatan awal, 2 kegiatan inti, dan 3 penutup.
Pendahuluan Kegiatan awal diisi dengan tahap perumusan masalah.
Pada kegiatan awal ini, yang dilakukan guru adalah menyampaikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran berlangsung dan pengkondisian siswa untuk
belajar melalui model inkuiri. Pada tahap ini, dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan merumuskan
masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan. Merumuskan masalah merupakan langkah yang membawa siswa pada suatu persoalan masalah yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Teka-teki dalam rumusan
masalah tersebut tentu memerlukan jawaban, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban tersebut yang sangat
penting dalam pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses ini, siswa akan memperoleh pengalaman sebagai upaya mengembangkan mental melalui
proses berpikir.
159
Kegiatan inti, mengacu pada standar proses dari BSNP 2007 terdiri dari
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dikaitkan dengan langkah inkuiri, proses eksplorasi mencakup perumusan hipotesis. Salah satu cara yang dapat dilakukan
guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. Dengan
demikian, siswa dapat berperan aktif untuk menyampaikan pendapatnya baik secara individu maupun kelompok.
Proses elaborasi mencakup pengumpulan data. Pengumpulan data, jika dikaitkan dengan metodologi sejarah, identik dengan langkah heuristik, yang
merupakan langkah pertama, di mana siswa diberi tugas melalui kegiatan diskusi, untuk selanjutnya dapat menyajikan hasil kerjanya tersebut dalam
bentuk presentasi. Proses pemgumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Ada beberapa teknik pengum- pulan data yang dapat dipergunakan dalam metode sejarah, seperti: studi
kepustakaan, pengamatan lapangan, wawancara interview. Dapat pula digunakan teknik lain seperti questionnaires, pendekatan tematis topical
approach beserta berbagai perangkat ilmu bantu lainnya, terutama digunakan terhadap topik yang mengarah kepada studi kasus case study. Dalam
pengumpulan data, siswa dibimbing untuk mengumpulkan data berupa informasi dari berbagai sumber, baik yang berasal dari buku sumber lain, surat
160
kabar dan dari internet. Pengumpulan sumber tersebut berhubungan dengan materi yang akan dibahas.
Dalam kegiatan konfirmasi, kegiatan yang dilakukan adalah menguji hipotesis, yakni menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan
data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya,
kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi
harus didukung
oleh data
yang ditemukan
dan dapat
dipertanggungjawabkan. Pengujian hipotesis ini erat kaitannya dengan kritik dalam metodologi sejarah. Hasil pengerjaan studi sejarah yang akademis atau
kritis memerlukan data-data yang telah teruji. Oleh karena itu, data-data yang diperoleh melalui tahapan heuristik terlebih dahulu harus dikritik atau disaring
sehingga diperoleh fakta-fakta yang sobjektif mungkin. Dalam melakukan kritik, kadangkala diperlukan pengetahuan dan penghayatan kultural tentang si-
tuasi dan kondisi dimana dokumen tersebut dibuat. Dalam kegiatan inti ini, peran guru sebagai fasilitator dan motivator. Sebagai fasilitator, guru
memfasilitasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Guru menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa. Peran ini sangat penting
karena mampu membantu kelancaran langkah-langkah inkuiri, termasuk dalam kegiatan diskusi. Guru juga membimbing dan mengarahkan jalannya serta
membantu kelancaran diskusi.
Langkah terakhir adalah kegiatan penutup. Dalam kegiatan ini, langkah
inkuiri yang tercakup di sini adalah penyimpulan. Merumuskan kesimpulan
161
merupakan gong-nya proses pembelajaran. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat, sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang
relevan. Pada langkah ini, guru juga melakukan refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Selain mempersiapkan RPP, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru sebelumnya antara lain, memberi penjelasan tentang prosedur inkuiri,
pembuatan LKS, dan pembagian tugas dalam kelompok. Pembuatan LKS yang dirancang khusus untuk peningkatan berpikir siswa perlu dipersiapkan dengan
tujuan untuk memberi arah terhadap permasalahan yang akan dipecahkan selama proses pembelajaran. Mengenai persiapan pembentukan kelompok
dimaksudkan pada saat kegiatan pembelajaran memasuki kegiatan diskusi kelompok siswa sudah siap dengan kelompoknya. Hal penting dalam
mempersiapkan kelompok ini adalah memperhatikan heterogenitas kemampuan akademik, sehingga siswa yang kurang bisa terbantu, begitu juga dengan
persiapan pencarian informasi dari berbagai sumber baik itu surat kabar, internet atau narasumber lainnya yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan
akan lebih mengefektifkan pelaksanaan model ini. Untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa dalam pembelajaran
sejarah, maka diperlukan media yang berfungsi untuk membantu tercapainya tujuan yang diharapkan. Melalui inkuiri, siswa memiliki banyak kesempatan
untuk belajar dari berbagai sumber informasi secara mandiri maupun kelompok, baik media cetak maupun media elektronik. Pada penelitian ini, ada media yang
162
dikembangkan oleh guru, ada pula media yang digunakan siswa dalam pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan keterampilan berpikir.
Pengembangan media pembelajaran digunakan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Dalam model pembelajaran inkuiri, guru diberikan
keleluasaan untuk memilih media pembelajaran yang sesuai relevan dengan materi pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Media yang
dikembangkan dapat berupa media grafis dan elektronik. Media grafis yang dikembangkan guru diantaranya yaitu media gambar, media tabel atau bagan.
Media gambar ditunjukkan oleh penjelasan konsep secara singkat oleh guru, kemudian siswa diminta untuk menganalisis gambar tersebut. Media ini
membantu guru untuk memancing siswa dalam merumuskan masalah. Media bagan atau tabel dibuat dan dikembangkan dengan cara membuat bagan atau
peta konsep yang menghubungkan materi masa lalu dengan kehidupan kontekstual yang relevan, di samping itu juga untuk mendorong keingintahuan
siswa dan mempermudah siswa dalam merumuskan hipotesis. Dengan demikian, maka pemahaman siswa diharapkan lebih mendalam. Melalui
beberapa media tersebut, maka siswa dapat melakukan analisis, mendapatakan pemahaman yang mendalam terhadap permasalahan tertentu, dan dapat
meningkatkan keterampilan berpikir siswa pada pembelajaran sejarah.
3. Pengembangan Alat Evaluasi Model Pembelajaran Inkuiri
Rancangan model pembelajaran inkuiri bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa pada pembelajaran sejarah di SMA. Untuk
163
mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pada perencanaan model pembelajaran inkuiri ini, maka diperlukan suatu alat yang dapat mengukurnya sebagai
kegiatan evaluasi. Alat evaluasi yang digunakan berupa evaluasi proses observasi kegiatan kelas dan evaluasi hasil pada akhir pembelajaran yang
dikembangkan berupa tes, yang bersifat deskriptif. Evaluasi proses dilakukan melalui observasi atau pengamatan kegiatan
aktivitas siswa pada saat merumuskan masalah, menentukan hipotesis, menguji hipotesis dan pelaksanaan diskusi selama proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan siswa yang diamati mencakup mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat , mencari informasi dan menyimpulkan.
Perilaku yang diamati dilakukan dengan cara diceklis pada format yang telah disediakan.
I. Pengembangan dan Pelaksanaan Uji Coba Model
1. Uji Coba Terbatas
Berdasarkan desain awal model pembelajaran inkuiri dan format RPP awal model pembelajaran inkuiri, diadakanlah uji coba berupa uji coba terbatas
dan uji coba luas.
a. Uji Coba Terbatas I
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Uji Coba Terbatas 1
Setelah melalui diskusi dengan guru mata pelajaran sejarah, maka dihasilkan
rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP
yang akan
164
diimplementasikan sesuai dengan prosedur model inkuiri. Dari diskusi tersebut, dihasilkan draft RPP untuk uji coba 1 sebagai berikut :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP I
Mata pelajaran : Sejarah Kelas semester : X 2
Standar Kompetensi : Menganalisa kehidupan Awal Masyarakat Indonesia Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Ciri-Ciri Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat
Pada Masa Pra aksara pada masa food gathering dan masa food producing
Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran 1x 45 menit
G. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1.
Menganalisis perkembangan minimal 2 ciri-ciri sosial-budaya masyarakat pada masa pra aksara
2. Menganalisis perkembangan minimal 2 ciri-ciri kehidupan ekonomi masyarakat pada
masa pra aksara 3.
Membedakan perkembangan ciri sosial, budaya, ekonomi antara masa food gathering dan masa food producing
4. Menjelaskan 2 karakteristik zaman pra aksara yang ada di Indonesia dengan
menggunakan kata-kata sendiri 5.
Menganalisis karakteristik sosial budaya masyarakat pra aksara jika dihubungkan dengan karakteristik sosial-budaya pada masa modern
H. Materi Pembelajaran
Kehidupan Sosial-Budaya Ekonomi Masyarakat Pra Aksara •
Karakteristik kehidupan sosial-budaya masyarakat pada masa berpindah tempatfood gathering dan masa menetap food producing
• Karakteristik sosial-ekonomi kehidupan awal masyarakat pra aksara masa food
gathering dan masa food producing dengan karakteristik sosial-ekonomi kehidupan masyarakat modern
• Karakteristik sosial-budaya-ekonomi kehidupan awal masyarakat pra aksara dengan
karakteristik sosial-budaya-ekonomi kehidupan masyarakat modern misalnya a pola kepemimpinan primus interpares , b perbandingan peran wanita pada masa pra aksara
dengan masa modern.
I. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanya jawab, penugasan.
J. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal
•
Melakukan persiapan untuk melakukan proses pembelajaran
•
Menyampaikan tujuan pembelajaran
•
Mengungkap pengalaman belajar siswa sebagai apersepsi
•
Guru menjelaskan prosedur inkuiri yang akan digunakan dalam proses pembelajaran merumuskan masalah a
165 •
Melakukan Pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar •
Melalui tanya-jawab siswa bersama-sama guru merumuskan permasalahan mengenai materi yang akan dibahas
2. Kegiatan Inti membuat hipotesis b
• siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara terhadap permasalahan yang
sedang dikaji dan perlu diuji kebenarannya •
Siswa bersama-sama guru merumuskan hipotesis atau jawaban sementara tentang permasalahan dirumuskan sebelumnya.
mengumpulkan data heuristik c
• Melalui kelompok, siswa mencari informasi tentang data dari berbagai sumber yang
sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas. •
Siswa mengumpulkan dan mendiskusikan data informasi mengenai peristiwa yang mereka temukan.
menguji hipotesis kritik d
• Menciptakan pengembangan berpikir siswa melalui pengujian hipotesis dengan kerja
kelompok yang didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan
3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan e
• Siswa mempresentasikan materi berdasarkan hasil yang telah didiskusikan
• Dengan bimbingan guru , siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi sebagai
kesimpulan akhir kelas yang dihubungkan dengan rumusan permasalahan awal yang dirumuskan berdasarkan refleksi dari hasil tanya jawab dan diskusi kelas.
• Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan pos test
• Penugasan
K. Sumber dan Media Pembelajaran
4. Buku teks siswa kelas X
Herimanto 2009. Sejarah: Pembelajaran Sejarah Interaktif. Jakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Badrika, I Wayan 2006. Sejarah untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
5. Buku-buku sejarah yang relevan
6. Informasi dari media cetak, elektronik, internet
L. Penilaian