Masalah Gizi Anak Gizi Anak
oleh menurunnya
daya tahan
tubuh terhadap
infeksi karena
ketidakmampuannya membentuk antibodi dalam jumlah yang cukup Almatsier, 2009.
Asupan protein untuk penderita HIV lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak terinfeksi. Sebesar 12
– 15 protein dibutuhkan dari total asupan energi yang dibutuhkan. Sedangkan untuk asupan lemak, belum ada
penelitian bahwa ada tambahan asupan lemak untuk penderita HIV. Zat gizi penting penghasil energi lainnya adalah lemak. 1 gram lemak
menghasilkan 9 Kkal energi. Sebagai simpanan lemak, lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Simpanan lemak ini berasal dari
konsumsi karbohidrat, protein dan lemak yang berlebihan. Selain sebagai sumber energi terbesar, lemak memiliki fungsi memelihara suhu tubuh,
sebagai alat angkut vitamin larut lemak, dan pelindung organ tubuh Almatsier, 2009.
Meskipun menurut WHO 2003, belum ada penelitian yang menyatakan lemak dibutuhkan lebih oleh orang yang terinfeksi HIV namun,
lemak dibutuhkan untuk mereka yang sedang menjalani terapi antiretroviral atau mengalami diare berkepanjangan. Menurut Almatsier 2004, lemak yang
dibutuhakan untuk penderita HIV adalah dalam jumlah yang cukup yaitu 10- 25 dari kebutuhan energi total. Jenis lemak disesuaikan dengan toleransi
pasien. Selain asupan zat gizi makro, zat gizi mikro juga perlu diperhatikan
guna pengobatan dan menjaga kondisi penderita HIV. Sebuah penelitian
menyarankan penambahan asupan beberapa vitamin untuk meningkatkan imunitas, seperti vitamin B kompleks, vitamin C dan E. Menurut Almatsier
2004, syarat diet HIV-AIDS membutuhkan vitamin dan mineral tinggi yaitu 1 ½ kali 150 Angka Kecukupan Gizi AKG, terutama vitamin A, B
12
, C, E, folat, kalsium, magnesium, seng dan selenium.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemenuhan asupan gizi dapat membantu anak terinfeksi HIV dengan status gizi kurang dalam
penyembuhan dari diare akut Arpadi, 2005. Menurut Arpadi 2011 , asupan gizi yang baik merupakan kunci dari
gaya hidup yang sehat untuk anak dengan HIVAIDS. Asupan gizi yang optimal akan membantu mendorong fungsi imunitas, memaksimalkan terapi
Antiretroviral mengurangi resiko terkena penyakit kronis, serta membantu untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik Jama, 2010.