Lokasi dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Disain Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Desa Sungai Ambangah Kecamatan Sungai Raya, dan Desa Pasak Piang Kecamatan Sungai Ambawang, terletak di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling, yaitu dipilih langsung dua desa tersebut. Oleh karena itu, penelusuran data dan informasi mencakup kedua desa yang bersangkutan. Kemudian dari dua desa terpilih ditentukan secara sengaja petani yang tinggal di kawasan dan sekitar rawa lebak. Penelitian lapangan untuk memperoleh data dan informasi faktual sesuai dengan tujuan dan persoalan yang dikaji. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Februari 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010. [a] [b] [c] [d] Gambar 2 Peta lokasi penelitian: [a] Provinsi Kalimantan Barat, [b] Kabupaten Kubu Raya, [c] Kecamatan Sungai Raya, dan [d] Kecamatan Sungai Ambawang

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dan disesuaikan dengan data yang dikumpulkan terdiri dari: 1 bahan kimia dan Munsell Soil Color Chart yang digunakan untuk analisis kimia dan fisik tanah; 2 wadah untuk sampel tanah berupa plastik; 3 bahan kuesioner untuk keperluan wawancara; dan 4 peta lokasi. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dan disesuaikan dengan data yang dikumpulkan terdiri dari; bor tanah, pH meter, GPS, kompas, kamera seperangkat alat laboratorium untuk analisis tanah, dan alat tulis kantor.

3.3 Disain Penelitian

Tahap awal dari penelitian ini dimulai dengan memotret secara menyeluruh dan komprehensif keadaan karakteristik rawa lebak dan persoalan berkenaan dengan masyarakat petani di sekitar rawa lebak, selanjutnya merumuskan atau mendisain model berdasarkan keadaan tersebut. Aspek utama yang menjadi fokus perhatian adalah mengidentifikasi dan memetakan interaksi antara petani dengan rawa lebak serta elemen-elemen kunci yang mempengaruhinya. Setelah melakukan identifikasi dan pemetaan interaksi kemudian dilanjutkan dengan identifikasi kebutuhan petani menurut skala prioritasnya Storey, 1999. Kebutuhan diilustrasikan sebagai suatu hubungan yang saling terkait. Elemen-elemen kunci yang menjadi dasar pengelolaan diperoleh dengan mengidentifikasi dan memilah sejumlah faktor penting yang diperoleh secara parsial pada masing-masing dimensi penelitian yang dikaji. Selanjutnya elemen kunci yang diperoleh dikonfirmasikan kembali melalui diskusi bersama dengan pakar dan stakeholder terkait dalam bentuk expert meetingfocus group discussion. Dengan demikian maka proses dan mekanisme perumusan disain pengelolaan rawa lebak merupakan kesepakatan atau hasil bersama oleh seluruh stakeholder Schonhuth dan Kievelitz, 1984. Disain penelitian pada Gambar 3 menunjukkan tahapan dan alur kegiatan yang dilakukan dalam penyelesaian studi ini. Dalam hal ini sasaran akhir yang ingin dicapai adalah disain model pengelolaan rawa lebak berbasis sumberdaya lokal untuk pengembangan usahatani secara berkalanjutan tujuan umum penelitian. Untuk keperluan perumusan model, maka dilakukan pengkajian terhadap aspek biofisik, sosial ekonomi petani, kelembagaan, serta sarana dan prasarana yang ada di kawasan rawa lebak. Pada masing-masing aspek kajian yang ditelaah dilakukan pengumpulan data dan informasi sesuai dengan variabel dan parameter yang diukur. Data dan informasi yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara parsial dengan menggunakan berbagai instrumen dan alat analisis disesuaikan dengan substansi yang ditelaahdikaji. Hasil analisis parsial dan fakta-fakta aktual lainnya yang diperoleh di lapangan kemudian disintesis secara deskriptif untuk dijadikan dasar penyusunan model sesuai dengan sasaran dan tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini tujuan penelitian 1, 2, 3, 4, dan 5 merupakan tujuan antara yang disintesis untuk menjawab tujuan penelitian 6 sebagai tujuan umum penelitian. Secara rinci struktur tujuan, metode, variabel analisis, dan keluaran penelitian dapat dilihat pada Gambar 3 Ket: aliran informasi dan kesatuan atribut yg disentesis untuk menyusun model Gambar 3 Struktur tujuan, metode, variabel dan keluaranoutput penelitian TUJUAN PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA VARIABEL DATAINFORMASI KELUARANOUTPUT PENELITIAN ANALISIS DATA Tujuan 1: Karakteristik rawa lebak dan petani Tujuan 2: Analisis kesesuaian lahan Tujuan 3: Analisis kelayakan usahatani Tujuan 4: Mengetahui indeks dan status keberlanjutan dan variabel dominan 1. Survey: pengamatan langsung, pengambilan contoh tanah dan wawancara - Sui Ambangah - Pasak Piang 2. Wawancara dan PRA: - Sui Ambangah - Pasak Piang Tujuan 5: Disain model dan kebijakan pengelolaan rawa lebak berkelanjutan 3. Observasi - Kawasan RL - Diluar Kaw. RL 4. Penelusuran dokumen: - Laporan penelitian - Laporan dinas - Dokumen2 lainnya 1. Karakteristik rawa lebak 2. Karakteristik sosekbud petani 3. Pendapatan kebutuhan RT 1. Teknis budidaya RL 2. Penggunaan saprotan 3. Sarana prasarana pendukung 5. Wawancara mendalam - Pakar - Informan kunci 1. Kondisi biofisik RL 2. Fakta dan fenomena lainya 1. Datainformasi SDA,SDM,SDT lokal, utilitas, dll 2. Jenis kegiatanproyek, kebijakan serta hasil pelaks. 1. Masalah-masalah dlm pengelolaan. RL 2. Alternatif solusi pemecahan masalah 3. Harapan di masa depan 1. Deskriptif 2. Analisis kesesuaian lahan 3. Analisis RC; BC 4. Analisis KHL 1. Analisis MDS 2. Analisis leverage 3. Monte Carlo 1. Analisis stakeholder 2. Analisis prospektif Sintesis 1. Jenis rawa lebak 2. Struktur pendapatan pengeluaran RT 3. Keragaan petani,dan usahatani 1. Indeks status keberlanjutan 2. Atribut penting 3. Nilai random error 1. Faktor penting 2. Faktor-faktor yg berpengaruh Model Pengelolaan RL Berkelanjutan 26 Sumberdaya lokal

3.4 Rancangan Penelitian