Teori Rasa Ketergantungan sense of depends Teori Instink Keagamaan

50 51 PSIKOLOGI AGAMA PSIKOLOGI AGAMA

B. TEORI PERTUMBUHAN AGAMA PADA ANAK

Sebelum kita membicarakan perkembangan jiwa beragama pada anak-anak ada baiknya kita telaah terlebih dahulu teori tentang pertum- buhan jiwa beragama pada anak. Ada dua teori besar yang menjelaskan pertumbuhan jiwa beragama pada anak-anak. Kedua teori tersebut adalah teori ketergantungan sense of depends dari Thomas dan teori instink kea- gamaan dari Woodworth.

1. Teori Rasa Ketergantungan sense of depends

Teori yang dikemukan oleh Thomas ini menyatakan bahwa ada empat kebutuhan pokok manusia, sehingga teori ini disebut juga dengan teori 4 kebutuhan four wishes. Menurut Thomas manusia dilahirkan dengan empat kebutuhankeinginan utama yaitu: a. Keinginan untuk perlindungan security wish b. Keinginan untuk mendapatkan pengalaman baru new experience wish c. Keinginan untuk mendapatkan tanggapan response wish, dan d. Keinginan untuk dikenal recognation wish Dari keinginan-keinginan ini berkembang kebutuhan dan keter- gantungan manusia terhadap manusia, dan manusia terhadap Tuhannya. Pada awalnya anak-anak menganggap orangtuanya dapat memenuhi semua kebutuhannya. Orangtua dapat menjadi penjaga, pelindung, dan penyedia semua kebutuhannya. Namun pada akhirnya anak-anak mengetahui bahwa orangtua mereka memiliki keterbatasan dan memer- lukan perlindungan dari zat yang lebih kuat dari dirinya, bahkan dari seluruh manusia yaitu Tuhan. Berdasarkan proses sosialisasi inilah menurut Thomas muncul rasa keagamaan pada anak.

2. Teori Instink Keagamaan

Menurut Woodworth, bayi yang baru dilahirkan sudah memiliki instink keagamaan, sebagai salah satu dari beberapa instink yang dibawa anak sejak lahir. Instink keagamaan ini belum terlihat pada diri anak karena fungsi kejiwaan yang menopang berfungsinya instink keagamaan ter- sebut belum sempurna. Misalnya instink sosial anak sebagai potensi bawaan sebagai makhluk sosial homo socius baru akan berfungsi setelah anak 2. Posnatal stages: Parturate : Pada saan ia lahir ke dunia sampai pada Neonate, 2 dua bulan pertama setelah anak lahir kedunia, Infant : 2 tahun pertama, setelah anak lahir ke dunia, Preschool child : Pada usia 6;0 – 9;0 tahun, Intermediate School : pada usia 9;0 –12;0 tahun. Oswald Kroh berpendapat perkembangan jiwa anak berjalan secara evolutif. Pada proses tersebut pada waktu-waktu tertentu mangalami kegoncangan aktivitas revolusi. Kegoncangan ini oleh Kroh disebut ‘Trotz Periode’. Umumnya tiap anak akan mengalaminya sebanyak dua kali, yakni trotz I sekitar usia 34 tahun. Trotz II usia 12 tahun bagi putri dan usia 13 tahun bagi laki-laki. Kroh membagi tahap perkembangan anak sebagai berikut: 1. Dari lahir hingga trotz periode I disebut sebagai masa anak awal 0;0 – 03;004;0 2. Dari Trotz periode I Hinga Trotz periode II disebut masa keserasian bersekolah 03;004;0- – 12;013;0 Charlotte membagi perkembangan anak menjadi 4 empat fase, yaitu: 1. Fase I 0;0 – 1;0, Pada fase ini perkembangan sikap subyektif menuju obyektif, 2. Fase II 1;0 – 4;0, Pada fase ini makin meluasnya hubungan pada benda-benda sekitarnya, atau mengenal dunia secara subyektif. 3. Fase III 40 – 8;0, Pada fase ini individu memasukkan dirinya ke dalam masyarakat secara obyektif, adanya hubungan diri dengan lingkungan sosial dan mulai menyadari akan kerja,tugas serta prestasi. 4. Fase IV 8;0 – 13;0, Pada fase ini mulai munculnya minat ke dunia obyek sampai pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar Havigurst meninjau perkembangan anak global yakni sebagai berikut: 1. 0;0 – 6;0 masa infacy and early childhood 2. 6;0 – 12;0 masa midle childhood 52 53 PSIKOLOGI AGAMA PSIKOLOGI AGAMA Selanjutnya dipahami juga, bahwa fitrah adalah bagian dan khalq pen- ciptaan Allah. Kalau kita memahami kata la pada ayat tersebut dalam arti “tidak”, maka ini berarti bahwa seseorang tidak dapat menghindar dari fitrah itu. Dalam konteks ayat ini, ia berarti bahwa fitrah keagamaan akan melekat pada diri manusia untuk selama lamanya, walaupun boleh jadi tidak diakui atau diabaikannya.

C. TAHAP PERKEMBANGAN JIWA BERAGAMA PADA ANAK