128 129
PSIKOLOGI AGAMA PSIKOLOGI AGAMA
Maka datanglah sesudah mereka pengganti yang jelek yang meremehkan sholat dan menuruti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui
kesesaatan. kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya dirugikan sedikit pun.
Muhammad bin Kaab al-Qur’an Al Qurdly, Ibnu Zaid bim Aslam, dan Sady mengartikan meremehkan sholat adalah meninggalkan shalat
tidak sholat. Al- Auz, Ibnu Mas’ud, Ibnu jarir, dan Ibnu Juraih meng- artikan meremehkan sholat adalah meremehkan waktu. Hasan Al-Bashri
mengartikan meremehkan sholat adalah meninggalkan Masjid Tafsir Ibnu katsir: 321. Ibnu Abbas r.a menyatakan pengertian meremehkan
sholat tidak berarti meninggalkan sholat itu sama sekali. Said bin Musayyib mengatakan meremehkan shalat adalah yang tidak sholat Ashar, hingga
datangnya waktu maghrib, tidak sholat maghrib hingga datangnya waktu Isya dan tidak sholat Isya hingga datangnya Fajar shubuh. Saad bin Abi
Waqosh menyampaikan sebuah hadis Rasul yang artinya: “Aku telah ber- tanya kepada Rasulullah tentang mereka yang melalaikan sholatnya,
maka beliau menjawab yaitu mengakhirkan waktu, yakni mengakhirkan waktu sholat”.
3. Dimensi medis shalat
Rasulullah saw bersabda: “Bagaimana pendapatmu apabila seandainya di depan pintu salah seorang di antara kalian terdapat sungai, dimana
ia mandi pada sungai tersebut setiap hari sebanyak lima kali, adakah daki yang akan tersisa pada badannya? Mereka menjawab: “Daki mereka tidak
akan tersisa sedikitpun”. Rasulullah bersabda: “Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapuskan dosa-dosa dengannya” H.R Bukhari
Muslim
Sebuah penelitian yang dilaksanakan Medical Center di salah satu universitas di Amerika menegaskan, bahwa shalat dapat memberikan
kekuatan terhadap tingkat kekebalan tubuh orang-orang yang rajin melaksanakannya melawan berbagai penyakit, salah satunya penyakit
“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan- perbuatan keji dan munkar, dan sesungguhnya mengingat Allah shalat
lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah lain, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Shalat itu mengandung dua hikmah, yaitu dapat menjadi pencegah diri dari perbuatan keji dan perbuatan munkar. Maksudnya shalat dapat
menjadi pengekang diri dari kebiasaan melakukan kedua perbuatan tersebut dan mendorong pelakunya dapat menghindarinya. Di dalam
sebuah hadits melalui riwayat Imran dan Ibnu Abbas secara marfu’ telah disebutkan:
“Barang siapa yang shalatnya masih belum dapat mencegah dirinya dari mengerjakan perbuatan keji dan munkar, maka tiada lain ia makin bertambah
jauh dari Allah”.
Pertanyaan yang sering muncul berkaitan dengan kebenaran shalat mencegah perbuatan keji dan munkar adalah masih banyak orang yang
shalat tetapi masih melakukan tindak kejahatan dan kekejian. Hal tersebut dapat saja terjadi jika seseorang melakukan shalat dengan lalai dan shalat
karena orang lain.
Ibnu Taimiyah mengartikan kata “lupa’ atau “lalai” dalam shalat sebagaimana tercantum dalam Q.S al-Maun ayat 5
bukanlah mereka itu dikutuk Allah karena lupa mengerjakan shalat yang disebabkan
lupa, karena sibuk bekerja atau sebagainya. Tapi yang dimaksud dalam firman itu ialah mereka yang menjalankan shalat itu lupa akan shalat
mereka. dalam arti bahwa shalat mereka tidak mempunyai pengarah apa- apa kepada pendidikan akhlaknya, apalagi menjadi lebih buruk lagi
Allah berfirman dalam Q.S. Maryam ayat 59-60 yang berbunyi:
ã≅ø? tΒ
z©Çrρé y7ø‹s9Î
š∅ÏΒ É=≈tGÅ3ø9
ÉΟÏruρ nο4θn=¢Á9
χÎ nο4θn=¢Á9
4‘sS÷Ζs? Ç∅tã
Ï™t±ósxø9 Ìs3Ζßϑø9uρ
3 ãø.Ïsuρ
« çt9ò2r
3 ªuρ
ÞΟn=÷ètƒ tΒ
tβθãèoΨóÁs? ∩⊆∈∪
yn=sƒm .⎯ÏΒ
öΝÏδω÷èt ìù=yz
θãã|Êr nο4θn=¢Á9
θãèt7¨?uρ ÏN≡uθpꤶ9
t∃öθ|¡sù tβöθsù=tƒ
†‹xî ∩∈®∪
ωÎ ⎯tΒ
zs? z⎯tΒu™uρ
Ÿ≅ÏΗxåuρ [sÎ=≈|¹
y7Íׯ≈s9ρésù tβθè=äzô‰tƒ
sπ¨Ψpgø: Ÿωuρ
tβθßϑn=ôàム\↔ø‹x©
∩∉⊃∪
130 131
PSIKOLOGI AGAMA PSIKOLOGI AGAMA
impotensi. Gerakan salam, berupa memutarkan kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal, bermanfaat sebagai relaksasi otot sekitar leher
dan kepala untuk menyempurnakan aliran darah di kepala yang bisa mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
C. PENGERTIAN DAN PERINTAH PUASA DALAM AL-QUR’AN DAN HADIS