4 4 45
PSIKOLOGI AGAMA PSIKOLOGI AGAMA
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi
Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai- sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap
mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
4. Membina hubungan baik dengan manusia
Di dalam agama Islam diajarkan bahwa manusia yang paling baik adalah manusia yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Orang-
orang yang beriman selalu menjadi orang yang mendatangkan keun- tungan bagi orang-orang di sekitarnya. Rasulullah menjelaskan sebaik-
baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat untuk manusia yang lainnya khairunn
â
s anfa’uhum linnaas. Menjadi orang yang berman- faat bagi orang lain merupakan perkara yang sangat dianjurkan oleh
agama. Hal ini menjadi indikator berfungsinya nilai kemanusiaan yang sebenarnya. Eksistensi manusia sebenarnya ditentukan oleh kemanfaatan-
nya pada yang lain. Adakah dia berguna bagi orang lain, atau malah seba- liknya menjadi parasit buat yang lainnya. Permisalan umum yang sering
diungkapkan adalah “hiduplah bagai seekor lebah, jangan seperti lalat.”
Seekor lebah dia hidup selalu dari yang indahbersih, dia hinggap di tangkai bunga tanpa mematahkannya, dia mengeluarkan sesuatu
dzat yang sangat berguna atau menyehatkan yaitu madu. Sedangkan lalat, dia hidup selalu di lingkungan yang kotor, memberikan atau menye-
barkan penyakit ke mana-mana.
Nabi Saw bersabda, “Orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang dijauhi manusia karena
takut pada kejahatannya” HR. Ahmad, Al Hakim. Orang yang berakhlak buruk, digambarkan Nabi saw sebagai orang yang bangkrut. Nabi saw
bersabda, “Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?” Mereka men- jawab, “Orang yang bangkrut adalah yang tidak mempunyai uang dan
harta.” Beliau lalu menjelaskan, “Orang yang bangkrut di antara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala
salat, puasa dan zakatnya. Namun ia pernah mencela orang, mencaci orang, memakan harta orang, memukul, dan menumpahkan darah orang.
Maka, ia pun harus memberikan pahala amal baiknya kepada orang-orang itu. Jika amal baiknya sudah habis sebelum dibayar semua, diambillah
dosa mereka untuk diberikan kepadanya. Maka ia pun dilemparkan ke neraka“ HR.Muslim.
Seorang puteri Abi Lahab berkata,”seorang laki laki berdiri saat Nabi sedang di atas mimbar, ia bertanya, “siapakah manusia yang terbaik,
ya Rasulullah?” beliau menjawab,”manusia terbaik adalah yang paling banyak bacaan dan ilmu al-Qur’annya, paling bertaqwa dan paling suka
beramar ma’ruf nahi munkar, serta paling rajin menyambung silaturahim.” HR. Ahmad
Jawaban ini merupakan jawaban tuntas dari pertanyaan “siapa manusia terbaik?” Pertama, yang paling banyak membaca dan tahu
isi al-Qur’an, sumber ilmu, dan kebenaran. Kedua orang yang bertakwa dan melakukan amar ma’ruf serta mencegah kemungkaran. Ini mutlak
dibutuhkan karena keshalehan pribadi saja tidaklah cukup. Ketiga, rajin silaturami yang mengindikasikan jalinan hubungan yang baik
dengan sesama makhluk. Setiap orang yang melakukan ketiga hal ini akan mendapat gelar “khairu an-n
â
s” manusia terbaik. Pada riwayat lain dari Abu Hurairah dalam sebuah hadis panjang
Rasulullah saw bersabda: “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang kabaikannya selalu diharapkan dan orang merasa aman dari keburukan-
nya, sedang seburuk-buruk orang di antara kalian adalah yang kabaikan- nya tidak pernah diharapkan, dan orang tidak merasa aman dari keburuk-
annya.” HR. Timidzi dan Ahmad, disahihkan Syeih al Albani
Pada riwayat lain dari Aisyah berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sebaik-baiknya kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya.
Dan aku adalah yang terbaik terhadap keluargaku….” HR. At- Tirmidzi Beberapa ayat al-Qur’an dan hadis Nabi di atas mengemukakan
bahwa motivasi beragama dalam ajaran Islam dapat dibagi kepada dua bentuk:
1. Motivasi intrinsik yang terdiri dari rasa ketenangan dan kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
y‰ΖÏã öΝÍκÍh5u‘
àM≈¨Ζy_ 5βô‰tã
“ÌøgrB ⎯ÏΒ
uηÏGøtrB ã≈pκ÷ΞF{
t⎦⎪ÏÎ≈yz pκÏù
Y‰tr z©Å̧‘
ª öΝåκ÷]tã
θàÊu‘uρ çμ÷Ζtã
4 y7Ï9≡sŒ
ô⎯yϑÏ9 z©Å´yz
…çμ−u‘ ∩∇∪
4 6 4 7
PSIKOLOGI AGAMA PSIKOLOGI AGAMA
BAB V PERKEMBANGAN JIWA BERAGAMA
PADA MASA ANAK-ANAK
A. TAHAP PERKEMBANGAN ANAK
M
asa anak-anak dimulai dari masa bayi sampai usia 14 tahun. Pada anak-anak perempuan masa anak-anak dilewati dari
masa bayi sampai 13 tahun dan bagi anak-anak laki-laki
dari masa bayi sampai 14 tahun. Secara umum tahap perkembangan terdiri dari dua bagian yaitu masalah anak-anak awal masa usia dini
dan masa anak-anak akhir masa sekolah.
1. Masa Bayi 2. Masa anak-anak awal masa usia dini
3. Masa anak-anak akhir masa usia sekolah 4. Masa anak-anak akhir
Beberapa ahli telah membahas tahap perkembangan pada masa anak-anak. Menurut Kohnstamm, tahap perkembangan kehidupan anak
terdiri dari tiga periode, yaitu: 1.
Umur 0 – 3 tahun, periode vital atau menyusui. 2.
Umur 3 – 6 tahun, periode estetis atau masa mencoba dan masa bermain.
3. Umur 6 – 12 tahun, periode intelektual masa sekolah
Elizabeth B. Hurlock merumuskan tahap perkembangan anak ter- diri dari lima tahap sebagai berikut:
1. Masa Pranatal, saat terjadinya konsepsi sampai lahir. 2. Masa Neonatus, saat kelahiran sampai akhir minggu kedua.
3. Masa Bayi, akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua. 2.
Motivasi ekstrinsik yang terdiri untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan balasan surga
4 7