142 143
PSIKOLOGI AGAMA PSIKOLOGI AGAMA
lambung dan punggung mereka lalu dikatakan kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah
sekarang akibat dari apa yang kamu simpan itu.”
Ayat di atas menjelaskan betapa kerasnya ancaman Allah terhadap orang yang enggan membayar zakat. Abu Bakar Siddik ketika menjadi
khalifah pertama setelah Rasulllah wafat memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat, sebab mereka mengatakan Rasulullah telah
wafat, maka mereka tidak perlu lagi membayar zakat. Abu Bakar memerangi kelompok yang enggan membayar zakat karena mereka dipandang sebagai
orang kafir yang melanggar ajaran Allah.
Allah berfirman dalam Q.S. Ali Imran ayat 180 sebagai berikut:
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu
baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di
hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan yang ada di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Zakat mendidik jiwa untuk saling berbagi, saling menyayangi, saling menghormati, dan saling tenggang rasa. Zakat dapat memperkuat silatur-
rahmi, menjaga keamanan masyarakat, mengurangi kejahatan, mening- katkan kesejahteraan, serta mengurangi rasa ketergantungan yang ber-
lebihan terhadap benda-benda yang dimiliki.
Rasulullah bersabda “ Allah Ta’ala mewajibkan Zakat pada harta orang-orang kaya dari kaum Muslimin sejumlah yang dapat melapangi
orang-orang miskin di antara mereka. Fakir miskin itu tiadalah akan men- derita menghadapi kelaparan dan kesulitan sandang, kecuali karena per-
buatan golongan yang kaya. Ingatlah Allah akan mengadili mereka nanti secara tegas dan menyiksa mereka dengan pedih.” HR.Tabrani dari
Ali r.a baik pemberian yang berupa harta maupun pemberian yang berupa suatu
sikap atau perbuatan baik. Imam An-Nawawi mensyarah hadis di atas “Kullu ma’rufin sadaqah”
mengisyaratkan bahwa sadaqah di sini memiliki arti majazi kiasan metaforis, bukan arti yang hakiki. Menurut beliau, segala perbuatan
baik dihitung sebagai sadaqah, karena disamakan dengan sadaqah berupa harta dari segi pahalanya. Misalnya, mencegah diri dari perbuatan dosa
disebut sadaqah, karena perbuatan ini berpahala sebagaimana halnya sadaqah. Amar ma’ruf nahi munkar disebut sadaqah, karena aktivitas
ini berpahala seperti halnya
¡
adaqah An-Nawawi, 1981 : 91
B. NILAI-NILAI PENDIDIKAN JIWA DALAM ZIS
Setiap orang cinta terhadap harta miliknya sehingga terasa berat untuk memberikannya kepada orang lain. Allah memerintahkan berzakat
kepada orang kaya adalah untuk mengurangi rasa cinta terhadap harta yang berlebihan. Allah SWT mengancam orang yang tidak mengeluar-
kan zakat dengan ancaman yang sangat pedih yaitu akan disetrika bela- kang disebabkan harta yang tidak dizakatinya. Ancaman ini tertulis dalam
Q.S. at-Taubah ayat 34-35 sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang- orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta
orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih, pada hari dipanaskan
emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka,
pκš‰r¯≈tƒ t⎦⎪Ï©
þθãΖtΒu™ ¨βÎ
ZÏWŸ2 š∅ÏiΒ
Í‘t6ômF{ Èβt7÷δ”9uρ
tβθè=ä.ùu‹s9 tΑ≡uθøΒr
Ĩ¨Ψ9 È≅ÏÜ≈t6ø9Î
šχρ‘‰ÝÁtƒuρ ⎯tã
È≅‹Î6y™ «
3 š⎥⎪Ï©uρ
šχρã”É∴õ3tƒ |=yδ©
sπÒÏø9uρ Ÿωuρ
pκtΞθàÏΖム’Îû
È≅‹Î6y™ «
Νèδ÷Åe³t7sù Ax‹yèÎ
5ΟŠÏ9r ∩⊂⊆∪
tΠöθtƒ 4‘yϑøtä†
yγøŠn=tæ ’Îû
Í‘tΡ zΟ¨Ζyγy_
2”uθõ3çGsù pκÍ5
öΝßγèδt6Å_ öΝåκæ5θãΖã_uρ
öΝèδâ‘θßγàßuρ x‹≈yδ
tΒ öΝè?÷”t∴Ÿ2
öä3Å¡àΡL{ θèρä‹sù
tΒ ÷Λä⎢Ζä.
šχρâ“ÏΨõ3s? ∩⊂∈∪
Ÿωuρ ¨⎦t⎤|¡øts†
t⎦⎪Ï© tβθè=y‚ö7tƒ
yϑÎ ãΝßγ9s?u™
ª ⎯ÏΒ
⎯ÏÎôÒsù uθèδ
Zöyz Νçλ°;
ö≅t uθèδ
Ÿ° öΝçλ°;
tβθè§θsÜã‹y™ tΒ
θè=σr2 ⎯ÏμÎ
tΠöθtƒ Ïπyϑ≈uŠÉø9
3 ¬uρ
ß≡uÏΒ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9
ÇÚö‘F{uρ 3
ªuρ oÿÏ3
tβθè=yϑ÷ès? ×Î6yz
∩⊇∇⊃∪
144 14 5
PSIKOLOGI AGAMA PSIKOLOGI AGAMA
2. Menambah kepasrahan kepada Allah bahwa keberkahan harta tidak
terletak pada jumlahnya, tetapi pada cara memanfaatkannya. Jika seseorang berdagang dengan manusia maka dia hanya akan men-
dapatkan keuntungan yang terbatas. Tetapi jika manusia menaf- kahkan hartnya di jalan Allah maka dia akan mendapatkan balasan
yang tidak terhitung jumlahnya. Perdagangan yang tidak mengenal rugi ini akan mendatangkan sikap tenang dalam jiwa manusia.
Seperti kisah Usman bin ‘Affan yang menginfaqkan harta perda- gangannya ketika musim paceklik kepada orang-orang miskin di
Mekah, karena keimanannya kepada Allah.
3. Mengikis rasa sombong. Infaq yang akan diterima adalah infaq yang
diberikan tanpa merasa lebih hebat dari penerima. Seseorang yang berinfaq disertai kesombongan tidak akan mendapatkan apapun dari
infaqnya. Bahkan Allah mengancam orang berinfaq dengan kesom- bongan maka dia akan masuk neraka, sebab telah mensejajarkan
dirinya dengan Allah sebagai pemilik harta yang diinfaqkannya.
Secara umum pendidikan jiwa yang terkandung dalam zakat dan infaq terdapat juga dalam
¡
adaqah. Tetapi karena sedekah tidak selalu berkaitan dengan materi, bisa juga berupa ilmu yang diajarkan, maka
ada beberapa nilai pendidikan jiwa yang terdapat dalam sedekah secara khusus, di antaranya:
1. menanamkan rasa percaya diri bahwa setiap orang dapat berposisi
sebagai pemberi tanpa harus menunggu menjadi kaya. Rasulullah Saw telah menyampaikan bahwa bersedekah sama sekali tidak mengu-
rangi harta yang dimiliki seseorang, beliau bersabda, artinya: “Tidaklah sedekah itu mengurangi kekayaan.” HR.Muslim no.4689, Tirmidzi
no.1952. dan Ahmad no.6908 menghilangkan sikap suka meminta dan menggantinya menjadi sikap suka memberi.
2. memelihara diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat baik untuk diri
sendiri maupun orang lain. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Sedekah itu menghapuskan kesalahan seperti
air memadamkan api.” HR. Tirmidzi
3. Zakat, infaq, dan sadaqoh mendidik jiwa untuk meyakini bahwa Allah
lah yang memberi rezeki kepada manusia, bukan sesama manusia. Berbagai cerita tentang keajaiban sedekah telah banyak dialami oleh
orang-orang yang bersedekah. Allah berfirman, dalam Q.S. al-Baqarah Secara psikologis perbuatan saling memberi akan menimbulkan
ikatan batin antara pemberi dan penerima. Oleh sebab itu di samping menjalankan kewajiban membayar zakat, perilaku membayar zakat dapat
menimbulkan ikatan sosial yang kuat antara orang kaya dan orang miskin.
Infaq sebagai sebuah kewajiban yang dibayarkan disebabkan tanggung jawab terhadap keluarga, pembayaran kaffarat, wasiat, atau hibah memiliki
nilai-nilai pendidikan jiwa yang hampir sama dengan zakat. Bagi penerima infaq, infaq dapat menjaga marwah kaum muslimin dari menjadi peminta-
minta, mendapatkan kehidupan yang layak, dan menghilangkan rasa sedih dari ketidakmampuan mendapatkan rezeki yang memadai. Bagi
pemberi, infaq dapat mendatangkan rasa senang telah dapat menolong orang lain lepas dari kesusahan, mempersiapkan generasi Islam yang
lebih baik, dan merasa dekat dengan Allah dan manusia.
Allah menganjurkan seseorang berinfaq dan menjanjikan balasan yang sangat baik untuk perbuatan tersebut, sebagaimana dalam Q.S.
al-Baqarah ayat 273:
Berinfaqlah kepada orang-orang fakir yang terikat oleh jihad di jalan Allah; mereka tidak dapat berusaha di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan di jalan Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.
Infaq yang diberikan dengan keikhlasan akan membuah kondisi jiwa yang baik dengan ciri-ciri:
1. Kesadaran yang mendalam bahwa manusia bukan pemilik harta,
maka harta tersebut harus diberikan sesuai dengan amanah pemi- liknya yaitu Allah SWT. Kondisi ini akan menambah keyakinan dalam
diri seseorang bahwa kaya atau miskin bukan semata karena usahanya tetapi karena keizinan Allah memberikan rezeki kepadanya.
Ï™tsàù=Ï9 š⎥⎪Ï©
ρãÅÁômé †Îû
È≅‹Î6y™ «
Ÿω šχθãè‹ÏÜtGó¡tƒ
\ö|Ê †Îû
Ä⇓ö‘F{ ÞΟßγç7|¡øts†
ã≅Ïδyfø9 u™u‹ÏΖøîr
š∅ÏΒ É’yè−G9
ΝßγèùÌ÷ès? öΝßγ≈yϑŠÅ¡Î
Ÿω šχθè=t↔ó¡tƒ
šZ¨Ψ9 ]ùysø9Î
3 tΒuρ
θàÏΖè? ô⎯ÏΒ
9öyz χÎsù
© ⎯ÏμÎ
íΟŠÎ=tæ ∩⊄∠⊂∪
146 147
PSIKOLOGI AGAMA PSIKOLOGI AGAMA
orang-orang sakit dari kalangan kalian dengan bersedekah.” Hadits hasan, Shahiihul Jaami’’no.3358. Rasulullah Saw pernah ditanya
yang artinya: “Sedekah apakah yang paling besar ganjarannya? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab yang artinya: “Engkau ber-
sedekah dalam keadaan sehat lagi ingin menahan kikir; mengkha- watirkan kemiskinan dan mengharap hidup berkecukupan.” Muttafaq
‘alaih
C. PENGERTIAN HAJI