HIV-AIDS pada Anak TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Novita 2011, masalah kesehatan yang muncul pada fase anak-anak misalnya, kesulitan anak untuk makan karena terobsesi ingin main, asupan gizi yang tidak seimbang, rentannya fisik anak, dan ancaman keracunan akibat dari kebiasaan makan di luar. Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan sosial anak dibaca sebagai bagian dari peran nyata orang tua dalam memberikan pelayanan kepada anak-anaknya. Seorang anak yang kurang gizi, sesungguhnya menjadi bukti lemahnya peran orang tua dalam memberikan asupan yang seimbang dan berkualitas. Kurniasih 2010 dalam hal ini menyarankan orang tua untuk kreatif “membujuk” anak agar mau makan makanan bervariasi dan bergizi sesuai kebutuhannya. Orang tua disarankan memperkenalkan beraneka ragam makanan sejak dini kepada anak. Orang tua juga dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan akan camilan sehat di rumah. Selain sehat, makanan dari rumah juga terjamin lebih sehat dan aman.

2.4 Gizi Anak HIV-AIDS

2.4.1 Kebutuhan Gizi Anak HIV dan Fungsi Zat Gizi untuk Anak HIV

Berdasarkan WHO 2003, asupan gizi yang cukup adalah cara yang dapat dicapai dengan mengkonsumsi asupan makanan yang sehat dan seimbang. Hal ini penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup semua individu tanpa memperhatikan status HIV. Secara substansial, pangan yang dikonsumsi setiap hari terdiri atas protein, karbohidrat, lemak serta alkohol yang dioksidasi untuk menghasilkan energi. Protein, karbohidrat dan lemak, tentu saja sangat heterogen, dan tampaknya campuran dari ‘bahan bakar’ ini mempengaruhi fungsi jangka panjang manusia Siagian, 2010. Energi dibutuhkan lebih banyak pada penderita HIV guna menjaga berat badan dan aktivitas fisik juga pertumbuhan. Kebutuhan energi untuk anak HIV lebih besar 10 dari anak yang tidak terinfeksi HIV. Bahkan untuk anak yang mengalami penurunan berat badan dibutuhkan tambahan asupan energi sebesar 50 – 100 dari asupan energi untuk anak tanpa HIV. Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi yang memiliki peranan utama sebagai penyedia glukosa bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan sistem saraf. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 Kkal energi. Kekuranga asupan karbohidrat selain menyebabkan kurangnya asupan energi, kekurangan karbohidrat juga menyebabkan pertumbuhan terganggu, ketidakseimbangan natrium, PH cairan tubuh menurun dan dehidrasi Almatsier, 2009. Zat gizi penting lainnya dalah protein. Protein merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yiatu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.fungsi protein lainnya yang sangat penting adalah pembentukan antibodi. Tinginya tingkat kematian pada anak-anak yang menderita gizi kurang kebanyakan disebakan